Minggu, Mei 31, 2009

Wajah




Setelah mengikuti Kebaktian pagi di Gereja, kami menikmati sarapan pagi. Sambil mendengarkan siaran TV, saya membaca Koran Kompas. Ah….beritanya tidak ada yang menarik. Saya menyeruput Teh Hijau hangat yang banyak mengandung banyak Anti oksidan yang dapat meningkatkan daya tahan sel-sel tubuh saya.

Pagi ini saya mau menulis apa ya untuk Blog saya? ( http://www.basukipramana.blogspot.com ).
Di Gereja, tadi pagi saya melihat wajah seorang Ibu, usia sekitar 55 tahun, rambutnya sudah beruban. Setiap Kebaktian pagi saya selalu melihat wajahnya. Dia hampir selalu tiba ketika kebaktian sudah dimulai dan dia selalu duduk 2-3 baris di depan tempat duduk kami.

Macam-macam wajah:

1. Dia, katakanlah namanya Ibu Lili ( bukan nama sebenarnya ). Saya tidak mengenal secara pribadi, tetapi wajahnya saya kenal karena karena setiap hari Minggu saya selalu melihat wajahnya. Ada apa dengan wajahnya? Tidak ada yang spesifik. Satu hal yang saya ingat adalah wajahnya itu tidak pernah tersenyum, seperti Topeng ( Mask face ). Ketika kami bersalaman dan mengucapkan “Salam Damai” bagi sesama anggota Jemat Gereja juga tidak menampakkan sebuah senyuman bagi yang disalaminya. Mask face ini biasa dimiliki oleh seorang yang hidupnya susah, banyak stres ( apalagi saat ini hidup makin susah ). 

2. Kebalikan dari
Mask face ini adalah Smiling face. Saat ini para CSO ( Costumer Service Officer ) di tiap Bank sudah mendapat instruksi dari atasannya agar keep smiling bagi para nasabah Bank mereka, agar para nasabah rajin menyetor uang ke Bank. Berbeda dengan beberapa tahun yang lalu. Wajah para CSO ( terutama Bank Pemerintah ) biasanya mahal senyum, seolah-olah mereka tidak butuh kedatangan para Nasabah. Suatu pemikiran yang salah. Kalau Bank mereka banyak dikunjungi Nasabah maka bonus mereka akan bertambah dan sebaliknya kalau tidak ada Nasabah yang datang, mungkin sekali mereka akan diberhentikan. Jadi apa ruginya tetap keep smiling ketika menghadapai pada Nasabah? Dalam trik Marketing, mestinya keep smiling ini tetap dipertahankan. Sering tersenuym akan menambah wajah makin menarik. Sebaliknya wajah yang selalu berkerut ( seperti dompet ketika tanggung bulan ) akan cepat menua.

3. Wajah normal ( Normal face ), tipe wajah ini pada umumnya dimiliki masayarakat. Dalam keadaan susah, wajah mereka menunjukan tipe 1 dan ketika mereka mendapat rejeki, wajahnya berubah menjadi tipe 2. Jadi wajah mereka selalu berubah-ubah mengikuti suasana hati mereka yang kadang sedih dan kadang gembira.

3 tipe wajah ini yang sering kita temukan di masyarakat.
Terlepas dari semuanya itu, kalau kita berpikir dengan hati ( bukan dengan otak ) maka akan terlihat suatu keadaan yang berlainan.

Pada golongan ini, ada orang yang wajahnya biasa-biasa saja, tetapi kecantikan dari dalam ( inner beauty ) yang tampak menonjol, seperti sikap yang sering membantu orang lain, tidak iri hati, sopan, jujur, tidak pemarah, mudah memaafkan orang lain dsb.

Ada orang yang punya inner beauty yang bagus, seperti pembantu, supir, tukang kebun dll profesi yang bekerja pada kita selama bertahun-tahun dengan track record yang bagus, tidak pernah berbohong, setia, tidak pernah mengeluh, jujur dsb.

Saya lebih menyukai orang-orang yang mempunyai inner beauty yang bagus, dari pada orang-orang yang punya wajah bagus, tetapi tidak mempunyai inner beauty sama sekali. Saat ini masih adakah orang-orang yang punya inner beauty?

Maaf ini pendapat pribadi. Bagaimana dengan anda?



Jumat, Mei 29, 2009

Copet



Saya membaca sebuah artikel yang berisi suatu Trik yang sangat menarik. Anda dapat membacanya kutipan dibawah ini:
Laksanakan Ide-ide Kecil Anda
( William D. Elfis )
“SUKSES & PRESTASI ed. V, Maret 2003”

ANDA MELIHAT SUATU PROYEK BARU, SUATU PERUSAHAAN BARU YANG TUMBUH BAGAI SEBUAH RUMAH YANG TERBAKAR HEBAT DAN ANDA BERTANYA-TANYA: "MENGAPA SAYA TIDAK MENDAPATKAN IDE-IDE TERSEBUT?"

Orang-orang yang sedang berbelanja di sebuah toko serba ada di Toronto sejenak tertegun melihat keributan kecil yang terjadi di salah satu bagian dari toko tersebut. Dua orang petugas keamanan tampak menyeret dengan paksa seorang pencopet ke dalam ruang keamanan. Pencopet tcrsebut tampak mcronta-ronta sambil mcneriakkan protes. 

Setelah pencopet tersebut dibawa masuk kc dalam ruang keamanan dan pintu ruangan tcrsebut ditutup, petugas keamanan melepaskan pencopet tersebut dan sambil menepuk bahu “pencopet” tersebut ia berkata, "Sungguh suatu adegan yang sangat bagus! Program berikutnya akan diadakan di bagian penjualan alat-alat olahraga."

“Pcncopet” tersebut adalah orang yang khusus disewa oleh pemilik toko serba ada untuk bermain sandiwara sebagai pencopet. Biasanya ia adalah seorang aktor profesional atau pemain drama kampus. 

"Kami mendapatkan ide ini ketika kami mempelajari bahwa penangkal pencopet yang paling ampuh adalah memanfaatkan ketakutan pencopet untuk dipermalukan di depan umum." kata Les Cohen, pimpinan dari “Rent A Thicf And Sweet Revenge Corp.”

---

Banyak akal yang digunakan manusia untuk mencapai suatu tujuan. Trik ini untuk menangkal pencopet yang sering berkeliaran di Mall.



Kamis, Mei 28, 2009

Pasien kurus



4 Mei 2009 datang berobat Ny. Hardi ( bukan nama sebenarnya ), 45 tahun, dengan 2 orang putra usia remaja. Keluhan utama batuk-batuk sejak 3 minggu dan mual muntah sehingga tidak bisa makan.

BB: 26 Kg. Kurus sekali, setara dengan BB anak usia 9-10 tahun. Tekanan darah: 110/70 mmHg. Dari Foto Paru-paru yg dibawanya, saya melihat hasil pemeriksaan Dr. Ahli Rontgen menyatakan adanya Flek pada paru kanan. Hasil LED ( Laju Endap darah ): 70 mm/jam ( tinggi ). Oleh Dokter lain, ia sudah diberi 3 macam obat Anti TBC paru dan tablet obat batuk, tetapi ia tidak minum obat tsb karena setelah minum obat-obat tadi, ia mual dan muntah.

Obat-obat anti TB ini sering kali mengganggu fungsi Hati ( hepatoksik ) yang dapat mengganggu pencernaan. Saya minta untuk periksa LFT ( Liver Function Test ), hasilnya semua normal. Saya memutuskan agar semua obat-obat tsb distop dahulu untuk memulihkan selera makannya. Pasien diberikan Vitamin untuk menambah selera makan.

25 Mei 2009, pasien datang kembali untuk kontrol. BB naik menjadi: 27 Kg ( ada kemajuan BB ). Makan sudah dapat meskipun masih sedikit. Pasien mengeluh masih ada rasa tidak enak pada daerah Ulu hati. Oleh karena masih ada keluhan pada Maag, saya berikan onat-obat Maag. Minggu depan bila datang kontrol, saya akan mulai lagi memberikan obat anti TB untuk mengobati Flek paru-parunya. Semoga ia dapat menerima obat-obat anti TB itu.

---

Seorang wanita normal, usia dewasa, rata-rata mempunyai BB 50 Kg.
Pada pasien ini BB hanya 26 – 27 Kg ( kurus sekali ) yang layak untuk anak usia 9-10 tahun.
Ketika saya bertanya apakah ayah dan ibunya ( faktor genetik / keturunan ) memang kurus-kurus? Dijawab benar.
Pada manusia terdapat 3 tipe tubuh:
1. Kurus
2. Atletis
3. Gemuk.
Rupanya pasien saya ini termasuk tipe ke 1 ( kurus ), tetapi saya khawatir kalau BB nya haya 26-27 Kg, ini tidak wajar. Orang yang kurus ( bukan tidak bisa beli makanan ) tetapi mngkin sekali karena ia menderita TBC paru , suatu penyakit yang khronis / menahun yang dapat mempengaruhi BBnya. Setelah minum obat-bat anti TB ia menderita mual dan muntah sehingga ia tidak bisa makan. Klop sudah penderitaan pasien ini. Pasien TB seharusnya banyak makan terutama Protein untuk mengganti sel-sel tubuh yang rusak. Bagaimana hal ini dapat terjadi, bila makanan tidak bisa masuk ke dalam Lambungnya.

Pada saat ini sakit merupakan hal yang mahal bagi kebanyakan orang sehingga kita wajib mempertahankan status Normal bagi tiap-tiap orang agar tidak jatuh sakit. Kalau menderita sakit terutama penyakit menahun / khronis, lebih repot lagi. Waktu pengobatan memakan waktu lama ( minimal 6 bulan untuk TBC paru dan bahkan bertahun-tahun untuk penyakit Kanker ) dan memakan biaya pengobatan yang cukup besar.

Apalah artinya uang banyak kalau tubuh sakit-sakitan.
Lebih baik tubuh sehat dan banyak uang. Dengan demikian kita dapat membantu diri kita sendiri dan bagi orang-orang lain dengan uang tsb.




Rabu, Mei 27, 2009

Histeria


2 hari yang lalu sekitar pukul 15.00 saya dipanggil ke sebuah rumah, dekat dengan tempat tinggal kami. Sebenarnya belum jam praktek, tetapi Pak Asikin ( bukan nama sebenarnya ) memohon kepada saya untuk memeriksa saudaranya yang mendadak pingsan.

Dengan dibonceng naik sepeda motornya, saya menuju ke tempat pasien berada. Sudah beberapa kali saya dijemput ke rumah pasien naik sepeda motor, dpl ( dengan perkataan lain ) dokter naik ojek.

Pasien ini, Ny. Aminah ( bukan nama sebenarnya ), 29 tahun ketika berjalan menuju rumahnya mendadak pingsan. Oleh penduduk sekitarnya Ny. Aminah di angkat dan di baringkan di sebuah bed di rumah terdekat yang kebetulan masih famili Ny. Aminah.

Dari anamnesa ( tanya jawab ) dari famili tsb, ternyata Ny. Aminah ini sudah cerai dengan suaminya sejak 1 tahun yang lalu. Ny. Aminah mempunyai seorang putra, usia 3 tahun. Tampaknya Ny. A kehilangan seorang suami yang dapat melindungi dan memberi nafkah kepadanya dan putra mereka.

Segera saya memeriksa Ny. Aminah. Tampaknya pasien ini dalam keadaan syncope ( pingsan ), tetapi naluri saya menyatakan ia tidak pingsan. Oleh karena itu saya mencoba kontak dengan Ny. Aminah yang kedua matanya terpejam ( tertutup kelopak mata ).

Saya tepuk-tepuk lengan pasien ini dengan disaksikan familinya.
“Ibu Aminah, apa yang dirasa?”, tanya saya.

Ny. Aminah tidak menjawab.

Saya mengajukan sebuah pertanyaan pancingan ( untuk memancing agar ia mau menjawab ) “Ibu Aminah, kepalanya pusing ya?”

Eh…ia mengangguk-anggukan kepalanya dengan lemah. Saya yang berhadapan dengan Ny. Aminah, tahu betul bahwa ia dapat mengangguk dan menjawab pertanyan saya. Jadi mana mungkin orang yang pingsan dapat mendengar perkataan saya dan mau menjawab dengan bahasa tubuh ( mengangguk-anggukkan kepalanya ). Jadi sebenarnya ia tidak pingsan tetapi ia masih sadar dan berperilaku seolah-olah ia pingsan dan menjatuhkan dirinya dijalan menuju rumahnya.

Untuk lebih meyakinkan, saya mengambil senter dan menyinari bola matanya ( setelah kelopak mata kanannya dibuka ). Saya melihat bola mata Ny. Aminah bergerak ke kiri dan kanan, seolah menghindari silaunya sinar dari lampu senter saya. Nah betulkan kata saya dalam hati, ia tidak pingsan, ia sadar tetapi selalu menutup kelopak matanya.

Saya ukur tekanan darahnya, ternyata normal ( 120/80 mmHg ), bunyi jantung dan paru-paru normal, nyeri tekan pada daerah perut tidak ada ( pasien tidak bereaksi ). Fisik ( jasmani ) dalam batas normal, hanya rohani ( psikis ) yang abnormal. Keadaan Ny. Aminah ini dapat digolongkan kepada Histeria.

Histeria lebih banyak terdapat pada wanita. Tindakan pasien Histeria lebih banyak m.p.o. ( menarik perhatian orang ). Wanita yang belum mempunyai kekasih dapat merasakan nyeri dada yang merupakan lambang keinginan untuk dipeluk oleh kekasih yang tidak kunjung datang.

Ny. Aminah menyatakan bahwa kepalanya pusing, yang menurut anggapan saya adalah merupakan lambang dari keinginan kepalanya dielus-elus ( mendapat rasa kasih sayang ) oleh suaminya yang sejak 1 tahun tidak ia dapatkan. Lalu ia merasakan pusing, ia ingin ada orang yang mengelus-elus kepalanya. Ia menjatuhkan dirinya di jalan untuk menarik perhatian orang sekitarnya. Pasien histeria selalu mencari tempat jatuh yang tidak berbahaya, jatuh di atas sofa dll tempat yang empuk dan tidak mau menjatuhkan dirinya misalnya ke kubangan air kotor atau lainnya.

Kepada familinya, saya bilang Ny. Aminah tidak apa-apa, ia sedang Stres, nanti juga akan bangun dengan sendirinya. Kalau ia bangun, tolong diberi air teh manis dan obat yang dibeli dengan resep dari saya. Saya memberikan resep tablet obat anti pusing dan tablet anti depresi untuk 3 hari saja.

Selanjutnya saya mohon pamit dan diantar pulang naik ojek yang tadi.
Selama saya praktek 29 tahun, baru kali ini saya menjumpai kasus Histeria. Selebihnya saya dapat dari materi ketika kuliah di Fak. Kedokteran dan buku text. Rentetan kisahnya jelas sekali dan mudah diikuti kronologisnya oleh saya. Bagi orang lain yang bukan tenaga medis, akan sulit mengetahui kisah penyakit yang tampak pada pasien yang bernama Ny. Aminah ini ( bukan nama sebenranya ).



Senin, Mei 25, 2009

Launching Metsel kaplet







Tanggal 23 – 24 Mei 2009, saya dan isteri mendapat undangan untuk acara Launching Metsel kaplet, suatu produk baru dari perusahaan farmasi Darya Varia. Lokasi Hotel Sari Ater, Ciater, Lembang, Bandung. Lokasi ini berudara sejuk dan mempunyai beberapa objek pariwisata seperti pemandian air hangat, kawah Pegunungan Tangkuban Perahu, perkebunan Teh dan Strawberi.

23 Mei 2009 pk. 20.30 setelah acara makan malam bersama di adakan presentasi materi” L-Carnitine and Coenzym Q10, Synergic effect on Cardiovascular Disease?” oleh Dr. Faisal Baraas, SpJp ( Ahli Jantung, Direktur RS Harapan Jkita Jakarta ). Diskusi pada akhir presentasi cukup banyak pertanyaan yang disampaikan kepada Dr. Faisal.

Acara dilanjutkan dengan perkenalan produk baru berupa Metsel kaplet yang baru saja di bahas oleh Dr. Faisal.. Masing-masing peserta ( 30 dokter dan keluarga ) pada saatnya meniup peluit sebagai tanda mulai di perkenalkannya ( launching ) produk ini. Cukup meriah juga.

Selanjutnya diadakan Lomba Karaoke yang diiringi Organ tunggal dari Hotel Sari Ater. Saya didaulat untuk bernyanyi dalam acara Lomba ini. Saya tidak ada persiapan apa-apa. Nyanyi hanya dilakukan di kamar mandi. Sekedar untuk memeriahkan acara saya bersedia ikut nyanyi ( rasanya tidak enak kalau mendapat undangan ini tetapi tidak berpartisipasi dalam acara mereka ).

Ada 2 lagu yang saya kenal iramanya tetapi lupa syairnya, yaitu sebuah Lagu Keroncong Bengawan Solo ( ciptaan Pak Gesang ) dan sebuah lagu Barat ”The End Of The Word”. Sayang sekali dalam Buku yang berisi kumpulan syair lagu-lagu, tidak memuat 2 lagu tsb. Matilah aku. Bagaimana mau nyanyi kalau syairnya tidak hafal. Akhirnya saya pilih lagu Bengawan Solo yang syairnya di bisikkan oleh salah seorang penyanyi Hotel. Tentu saja nyanyian saya kurang bermutu. Dari 6 orang peserta ( semuanya dokter ) mungkin sekali saya dapat nomer 1 dari bawah.) apa boleh buat. Yang penting ikut nyanyi, bagus tidak, tidak menjadi soal. Tidak semua dokter mau nyanyi karena memang tidak bisa nyanyi di depan podium. Jadi kalau saya berani tarik suara di atas podium, sudah baguslah. Ada keberanian gitu. He..he.. Akhirnya yang menjadi Juara 1 dan 2 adalah dokter yang memang suaranya bagus dan gaya diatas podium juga bagus. Mungkin mantan penyanyi sebuah Band di daerahnya. Acara berakhir sekitar pukul 22.30.

24 Mei 2009, pukul 05.30 saya dengan bercelana pendek dan T Shirt menuju kolam air panas untuk berendam sekitar 10 menit saja. Pada suhu air yang cukup panas sekitar 41 derajat, saya tidak tahan berlama-lama di dalam kolam tsb.

Pukul 07.00 kami sarapan bersama dengan para dokter dan Staf Darya Varia.
Selesai breakfast, kami diantar Pak S dari Darya Varia, meluncur ke Kawah Pegunungan Tangkuban Perahu yang berjarak sekitar 5 Km dari Hotel Sari Ater. Jalan yang mendaki pegunungan dengan kondisi jalan raya yang buruk ( banyak lubang ) menyebabkan semua mobil berjalan merayap menuju puncak bukit. Sarana jalan yang tidak dipelihara sangat disayangkan, padahal tempat ini setiap hari selalu dikunjungi oleh turis lokal dan luar negeri yang tentu memberikan dana yang cukup besar. Kalau saja jalan aspal ini mulus akan membuat para turis nyaman mencapai puncak perbukitan ini. Bukan tidak mungkin akan menjadi daya tarik turis yang lebih besar melancong kesini.

Udara yang sejuk cukup menyegarkan. Beruntung cuara cerah dan tidak berawan sehingga bagus untuk mengambil foto-foto sekitar bukit dan kawah pegunungan.

Kami membeli beberapa sovenir ( topi kulit Kelinci, T Shirt, dll ). Tahun 1974 saya dan isteri ( dulu pacar ) pernah berkunjung ke daerah pegunungan ini. Keadaan tidak banyak berubah. Yang berubah hanyalah banyaknya kios-kios penjual sovenir disekitar tempat parkir dan jalan setapak menuju kawah pegunungan. Setelah dirasa puas melihat-lihat daerah ini, mobil Toyota Avansa Pak S. menuruni jalan dan menuju Kebun Strawberi di tepi jalan raya Ciater. Kami menuju sebuah kebun Strawberi milik penduduk setempat. Buah Starberi kami petik sendiri dan dibayar dengan harga Rp. 50.000,-/kg. Cukup mahal tetapi ada rasa puas karena kami dapat memilih sendiri buah yang akan dipetik dengan cara menggunting tangkai buah yang berwarna merah dan rasanya asam manis ini.

Kami juga membeli beberapa buah Nanas yang rasanya manis di kios buah-buahan di tepi jalan Ciater. Selanjutnya kami menuju Hotel untuk mengambil koper kami dan check out pada sekitar 10.00 pukul. Kami menaiki mobil Panther kami dan meluncur ke kota Sumedang untuk menikmati makan siang kami. Kami tiba di Cirebon dengan selamat sekitar pukul 13.00.

Cape juga, 2 hari ini kami mendapat suatu pengalaman hidup lagi. Nostalgia melihat kawah Tangkuban Perahu dan di daulat nyanyi diatas podium.



Kamis, Mei 21, 2009

Roti


Siang ini isteri saya pulang dari Mall. Dari sekian banyak bungkusan, saya melihat ada sebuah bungkusan plastik yang berisi beberapa Roti isi ( Keju, Coklat dan Strawberi ). Roti, ya Roti.

Ketika saya melihat Roti-roti tsb ingatan saya flash back ke tahun 1974 ketika saya masih mahasiswa dan di rawat di sebuah Rumah Sakit di Bandung.
Saat itu saya menderita radang Usus Buntu ( Appendicitis acuta ) yang memerlukan operasi. 2 hari setelah operasi, saya masih dirawat di sebuah Ruang Perawatan yang terdiri dari 4 pasien. Teman sekamar saya semuanya selesai operasi ( macam-macam operasi ).

Diantara teman sekamar saya ada seorang Pria, Tn. H. umurnya sekitar 45 tahun dan berbadan gemuk. Makannya gembul sekali. Seperti biasa keluarga yang menengok kami para pasien selalu membawa bingkisan Roti, Buah-buhan atau lainnya yang di simpan dalam Laci meja disebelah bed.

Pagi hari, pasien di sebelah saya sibuk mencari sesuatu. Ia memeriksa berkali-kali meja di sebelah bed tidurnya.

Saya bertanya “Sedang cari apa?”

Tn, S yang usianya sekitar 30 tahun menjawab “Kemarin saya punya 2 buah Roti kiriman adik saya dan disimpan dalam Laci meja ini. Sekarang kok tidak ada, padahal jatah makan siang masih 2 jam lagi. Saya lapar nih.”

T. S memencet Bel untuk memanggil Perawat. Seorang Perawat wanita datang dan bertanya “Siapa yang panggil Perawat? Dan ada apa, ya”

Tn. S berkata “Saya suster.”

Perawat tsb bertanya “Ada apa? Perlu sesuatu?”

Tn. S menjawab “Saya tidak butuh sesuatu tetapi saya ingin bertanya barangkali Suster tahu dimana 2 Roti saya yang disimpan dalam Laci meja saya.”

Perawat itu kebingungan juga, tidak tahu dan tidak merasa memindahkan Roti itu dari meja Tn. S. Perawat lain berdatangan dan mereka sibuk mencari Roti yang hilang tadi. Lucu juga. Bukannya mengurus pasien, tetapi para Perawat sibuk mencari Roti. Akhirnya Roti tidak ditemukan juga dalam Kamar yang kami tempati.

Ketika semua Perawat keluar dari kamar kami. tiba-tiba Tn. H berkata kepada Tn. S “Maaf ya semalam saya lapar. Saya tidak mempunyai makanan yang dapat mengisi perut saya. Lalu saya melihat dalam laci meja anda ada 2 Roti yang segera ya makan. Nanti kalau keluarga saya datang, akan kami ganti. Maaf ya.”

Saya tertawa dalam hati. Aduh kasihan amat Tn. H ini.
Kami bertiga karena sudah saling mengenal akhirnya tertawa terbahak-bahak. Tn. S. diam saja. Mau marah, rupanya tidak enak hati, oleh karena Tn. H usianya lebih tua.

“Oh.. kalau Om yang makan tidak apa-apa Om. Saya cuma ingin tahu saja kemana Roti saya pindah tempat” kata Tn. S.

2 Perawat memasuki kamar kami dan saya nyeletuk “ Suster, Rotinya sudah ketemu.”

Seorang Perawat bertanya “Dimana?”

Saya menjawab “Dalam perut si Om itu” sambil menunjuk Tn. H.

Tn. H mukanya merah, malu hati, sudah mengambil Roti milik orang lain pada malam hari ketika kami semua sedang tidur.

Sore hari ketika keluarga saya besuk, saya cerita tentang Roti tadi. Semua tertawa, karena kisahnya cukup unik. Keesokan harinya saya diperbolehkan keluara dari Rumah Sakit tsb. Sampai sekarang , saya masih ingat kisah 2 Roti itu. Roti..oh Roti, dimana engkau gerangan? 

Pesan moralnya:
Kalau orang lapar, maka dapat melakukan perbuatan nekat.
Jadi hati-hati dalam menghadapi orang yang sedang lapar.




Agar Penghangat Ruangan Tidak Mati


Di kutip dari Buku “Taste Berries for Teens”, Kisah-kisah Remaja tentang Hidup, Cinta, Persahabatan dan Saat-saat Sulit, Bettie B. Young, Ph.D., Jennifer Leigh Youngs, Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta 2001.

Tiga minggu yang lalu, aku sedang membeli perangko di Kantor Pos untuk dua surat yang ingin kukirimkan. Seorang perempuan bersama dua anak yang masih kecil mengantri di belakangku. Anak-anak itu rewel dan tidak ingin ikut mengantri. Ibunya tampak lelah dan kesal seperti anak-anaknya. Jadi kukatakan kepadanya, dia boleh duluan. Dia mengucapkan terima kasih dan mengantri di depanku.
 
Di loket Kantor Pos, jumlah orang yang dilayani itu terbatas, dan waktu itu beberapa menit lagi loket tutup. Sayangnya, antrian tidak terlalu cepat bergerak, dan petugas pos menutup antrian tepat di belakang ibu itu dan di depan aku. Keputusan si petugas itu berarti aku tak akan bisa mengeposkan suratku hari itu dan semuanya karena kau membolehkan ibu itu mengantri di depanku.
 
Pada mulanya aku kesal karena memberikan tempat di antrian, terutama karena berarti aku harus kembali di hari lain. Akan tetapi, saat wanita itu berbalik kepadaku dan berkata, “Aku jadi tidak enak merepotkanmu karena kau memberiku tempat antrianmu. Tetapi aku ingin mengucapkan terima kasih karena kau begitu baik. Jika bayaran untuk tagihan penghangat ruangan tidak diposkan hari ini, perusahaan Gas dan Listrik akan mematikan penghangat ruangan di apartemenku.”
 
Dengan membolehkan dia antri duluan, aku telah melakukan sesuatu yang berarti baginya dan kedua anaknya yang masih kecil.
 
Mungkin kita tak akan selalu tahu kapan hal-hal kecil yang kita lakukan itu berarti bagi orang lain, tetapi setelah mengetahui arti perbuatanku bagi wanita itu, menyelamatkannya karena penghangat ruangannya tidak dimatikan, aku memutuskan untuk lebih peduli kepada orang lain, dan berarsumsi bahwa perbuatanklu berarti bagi mereka, entah bagaimana.
 
Aku yakin, jika kita semua berbuat baik, jika niat baik menjadi motto kita, maka kita dapat benar-benar membuat dunia ini lebih baik.
 
Saat meninggalkan kantor pos, aku tak lagi kesal karena aku harus repot berkendaraan ke sini, parkir dan mengantri. Aku malahan pergi dengan perasaan enak. Keharusan kembali ke sini besok terasa setimpal. Sejak hari itu, aku jelas terus mencari cara membantu orang lain manakala mungkin, dan dengan cara-cara kecil apapun yang kubisa.

Clara Robinson, 17.


---
Semula jengkel, kemudian mengikhlaskan orang lain maju dahulu. Hati saya tersentuh setelah membaca kisah ini. Bersediakah kita melakukan hal seperti ini? Amin.



Selasa, Mei 19, 2009

Jengkel




Hari Minggu 17 Mei 2009, hari libur, siang hari ketika saya dan isteri sedang melihat tayangan suatu acara di TV, ada seseorang yang mengetuk pintu pagar halaman rumah kami. Kenyamanan kami terganggu dengan kedatangan tamu ini.

Saya melihat di depan
rumah kami sebuah Sedan bagus warna Hitam , rupanya Ny. S dan suaminya. Ny. S ini pasien isteri saya.
Tn. S bertanya “Dokter H. nya ada?”

Saya menjawab “Ada, ada apa ya?’

“Isteri saya sakit dan mau berobat!” Uh..ketus amat sih.

Saya berkata “Ini hari Minggu, kami tidak buka praktek”, sambil membuka gembok kunci pagar. Saya tidak kenal wajah Tn. S sebelumnya.

Sepertinya tamu kani ini ngotot, tidak peduli ini hari Minggu.

Tn. S berkata “ Isteri saya mau berobat!”

Dijawab hari ini tidak praktek, ia ngotot minta berobat.
Saya tidak bergeming dan tidak membukakan pintu pagar.
Saya berkata “Saya tanya dulu apakah isteri saya mau menerima pasien atau tidak.”

Mendengar jawaban saya, Tn. S. gelisah dan berkata “Ya sudah kalau tidak boleh sih!”, sambil jalan menuju pintu Sedannya.

Lho... mau berobat kok begitu caranya. Apa mentang-mentang mereka orang kaya sehingga menganggap bisa membayar doctor fee dan memaksa minta berobat?
Saya lebih nyaman kalau mereka berkata lemah lembut dan minta berobat karena terpaksa sakitnya pada hari Minggu dimana dokter sedang tidak buka praktek.
Bila ini terjadi maka respon saya pasti akan berbeda. Manusiawi  
jugalah, menolong orang yang minta pertolongan.
Ketika saya membuka pintu pagar, saya melihat wajah Tn. S dan Ny. S dan berkata “Saya tidak berkata begitu! Saya mau tanya isteri saya dulu mau menerima atau tidak”
Saya buka pintu pagar rumah kami. Mereka tidak mau / berani masuk halaman rumah kami ketika saya meninggalkan mereka untuk masuk ke dalam rumah dan bertanya kepada isteri saya, mau terima mereka atau tidak. Isteri saya bilang “mau”.

Lalu saya berjalan menuju pintu pagar kami untuk mempersilahkan Tn dan Ny. S masuk ke ruang tunggu.

Saya bilang kepada isteri saya bahwa Tn. S itu tidak sopan dan menjengkelkan saya.

Setelah isteri saya memeriksa Ny. S, pasien ini dan suaminya keluar dari rumah kami.

Saya bertanya kepada isteri saya “Apa yang mereka katakan tentang saya?”

Isteri saya bilang “Mereka meminta maaf berkali-kali, karena sudah mengganggu kita.”

Saya menjawab “Minta maafnya kok ke orang lain bukan kepada saya!” saya masih jengkel juga.
Saya membatin “ Ya Tuhan, ampuni kesalahan saya sehingga telah membuat orang lain kecewa, marah dan mungkin sekali mereka tidak mau datang berobat lagi.”

Kalau seandainya anda menjadi saya yang dokter, bagaimana respon anda ketika menghadapi orang / pasien seperti mereka? Terima kasih.

Senin, Mei 18, 2009

Honeymoon disease


Kemarin datang berobat Ny. S ( 28 tahun ) diantar suaminya Tn. S ( 30 tahun ). Tn. & Ny. S ini just married, baru menikah, 1 minggu yang lalu. Ny. S mengeluh nyeri dibawah puser dan nyeri ketika b.a.k., ada sedikit demam sejak 2 hari yang lalu.

Dari anamnesa ( tanya jawab ) langsung kepada Ny. S. Saya langsung membuat Diagnosa ( penentuan penyakit ) sebagai Honeymoon disease atau penyakit bulan madu atau radang kandung kencing. Riwayat penyakitnya khas untuk Honeymoon disease.

Nama penyakit Honeymoon ini bagus, tetapi tidak sebagus penderitaan dari pasiennya.
Ketika menikmati masa-masa indah dan manisnya sesudah menikah, sang isteri menderita. Beruntung Ny. S segera memeriksakan diri kepada Dokter. Bila tidak ceritanya bisa panjang dan pertengkaran antara suami-isteri dapat terjadi. Masa kritis pernikahan ada pada 1 bulan pertama sehingga disebut sebagai Honeymoon ( semanis rasa madu selama satu bulan ). Bila aman-aman saja dalam waktu 1 bulan maka ke depannya cukup baik. Saya belum pernah mendengar Honeyyear ( tahun madu ). Entah kenapa, Anda dapat memberikan jawabannya sendiri.

---

Penyebab:
Bakteri yang bersifat Gram negatip yaitu Escherichia coli ( yang hidup normal dalam usus ) paling sering menjadi penyebab penyakit ini.
Secara anatomi, letak lubang anus, lubang urethra dan lubang vagina pada wanita sangat berdekatan, sehingga E. Coli dari anus dapat mudah berpindah masuk ke vagina dan lubang kencing ( urethra ). Pada saat hubungan intim dengan sang suami, E. coli mudah masuk ke kandung kencing dan memberikan gejala radang Kandung Kencing yang mendadak ( Cystitis acuta ). Ukuran panjang Urethra pada wanita lebih pendek dari pada Urethra Pria sehingga bakteri lebih mudah masuk ke dalam kandung kencing pada wanita. Pada Pria adanya bakteri pada Urethra yang lebih panjang akan mudah terbawa aliran urine keluar tubuh sehingga tidak memberikan gejala radang.

Gejala:
1-2 hari setelah melakukan hubungan suami-isteri maka sang isteri merasakan tubuhnya demam, nyeri pada perut bagian bawah dan nyeri ketika b.a.k. ( dysuria ).

Terapi:
Pengobatan penyakit ini mudah, diperlukan obat golongan antibiotika kapsul / kaplet yang cocok dengan cara diminum. Obat ini dapat dibeli dengan resep dokter. Obat diminum selama 3-5 hari.

Komplikasi:
Cystitis acuta yang tidak segera diobati dapat menjalar ke aatas yaitu ke Ginjal yang memerlukan waktu terapi yang lebih lama yaitu sekitar 2-3 minggu, sedangkan waktu terapi radang kandung kencing selama 3-5 hari.

Pencegahan:
Radang kandung kencing yang mudah terjadi pada wanita mesti disiasati dengan cara:
1. Kebersihan diri sebelum hubungan intim ( mandi dengan sabun dll ).
2. Ketika mencebok ( maaf ) gerakan harus dari depan ke belakang. Bukan dari belakang ke depan agar bakteri dari sekitar anus tidak terbawa ke depan ( lubang vagina dan urethra ). Paling ideal kalau membersihkan daerah itu dengan semprotan shower ( alat penyemprot air ketika mandi ) dengan aliran air yang tidak terlalu kencang untuk menghindari rasa nyeri terhadap daerah vital.
3. Jangan menahan kencing dalam waktu lama yang akan mempermudah bakteri berkembang biak dalam kandung kencing.
4. Minum air minimal 2 liter/24 jam, pada atlit dan pekerja lapangan yang banyak keringat kebutuhan ini akan bertambah sesuai ktifitas masing-masing.
5. Segera berobat kepada dokter, bila ada gangguan pada daerah alat kelamin dan kandung kencing.

Have a nice honeymoon.

Minggu, Mei 17, 2009

Kleptomania



Saya pernah mempunyai seorang kenalan ( Pak S ). Rumah keluarga S ini disebrang sebuah Mall. Ibu S sering berurusan dengan pihak Keamanan Mall tsb. Persolannya karena Ibu S ini beberapa kali ketahuan mengambil barang-barang dari Mall tsb. Akhirnya Pak S yang membayarnya dan berpesan bila Ibu S mengambil barang, dihitung saja berapa ? nanti Pak S yang melunasi harga brang yang sudah dimabil isterinya. Ibu S akhirnya diketahui sebagai pengidap Kleptomani. Pak S meninggal sekitar 3 tahun yang lalu. Ibu S sudah pindah ke kota lain turut dengan kedua putrinya yang sudah bekerja.

---

Kleptomania ( bahasa Yunani ) kleptein = mencuri, dan mania = kegemaran berlebihan.

Kleptomania adalah penyakit Jiwa yang membuat penderitanya tidak dapat menahan diri untuk mencuri. Benda-benda yang dicuri umumnya barang-barang yang tidak berharga ( gula, permen, ssisir atau lainnya ). Penderita biasanya merakan tegang subjektip sebelum mencuri dan merasa lega atau kenikmatan setelah melakaukan tindakan mencuri tadi. Tindakan ini harus dibedakan dari tindakan mencuri biasa yang biasanya didorong oleh motivasi keuntungan dan telah direncanakan sebelumnya. Tidak ada batasan umur atau jabatan atau kaya dan miskin. 

Penyebab:
Penyebabnya tidak diketaui persis, kemungkinan ada faktor genetik. Penyakit ini muncul pada usia Puber dan sampai Dewasa. Dapat terjadi pada jenis kelamin pria dan wanita, pada wanita frekwensinya lebih banyak. Pada beberapa kasus, Kleptomania diderita seumur hidup. Penderita mungkin menderita kelainan Jiwa lainnya, seperti: Kelainan emosi, Bulimia nervosa ( rasa lapar berlebihan ), Paranoid, Schizoid atau Borderline Personality Disorder. Kleptomania dapat muncul setelah terjadi Trauma ( benturan ) pada Otak dan keracunan Karbon Mono-oksida ( gas CO )

Gejala:
Para Kleptomania melakukan pencurian bukan untuk memenuhi kebutuhan pribadinya sendiri atau untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, tetapi sebagai tanda kebanggan atas dirinya sendiri dan untuk memenuhi rasa puas yang menguasai pikirannya, sehingga kadang-kadang para Kleptomania setelah mencuri akan membuang begitu saja hasil curiannya atau diberikan kepada orang lain sebagai hadiah, seolah-olah itu miliknya sendiri.

Asosiasi Jiwa Amerika menerbitkan buku panduan untuk mendiagnosa gangguan mental yaitu: Diagnostik dan Statistik Manual dari Gangguan Mental, edisi 2000, berisi daftar 5 kriteria diagnostik untuk kasus Kleptomani, yaitu:

1. Berulang pencurian benda-benda yang tidak perlu, baik untuk pribadi atau menggunakan nilai moneter.
2. Meningkatkan ketegangan segera sebelum pencurian.
3. Pleasure atau yang timbul ketika melakukan pencurian.
4. Pencurian tidak didorong oleh marah atau balas dendam dan tidak disebabkan oleh khayalan atau angan-angan.
5. Perilaku yang tidak baik menyumbang dengan melakukan kekacauan, manik episode atau Gangguan kepribadian antisosial.

Terapi:
Kleptomania membutuhkan Terapi rutin yang terus menerus untuk menumbuhkan rasa empati dan mengalihkan rasa emosi untuk menekan dan melatih diri meredam perasaan iningin memiliki barang orang lain. Ini memerlukan waktu panjang karena Kleptomania merupakan ketidaksadaran refleksi otak dan akan kembali kambuh bila terapi terabaikan, atau orang yang mensupportnya / kalangan / keluarga / orang yang sangat dipercayainya kurang perhatian. Pengidap Kleptomani ini harus mendapat perhatian yang cukup karena mereka yang ingin sembuh atau sadar akan kebiasaan jeleknya kadang akan malu sehingga selalu menghindari khalayak ramai atau suka hidup menyendiri.
Pengobatan termasuk Pskikoterapi seperti: Terapi kognitif-perilaku rasional dan terapi emosional.
Terapi farmakologi dengan obat-obatan dengan obat Anti depresant Fluoxetine dan Naltrexone juga dapat membantu.




Sabtu, Mei 16, 2009

Phobia





Beberapa kali saya menghadapi pasien yang takut disuntik.
Mengapa ada oramg yang takut disuntik sedangkan oramg lain justru minta disuntik kalau berobat kepada dokter?

Dibawah ini saya posting sebuah artikel, semoga dapat bermanfaat.

Phobia ( fobia ) adalah rasa takut yang berlebihan terhadap sesuatu.
Fobia dapat dikatakan dapat menghambat kehidupan orang yang mengidapnya.
Bagi sebagian orang, perasaan takut pengidap Fobia sular dimengerti sehingga hal ini menjadi bulan-bulanan oleh teman sekitarnya.

Pengamat Fobia menggunakan bahasa Logika, sedangkan seorang pengidap Fobia biasanya menggunakan bahasa Rasa. Bagi pengamat Fobia dirasa lucu bila seseorang berbadan besar, takut terhadap hewan kecil seperti Kecoa atau Tikus. Sedangkan dibayangkan oleh pengidap Fobia subjek itu menjadi benda yang sangat besar, sangat menjijikan atau menakutkan.

Dalam keadaan normal setiap orang memiliki kemampuan mengendalikan rasa takut. Bila seseorang terpapar terus menerusdengan subjek Fobia, maka hal ini berotensi menyebabkan perjadinya Fiksasi.

Fiksasi adalah suatu keadaan dimana mental seseorang menjadi terkunci, yang disebabkan oleh ketidak-mampuan yang bersangkutan dalam mengendalikan perasaan takutnya. Penyebab Fiksasi yang lain adalah suatu keadaan yang sangat ekstrim seperti trauma Bom, terjebak Lift dan sebagainya.

Seseorang yang pertumbuhan mentalnya mengalami Fiksasi akan memiliki kesulitan Emosi ( mental block ) dikemudian hari. Hal ini disebabkan orang tsb tidak memiliki saluran pelepasan Emosi yang tepat. Setiap kali orang tsb berinteraksi dengan sumber Fobia secara otomatis akan merasa cemas dan agar “nyaman”, cara yang paling mudah dan cepat adalah dengan cara “mundur kembali” ( regresi ) kepada keadaan Fiksasi.

Kecemasan yang tidak diatasi sedini mungkin berpotensi menimbulkan penumpukan Emosi negatip yang secara terus menerus ditekan kembali ke bawah sadar ( represi ). Pola respon negatip tsb dapat berkembang terhadap subjek Fobia yang lain dan intensitasnya semankin meningkat.

Walaupun tampak sepele, “pola” respon tsb akan dipakai terus menerus untuk merespon masalah lainnya. Itulah sebabnya penderita Fobia menjadi semakin rentan dan semakin tidak produktip. Fobia merupakan salah satu dari jenis-jenis hambatan sukses lainnya.
(http://id.wikipedia.org/wiki/Fobia)

Terapi Fobia:
Fobia secara efektip dapat diterapi dengan Behaviour therapy ( Mark, 1987 ).
Pada tehnik ini dipercayai bahwa rasa takut seorang pengidap Fobia merupakan reflek terhadap rangsangan yang tidak berbahaya.
Rasa takut yang normal terhadap rangsangan yang berbahaya seperti ular berbisa dipercaya terhadap ular yang tidak berbisa. Bila seseorang terpapar terhadap rangsangan yang tidak berbahaya dari waktu ke waktu tanpa adanya pengalaman yang berbahaya, maka respon Fobia akan menurun setahap demi setahap dengan sendirinya. Dengan perkataan lain seseorang yang sering melikat ular yang tidak berbahaya maka rasa takut akan ular akan hilang.

Behaviour therapy melibatkan perangsangan subjek Fobia yang tidak berbahaya dan terkontrol, sehingga Foa dan Kozak menyebut hal ini sebagai Exposure treatment. Penderita Fobia dihadapkan kepada subjek Fobia sebagai bagian dari proses terapi.
(http://phobialist.com/class.html)

Beberapa istilah sehubungan dengan Fobia antara lain:

Aichmophobia ( Belonephobia ): takut terhadap benda yang runcing / tajam / jarum Trypanophobia: takut disuntik ( ada orang yang tinggi besar tetapi ia takut disuntik meskipun dengan jarum kecil ).
Acrophobia: takut akan ketinggian / tempat yang tinggi.
Entomophobia: taut terhadap serangga.
Hydrophobia: takut terhadap air ( misalnya penderita anjing gila, bila minum air, ia akan kejang sehingga ia takut melihat air ).
Iatrophobia: takut kepada Dokter.
Lygophobia: takut kepada kegelapan.
Pyrophobia: takut kepada api.
Zoophobia: takut kepada binatang.



Selasa, Mei 12, 2009

DVT ( Deep Vein Thrombosis )


Kemarin saya mendapat kiriman artikel yang menarik dari teman saya. 
Berikut saya lampirkan. Semoga ada manfaatnya bagi kita semua yang biasa kerja dengan Komputer.

“Banyak duduk di depan komputer, pendek umur”.
  
LOS ANGELES - Penelitian selama 20 tahun di AS memperlihatkan bahwa pria yang lebih banyak duduk di depan komputer, kemungkinan berusia lebih pendek ketimbang yang hobi berolahra-ga. Riset dilakukan untuk mengamati gaya hidup dan pola olaharaga 17 ribu responden yang terdiri dari alumnus University of Harvard. AS. 

Riset memperlihatkan betapa pentingnya olahraga dan olahraga dengan intensitas sedang, seperti joging sekitar 4 km sehari, tak hanya meningkatkan kebugaran, tetapi juga menambah usia. 

Menurut mereka, pria yang rajin olahraga punya harapan hidup lebih tinggi dibanding pria yang gaya hidupnya banyak duduk di depan komputer. Olahraga rutin menghindari efek memperpendek usia gara-gara merokok dan kelebihan berat badan. 

Pria penderita tekanan darah tinggi yang rajin olahraga memiliki tingkat kematian separuh dibanding mereka yang tidak olahraga. Pria yang berjalan kaki sekitar 15 kilometer seminggu atau lebih memiliki tingkat kematian 21 persen lebih rendah dibandingkan pria yang berjalan kaki hanya 4 kilometer seminggu atau kurang. 

Olahraga teratur mencegah kecenderungan penyakit genetis yang menyebabkan kematian. Pria yang satu atau kedua orangtuanya meninggal sebelum usia 65 tahun, tingkat kematiannya berkurang sebanyak 25 persen berkat olahraga teratur. Pria yang sangat aktif, termasuk mereka yang senang olahraga, memiliki harapan hidup yang paling baik. Ini karena kematian gara-gara penyakit jantung dan pembuluh darah menjadi lebih sedikit.

Riset terbaru di Selandia Baru juga menunjukkan efek buruk bagi karyawan yang lebih banyak berdiam di depam komputer. Riset tersebut menyebutkan karyawan kantor yang berjam-jam bekerja di belakang meja, lebih mudah mengalami gumpalan darah beku yang mematikan, dibanding penumpang pesawat terbang yang melakukan perjalanan jarak jauh.

Penelitian yang dilakukan Profesor Richard Beasley dari Lembaga Penelitian Medis di Wellington memperlihatkan sepertiga pasien rumah sakit yang mengalami Deep Vein Thrombosis (DVT) adalah karyawan kantor yang menghabiskan waktu di depan komputer. 

Sejumlah 34 persen dari 62 sampel yang mengalami gumpalan darah merupakan orang yang dalam jangka waktu lama bekerja dengan duduk di kursi, sedangkan 21 persen penderita lainnya belum lama berselang melakukan perjalanan jarak jauh lewat pesawat. DVT adalah pembentukan gumpalan darah di nadi dalam, paling sering di kaki. 

Gumpalan itu bisa pindah ke jantung, paru-paru atau otak yang menyebabkan rasa sakit dada, sesak nafas atau bahkan kematian akibat serangan jantung atau stroke. Kondisi itu biasa disebut sindrom kelas ekonomi karena penumpang pesawat terbang yang melakukan perjalanan jarak jauh namun tidak leluasa melemaskan anggota badannya merupakan mereka yang paling berisiko. 

Riset ini menjelaskan bahwa gumpalan terjadi pada 10 persen penumpang yang punya resiko tinggi. Beasley mengatakan beberapa karyawan kantor yang mengalami gumpalan, duduk selama 14 jam sehari. Beberapa dari mereka bahkan setiap tiga sampai empat jam tidak beranjak dari kursi, katanya.. Masalah tersebut paling banyak terjadi di industri teknologi informasi serta pusat layanan lewat telepon. 

(Sumber : Harian Terbit, 05 May 2009)


----

Untuk menghindari kelelahan, saya selalu berupaya agar setiap 1 jam, saya berdiri dan berjalan untuk alasan tertentu ( ambil minuman, ke toilet, atau lain alasan agar saya dapat berpindah tepat dari meja Komputer ). Aktifitas ini berguna juga untuk melancarkan aliran darah di panggul dan kaki, selain mencegah DVT, juga tidak memperparah kemungkinan mendapat Wasir ( ambeien ).


Jumat, Mei 08, 2009

Tehnik Visualisasi


Berikut saya posting sebuah contoh lagi tentang Tehnik Visualisasi.

Apakah Tehnik Visualisasi ?
Ini adalah suatu cara untuk mendapatkan sesuatu dengan memvisualisasikan benda yang diinginkan. Dalam Visualisasi ini dibuat Foto benda yang kita inginkan lengkap dengan warna, bentuk, tipe, dll . Foto benda itu diletakkan di tempat yang mudah dilhat setiap saat / hari seolah-olah benda itu sudah menjadi milik kita. Jangan bertanya dari mana uangnya atau bagaimana caranya kita memiliki keinginan tsb

Tampaknya tehnik ini mustahil terjadi.
Mungkin pendapat anda benar, tetapi bagi saya tehnik ini sungguh sangat berguna.
Saya sudah mencobanya berulang kali dan berhasil.

Yang pertama yaitu keinginan memiliki Sedan Mercedes Tiger tahun 1985, warna Merah Maron, mesin 6 silinder, 2.800 CC. Foto Sedan ini setiap hari saya lihat. 2 tahun kemudian kami memiliki Sedan ini yang dibeli dari hasil tabungan kami selama ini.

Yang kedua kalinya yaitu keinginan agar putri kami yang saat itu tahun 2001 sekolah di salah satu Senior Highschool ( SMU ) di kota Sydney dapat melanjutkan ke Perguruan Tinggi UNSW, Sydney. Foto putri kami dan foto Kampus UNSW digabung menjadi satu, seolah-olah putri kami berdiri dan kuliah di kampus tsb. Setelah lulus putri kami ternyata diterima kuliah di UNSW dan berhasil mendapatkan S2nya..

Yang ketiga kalinya keinginan saya memiliki HP merk Nokia E63, warna Merah untuk menggantikan HP lama saya merk MyG 818. Foto HP E63 yang saya download dari suatu website, saya print diatas selembar kertas Foto dan diletakkan diatas meja kerja saya. Saya melihatnya sering kali ketika saya mengetik atau melayani pasien saya setiap hari.

Dalam acara PKB ( Pendidikan kedokteran Berkelanjutan ) yang diadakan di Bandung tanggal 21-4-2009 ada Undian 5 doorprice pada akhir acara. Nokia E63 ada dalam Undian tsb, tetapi saya tidak mendapatkannya. Saya bertekad memiliki HP ini dengan uang dari tabungan saya yang masih belum mencukupi. Saat itu harganya Rp, 3 jt.

Saya bilang kepada isteri saya bahwa saya ingin memiliki HP itu dengan menabung dahulu. Mengapa saya ingin sekali memiliki HP tsb? Alasannya adalah Hp itu memenuhi keinginan saya o.k. memiliki fasilitas untuk kirim SMS, MMS, Email ( juga push mail ), Bluetooth, ektra memory card, fiture Office, Kamera, Video, Radio, Musik dll. Yang lebih utamanya adalah saya dapat membaca dimana saja dokumen-dokumen yang saya buat dengan Word di Laptop yang dapat di Copy and Paste, dengan sebuah kabel data USB antara HP dan Laptop.

2 minggu sebelum mengikuti PKB di Bandung saya sudah membuat Foto HP ini. 2 hari setelah menikuti PKB tiba-tiba isteri saya menyerahkan uang Rp. 5 jt, untuk membeli HP yang saya visualisasikan selama ini. 2 hari saya masih belum membelinya oleh karena saya sedang mencari-cari kesempatan: apakah akan membeli secara cicilan dengan fasilitas BCA card atau beli kontan dan di toko mana saya membelinya. Suatu pagi, Isteri saya bertanya apakaha uang tsb tidak cukup? Saya bilang lebih dari cukup, dan nanti siang akan saya beli. Akhirnya saya bukan hanya melihatnya setiap hari tetapi saya sudah dapat mempergunakannya setiap saat. Saya bersyukur kepada Tuhan yang Maha Pengasih yang sudah mengabulkan keinginan saya ( dengan Tehnik Visualisasi ) melalui Isteri saya.

Keberhasilan tehnik Visualisasi yang ketiga ini terkabul dalam waktu yang relatip lebih singkat dari pada keingian yang ke 1 dan ke 2.

Saat ini saya sedang melakukan Tehnik ini untuk keinginan yang ke 4. Semoga Tuhan berkenan dan mengabulkan keinginan saya.

Bila anda berminat, tidak ada salahnya bila anda mempraktekan tehnik ini. Ini bukan suatu tehnik Paranormal.

Keinginan yang diyakini dengan benar maka suatu saat keinginan itu akan terjadi. Amin.