Senin, Juli 01, 2013

Sirkumsisi


Saat ini bulan Juli adalah bulan liburan anak sekolah. Ada banyak anak Sekolah Dasar yang di khitan ( sirkumsisi ).

2 hari yang lalu isteri saya yang juga dokter umum mengirim pasien kepada saya untuk dikhitan. Setelah diperiksa pasein ananda A, usia 10 tahun, layak untuk dikhitan. Khitanan akan dilakukan pada hari Senin 1 juli 2013, pukul 08.00 di rumah kami yang merupakan tempat praktik sore saya.

Pada saatnya pasien A datang diantar oleh ayahnya, kakak perempuannya, dan 2 orang pamannya. Saya meminta pasien A agar pipis dahulu di toilet untuk pasien yang terletak di halaman depan tempat praktik.

A berbaring dibed pemeriksaan. Di dalam Ruang Periksa hadir juga isteri saya yang akan menjadi asisiten saya, ayah, dan kakak perempuannya. Segera saya dan isteri memakai sarung tangan dan topi kepala yang terbuat dari kain berwarna biru. Setelah dilakukan tindakan asepsis dengan larutan Betadine dan Alkohol 70 %, maka dilakukan blok anestesi pada pangkal penis dengan larutan Lidocain 2% sebanyak 2 cc.

Saat kulit Praeputium ( kulup ) ditarik ke belakang pada bagian kanan Glans penis ( kepala penis ) ada perlekatan antara kulit Praeputium dan Glans penis. Perlekatan ini karena ada Smegma ( kotoran pada glans penis ) yang berwarna putih. Setelah perlekatan ini dilepaskan dengan menggunakan arteri klem, maka kulit Praeputium dapat ditarik kebelakang sehingga tampak Glans penis dengan jelas.

Kakak perempuan pasien A mengambil beberapa foto untuk dokumentasi keluarga.

Pemotongan kulit Pareputium dilakukan dengan alat Kauter yang dialiri listrik PLN. Dengan cara ini praktis tidak ada perdarahan pada luka potongan kulit Praeputium.

Setelah klem dilepas, maka saya melakukan penjahitan bekas luka tersebut dengan chromic catgut ukuran 3,0. Isteri saya membantu tugas saya dalam khitanan ini.

Akhirnya penjahitan itu selesai juga. Waktu telah berlalu selama sekitar 30 menit. Penis setelah diolesi krim antibiotika Bactoderm, diberi kain kasa steril dan diplester ke kulit dinding perut bagian bawah pasien A.

A turun dari bed pemeriksaan dan memakai celana pendeknya kembali. Saya suguhkan segelas teh manis hangat kepada pasien A. Saya meminta A agar meminum kapsul antibiotika dan sepotong tablet pain killer. Saya adviskan agar pasien A kontrol untuk melihat bekas lukanya 3 hari kemudian.

Tugas saya selesai sudah. Pasien A dan seluruh anggota keluarganya mohon pamit kepada kami dan mengucapkan terima kasih. Semua merasa lega dan tersenyum, karena proses khitanan tidak memakan banyak waktu.

Setelah mereka meninggalkan Ruang Tunggu, saya merasa lega karena tugas saya sudah selesai dengan baik.

Selamat siang.-

6 komentar:

  1. "Kakak perempuan pasien A mengambil beberapa foto untuk dokumentasi keluarga."
    Difoto? Wuih, berani juga. Proses dikhitan kayaknya sakit ya bagi cowok.

    2 adik cowok saya sampai jarang bergerak karena sakit.

    BalasHapus
  2. To Kencana,

    Iya baru kali ini ada pasien yang dikhitan, dibuat foto oleh keluarganya. Ya silahkan saja, saya tidak berkeberatan sih.

    Kalau pembiusan lokalnya berhasil baik, maka saaat dikhitan dan beberapa jam sesudahnya pasien tidak akan merasa sakit. Setelah itu pasien juga minum tablet pain killer utk mengatasi nyeri setelah dikhitan dan kaps. antibiotika utk cegah infeksi.

    Salam.

    BalasHapus
  3. Iya, Dok. Adik saya memang dikaih banyak pain killer. Lucunya, saat itu saya yang ngambek gara2 acara jalan-jalan sekeluarga batal karena adik dikhitan. Yah, waktu itu saya masih kecil. Hehehehe...

    Salam.

    BalasHapus
  4. To Kencana,

    Iya khitanan mesti direncanakan dahulu agar tidak mengganggu sekolah ( sebaiknya sewaktu liburan sekolah ) dan mengganggu acara keluarga. Mestinya saat khitanan ada syukuran, mengundang sanka famili / relasi. Kalau ada biaya biasanya ada hajatan, diundang banyak handai taulan. Jadi maklum aja kalau anda tyidak bisa pergi jalan2 bersama keluarga. he...he...

    Salam

    BalasHapus
  5. permisi dok, saya di khitan tgl 12 juni dengan metode kauter. rasa sakit biasa saja dan dapat ditahan. lalu di beri antibiotik, pereda nyeri, dan obat anti bengkak. nah, bagian yg sudah di jahit di tutupi oleh perban, tapi mengapa glan penis bagian bawah saya terdapat noda biru seperti darah beku. mohon penjelasan nya dan apabila mungkin solusinya. terimakasih

    BalasHapus
  6. To Erwin Lim,

    Saat kulit praeputium dipotong dengan alat kauter, mungkin glans penis anda tersentuh alat kauter sehingga terjadi perdarahan dibawah permukaan glans. Semestinya glas penis dilindungi dengan alat penjepit saat memotong praputium. Dengan demikiamikian glans tidak tersentuh alat kauter yang panas itu.

    Sebaiknya anda datang kontrol lagi kepada dokter / perawat yang melakukan khitanan, agar beliau tahu keadaan penis anda sesudah khitanan.

    Salam,
    Basuki Pramana

    BalasHapus