Senin, Juli 28, 2014

Peduli Kasih GKI Pengampon 2014



Setiap tahun menjelang Hari Raya Idul Fitri di negara kita terjadi arus mudik. Untuk membantu kelancaran arus mudik maka Gereja membentuk Panitia Peka yang pada tahun ini sudah mencapai yang keempat kalinya.

Peka tahun 2014 ini diketuai oleh Bpk. IS. Pelaksanaan PEKA yang semula akan diadakan pada tanggal 22 – 26 Juli 2014 diundurkan menjadi tanggal 23 – 27 Juli 2014. Tanggal 27 Juli 2014 pelayanan hanya setengah hari saja. Tugas pagi mulai pk. 08.00 s/d 14.00 dan tugas sore mulai dari pukul 14.00 s/d 20.00.

Panitia Peka yang terdiri dari beberapa Seksi antara lain: Seksi Usaha, Seksi Perlengkapan, Seksi Kesehatan, Seksi Transportasi, Seksi Konsumsi dan Seksi Dokumentasi. Menjelang hari H Panitia telah mengadakan 4 kali Rapat Panitia Peka bertempat di Ruang Serba Guna GKI Pengampon pada sore sampai malam hari.

Ada banyak Donatur yang membantu Panitia dalam pelayanan ini antara lain berupa tempat di halaman SPBU Pangenan, 15 Km dari kota Cirebon ke arah Tegal, mobil boks, makanan dan minuman, air mineral, peralatan kompor, gas Elpiji dll. Kami berterima kasih sekali kepada para Donatur yang memberikan banyak bantuan materi dan moril kepada kami.

Panitia juga dibantu oleh banyak relawan dalam pelayanan ini. Mereka bekerja tanpa pamrih dan dikerjakan dengan rasa gembira dan penuh suka cita untuk membantu para pemudik yang melewati lokasi Pos Peka 2014 ini.

Para pemudik yang berdatangan ke tempat Pos Peka ini merasa tertolong mendapat pelayanan dari Panitia Peka ini. Semua pelayanan diberikan secara gratis. Fasilitas yang tersedia berupa: SPBU untuk mengisi bahan bakar kendaraan roda dua dan roda empat, halaman parkir yang luas, toilet, tempat sembahyang, dan tempat istirahat/tidur.

Dalam perjalanan darat yang melelahkan ini para pemudik dapat beristirahat sambil menimati makanan dan minuman yang disediakan oleh Panitia. Makanan bisa pilih: Nasi bungkus dengan lauk pauk sederhana, Mie instan rebus dengan bermacam merk. Minuman bisa memilih yang panas (kopi, kopi susu) atau yang dingin: orange juice, ale-ale, aqua gelas dll.

Sambil menikmati makanan dan minuman gratis, para pemudik juga dihibur musik dengan lagu-lagu dangdut dan lagu-lagu pop yang dimainkan oleh beberapa anggota Panitia seperti Bapak dan Ibu H. Musik ini diiringi juga dengan gerakan-gerakan menari beberapa orang panitia dan para relawan yang diselingi gelak tertawa yang hadir di tenda Peka ini. Para pemudik merasa sangat terhibur oleh pelayanan kami ini. Kami bersyukur dalam melakukan pelayanan ini.

Penulis yang mendapat tugas pada hari ke 4 (Sabtu pagi) dan ke 5 (Minggu pagi) hari terkahir, berangkat bersama rombongan yang telah berkumpul di halaman GKI Pengampon pada pukul 07.00. Kami berdoa terlebih dahulu memohon agar dalam perjalanan ke tempat tugas dan selama menjalankan tugas, kami mendapat perlindungan. Rombongan naik 3 mobil gereja menuju SPBU tempat dimana kami akan bertugas.

Selama menjalankan tugas kami bekerja diiringi dengan gurauan yang menyegarkan dan diselingi gelak tertawa. Dengan guyonan waktu berjalan terus tanpa terasa.

Saat tengah hari Seksi Konsumsi datang membawakan menu makan siang yang sederhana tapi cukup nikmat untuk dinikmati saat perut mulai keroncongan. Cuaca yang terik disiang hari menyebabkan rasa haus yang dapat diatasi dengan minum minuman dingin yang cukup tersedia dari pihak sponsor yang membantu kegiatan Peka tahun ini.

Keluhan kesehatan para pemudik pada umumnya gangguan mata (kelilipan, mata perih, mata merah) yang segera mendapat obat tetes mata. Ada juga yang mengeluh sakit gigi, perut mual/maag, badan pegel linu, anak batuk. Ada juga pemudik, seorang pemuda yang terjatuh dari sepeda motornya dan mendapat luka robek pada betis kakinya. Pemuda ini segera diantar petugas ke Puskesmas terdekat untuk mendapat jahitan selanjutnya.

Saat para pemudik mulai bersiap untuk melanjutkan perjalanan yang masih jauh, kami mengucapkan: “Selamat jalan dan semoga sampai dengan selamat di tempat tujuan Bapak dan Ibu sekalian”.

Sekitar pukul 13.30 rombongan yang bertugas siang dan malam hari mulai berdatangan untuk menggantikan tugas para petugas pagi hari. Kami naik mobil gereja untuk kembali ke GKI Pengampon, Cirebon.

“Selamat Hari Raya Idul Fitri 1435H. Mohon maaf lahir batin.”
-----

Rekreasi warga Panti Wreda Kasih ke Gronggong



Seksi Kerohanian Panti Wreda Kasih Cirebon yang diketuai oleh Pak T mempunyai rencana kerja mengajak warga panti untuk rekreasi setahun 2 kali. Kali ini 8 Juni 2014 warga Panti diajak untuk makan malam bersama di Rumah Makan Salt yang berlokasi di daerah Gronggong, Cirebon. Rumah Makan ini terletak di daerah yang lebih tinggi dari daerah pantai. Pemandangannya bagus dilihat pada saat matahari akan tenggelam. Pada malam hari akan tampak lampu kelap kelip di kota Cirebon yang berjarak sekitar 10 km dari lokasi Rumah makan.

Peserta terdiri dari 10 orang warga Panti, 3 orang karyawan Panti, 11 orang Pengurus Panti dan seorang pengemudi. Semua peserta berkumpul di gedung Panti pada pukul 16.30. Penulis menyertai rombongan ini. Sebelum berangkat rombongan berdoa terlebih dahulu yang dipimpin oleh Pak T, kami berharap agar rombongan selamat dalam perjalanan pulang-pergi.

Pukul 16.40 rombongan yang terdiri dari Minibus gereja dan 2 sedan pribadi milik pengurus Panti berangkat menuju lokasi Rumah Makan Salt. Perjalanan berjalan mulus, lancar dan tidak macet. Pukul 17.05 rombongan tiba di lokasi dengan selamat.

Para peserta memasuki Rumah Makan dan mengambil tempat dibagian belakang Rumah Makan. Dari tempat duduk rombongan dapat melihat pemandangan yang indah. Di kejauhan tampak bangunan dan rumah penduduk kota Cirebon. Penulis mengambil foto untuk kenang-kenangan yang belum tentu dapat diulang untuk kedua kalinya.

Sebelum kedatangan kami Ibu ML sudah memesan terlebih dahulu menu makanan yang terdiri dari: nasi putih hangat, sayur asam, tahu-tempe goreng, udang goreng, sayur karedok, ayam bakar yang dibawa oleh Ibu ML dan air teh hangat. Doa makan dipimpin oleh Pak H selaku Ketua Panti Wreda Kasih. Hidangan yang cukup sederhana ini tidak mengurangi selera makan para peserta.

Peserta dapat menikmati makan malam yang diselingi obrolan diantara peserta dalam suasana santai dan gembira. Kami para Pengurus Panti bersyukur para warga Panti dapat merasakan suasana makan malam yang berbeda dengan makam malam di Panti yang selama bertahun-tahun telah dijalani oleh mereka. Makanan cukup tersedia dan bila kurang dapat menambah nasi putih atau lauk pauknya.

Setelah dirasa cukup dan perut kenyang, peserta berfoto bersama di ruang tengah Rumah Makan ini. Agar seluruh peserta dapat diambil fotonya, maka penulis menggunakan alat Tripoid untuk menyangga kamera yang akan mengambil foto seluruh peserta. Kami melihat para warga Panti tampak santai, bergembira dan dapat menikmati makan malam mereka.

Pukul 18.10 seluruh peserta memasuki mobil masing-masing dan kami meninggalkan Rumah Makan Salt dan menuju kota Cirebon kembali. Rombongan tiba dengan selamat di gedung Panti dan selesai sudah acara makan malam bersama ini. Kami bersyukur tidak ada peserta yang mengalami gangguan kesehatan dalam rekreasi kali ini. Sampai jumpa di acara makan bersama di lain waktu.-

Rabu, Juli 23, 2014

Abses di telapak kaki


Kemarin pagi datang berobat seorang anak laki-laki si E, 13 tahun. Ia diantar oleh Ibunya.

Saya melihat ketika mereka memasuki Ruang Periksa, E berjalan tidak wajar. Kaki kanannya tidak dapat berjalan dengan normal.

Saya bertanya kepada mereka “Kenapa kakinya dik?”

Sang Ibu menjawab “Ini Dok, kaki putra saya seperti ada bisulnya.”

Saya mempersilahkan E berbaring di Bed pemeriksaan. Tampak pada telapak kaki kanan dekat jempol ada benjolan berwarna kuning dan merah.

Saya bertanya lagi “Sudah berapa hari, Bu?”

“Ada sekitar 3 hari, Dok”

“Ini ada nanah di bawah kulit telapak kakinya. Nanah itu mesti dibersihkan.”

Saya mengoleskan cairan Betadine (antiseptis) ke benjolan yang besarnya berdiameter 3 Cm. Dengan menggunakan gunting bedah kecil, saya menusuk benjolan tadi dan menggunting sedikit kulit telapak kakinya sepanjang ½ Cm. Keluarlah cairan nanah bercampur darah. Saya menekan-nekan sekitar benjolan tadi dan makin banyak nanah yang keluar. Setelah dirasa cairan nanah keluar semua, tampak benjolan tadi hilang dan kulit telapak kaki itu rata dengan daerah sekitarnya.

Saya mengambil kain kasa steril yg dibasahi dengan cairan Betadin dan meletakkan diatas lubang yang saya buat. Lalu saya membalut kaki E dengan kain kasa pembalut. Selesai sudah tugas saya untuk pasien yang satu ini.

Segera saya menuliskan resep untuk si E ini berupa: tablet antibiotika, tablet anti peradangan, tablet anti nyeri, Betadine dan kain kasa steril, kain kasa pembalut. Saya berpesan kepada E kalau mandi jangan kena air dahulu selama 2-3 hari.

Lega hati saya setelah menyelesaikan tugas membantu mengobati abses pasien saya yang satu ini.