tag:blogger.com,1999:blog-18669685.post2524072713602197619..comments2023-10-01T19:01:32.547+07:00Comments on Basuki Pramana Blog: PengemisBasuki Pramanahttp://www.blogger.com/profile/03577213456664179153noreply@blogger.comBlogger8125tag:blogger.com,1999:blog-18669685.post-21242447546845429182009-06-22T16:52:16.793+07:002009-06-22T16:52:16.793+07:00Jaman sudah berubahkah?
Kalau diminta, saya beri....Jaman sudah berubahkah?<br /><br />Kalau diminta, saya beri.<br />Kalau sudah diberi, lalu minta lebih banyak lagi, ini namanya apa ya?<br /><br />Makasih sudah berkunjung dan beri komentar.Basuki Pramanahttps://www.blogger.com/profile/03577213456664179153noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-18669685.post-20106043340731335382009-06-22T14:39:12.942+07:002009-06-22T14:39:12.942+07:00wah, kayak di tempatku nih, di ngruki tiap hari se...wah, kayak di tempatku nih, di ngruki tiap hari selasa. pengemis disiplin siap mengunjungi Anda. merekalah Tamu Kehormatan tiap hari selasa. hahaha...islamarket.nethttp://islamarket.netnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-18669685.post-2241937688385560912009-04-15T17:51:00.000+07:002009-04-15T17:51:00.000+07:00To Jodi Visnu,
Nanti kalau sudah diwisuda dan mau...To Jodi Visnu,<br /><br />Nanti kalau sudah diwisuda dan mau ambil PTT cari tempat yg cocok agar dpt bekerja dg tenang.<br /><br />Tentang Pengemis: sekarang makin hari makin banyak jumlahnya. Seharusnya ada solusinya dari Pemerintah pusat / daerah, tapi nyatanya spt nya tidak diperhatikan shg sering kali malu-maluin kita thd wisman yg datang ke R.I. Belum lagi banyak pengemis yang ber-krah putih.Basuki Pramanahttps://www.blogger.com/profile/03577213456664179153noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-18669685.post-14749610448207138602009-04-15T17:47:00.000+07:002009-04-15T17:47:00.000+07:00To Rudy,
Penyebabnya adalah: mental yang inginnya...To Rudy,<br /><br />Penyebabnya adalah: mental yang inginnya diberi saja dan lapangan kerja yang sangat terbatas shg susah cari kerja.<br /><br />Kalau begitu sebaiknya membuat lap. pekerjaan sendiri, spt: tukang tambal ban, bikin kerajinan tangan dengan daur ulang barang bekas dll.<br /><br />Omset pengemis yang rajin kalau dihitung di Jkt cukup banyak. Bisa Rp. 30.000,- /hari atau lebih.<br /><br />Yg paling menyakitkan adalah mencari dan menampung anak-anak utk dijadikan pengemis, di drop disuatu tempat dan dijemput sore hari. Mereka hanya diberi makan seadanya oleh bandarnya. Keterlaluan.Basuki Pramanahttps://www.blogger.com/profile/03577213456664179153noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-18669685.post-22037874184868565662009-04-15T17:00:00.000+07:002009-04-15T17:00:00.000+07:00Pak Pande: Saya fans-nya Bali lho.. Hehe.. Kadang ...Pak Pande: Saya fans-nya Bali lho.. Hehe.. Kadang saya suka melihat pengemis juga di Bali, namun karena seringnya saya tinggal di Kuta yg daerah wisata jadi jarang melihatnya. Sampai sekarang Bali tetap pulau yg indah, meski banyak kemajuan tapi tetap indah.<br />Dr.Basuki:<br />1. Saya tidak mau PTT di Bali. Biarlah Bali menjadi tempat yg spesial u/ menghilangkan kepenatan ya, Doc. Hehe.. Khusus, the one and only.<br />2. Di JKT, Rp 500,00 u/ pengemis sudah bisa dibilang cukup. Kan mereka ke mobil-mobil yang lain juga. Kalau sampai dikasih uang segitu lalu ngedumel, ya namanya pengemis tidak tahu terima kasih. Betul ya, Dok?Jodi Visnuhttp://www.friendster.com/jodivisnunoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-18669685.post-58350225894063573072009-04-15T15:40:00.000+07:002009-04-15T15:40:00.000+07:00Pengemis, pengamen atau semacamnya adalah kumpulan...Pengemis, pengamen atau semacamnya adalah kumpulan orang-orang yang nggak mau berusaha tapi mau hidup enak???<br />Gimana Indonesia mau maju jika orang-orangnya masih banyak yang seperti ini???Rudyhttp://hanzrudy-blogbaru.blogspot.com/noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-18669685.post-17619777978137097692009-04-15T13:26:00.000+07:002009-04-15T13:26:00.000+07:00To PanDe Baik,
Makasih infonya. Wah... rupanya ja...To PanDe Baik,<br /><br />Makasih infonya. Wah... rupanya jadi Pengemis ini sudah mendunia.<br /><br />Di Kota Sydney juga saya sering melihat laki-laki yg sudah dewasa, pakaian kumal, duduk di trotoir menunggu sebuah topi kumal. Pejalan kaki dapat memasukkan koin sebagai sedekah.Basuki Pramanahttps://www.blogger.com/profile/03577213456664179153noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-18669685.post-41992953344703581462009-04-15T08:43:00.000+07:002009-04-15T08:43:00.000+07:00Hohoho... Jangan Salah Pak Dokter.
Bali, khususnya...Hohoho... Jangan Salah Pak Dokter.<br />Bali, khususnya Kota Denpasar kini sudah mirip-mirip dengan Kota Jakarta. Dimana disetiap Perempatan besar, hampir selalu ada yang namanya :<br />- Pengamen<br />- Pedagang Asongan<br />- Pengemis (biasanya anak-anak)<br /><br />Bahkan, disalah satu Kabupaten di Bali, yaitu Karangasem, ada satu desa yang hampir sebagian besar profesi penduduknya itu adalah 'Pengemis. Ini diakui oleh Kepada Desa setempat.<br />Biasanya mereka ini akan selalu kembali ke Denpasar, beberapa hari setelah 'digaruk Satpol PP dan dipulangkan. Uniknya, mereka akan menampakkan diri dengan sukarela -agar ditangkap oleh Satpol PP- begitu Hari raya tiba. Tujuannya tentu saja, Transportasi Gratis untuk Pulang ke Kampung Halaman.<br />Kira-kira Begitu Dok. :pPanDe Baikhttp://pandebaik.com/noreply@blogger.com