Senin, September 14, 2009

Buka Puasa bersama




 Kemarin sore Isteri saya mengajak saya sebagai ajudan untuk buka puasa bersama seluruh Staf Unit Transfusi Darah PMI Kota Cirebon dan Keluarga. Di sebuah RM lesehan di kota Sumber ( ibu kota Kabupaten Cirebon, sekitar 10 km dari kota Cirebon ).

Acara buka puasa bersama menjelang Hari Raya Idul Fitri setiap tahun diadakan. Hidangan yang dipesan beberapa hari sebelumnya terdiri dari makanan Sunda seperti: Nasi putih pulen, Ikan bakar, Ikan goreng, Sop Jamur Kuping, Udang ca saos tirem, Tempe goreng, Lalab dan Sambel ( kesukaan orang Jawa Barat ). Minuman Es Kelapa muda. Isteri saya juga menyiapkan  hidangan Tajil ( makanan pembuka: buah Kurma dan Manisan  Belimbing Wuluh ( buatan sendiri ). Terakhir dihidangkan Buah Jeruk dan Lengkeng. Cukup nyaman hidangan buka puasa tsb.Tidak ada tempat kosong saat buka puasa di RM itu. Laris manis.

Tepat pukul 18.00 seluruh undangan hadir, duduk sila ( lesehan ) menjadikan suasana menjadi lebih santai. Bagi yang sudah berumur diatas 50 tahun, duduk sila membuat tungkai menjadi sesemutan dan sukar bangun kembali setelah santap malam. Dalam waktu singkat hidangan habis disantap oleh para undangan. Bagi yang puasa maka acara buka puasa merupakan acara yang ditunggu-tunggu. Kami gembira semua habis  disantap.

Bagi saya pribadi acara  buka puasa  sangat berarti dalam hidup kami. Sebenarnya bukan enaknya hidangan yang tersedia itu membuat terasa nyaman, tetapi siapa teman makan kita saat itu. Kalau makan bersama dengan orang-orang yang dekat dengan kita atau staf kantor yang selalu sibuk dalam jam kerja, maka makan bersama merupakan suatu kenyamanan yang sukar didapat. Tidak ada atasan dan bawahan, semua sama duduk lesehan. Kapan lagi bukan? Saat-saat itulah yang sangat menggembirakan seluruh Staf Kantor dimana isteri saya bekerja. Semua tersenyum, tertawa atau ditertawakan orang lain, guyonan silih berganti sambil menikmati hidangan yang tersedia.

Ada yang berkomentar, kok ikan Mas gorengnya agak bau tanah ya ( maklum ikan Mas itu hidupnya di kolam tanah ). Saya membatin, ikannya bau tanah dan yang makannya ( saya ) juga sudah bau tanah o.k. sudah sepuh. He..he..Saya bersyukur kalau saat itu saya masih dapat bertemu dengan seluruh Staf isteri saya. Sore itu saya turut merasakan suasana santai dan gembira dapat makan bersama dengan orang-orang yang dekat dengan isteri saya.

Saya bertanya dengan guyon kepada salah satu Staf  “Mengapa orang tidak bosan makan, tetapi kalau bekerja cepat bosan?”

Ia menjawab “Makan itu suatu kebutuhan hidup sih, Dok.”

Saya balik bertanya “Kalau bekerja?”

“He..he…kalau bekerja sering angin-anginan ya, Dok?” ia menjawab sekenanya.

Ha…ha… kami tertawa terbahak-bahak. Anda tahu sendirilah maksudnya. Itu hanya suatu guyonan belaka.

Sore sudah menjadi malam dan tibalah waktunya kami  pulang ke rumah masing-masing. Idul Fitri masih 8 hari lagi, 21 - 22 September 2009.

"Mohon Maaf Lahir dan Batin."-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar