Sabtu, Maret 30, 2013

Kejang setelah diare


Kemarin sore datang berobat seorang anak laki-laki, N, 6 tahun. Ia diantar oleh kakek dan neneknya.

Keluhan N adalah sudah 2 hari diare, tidak ada demam. N diantar berobat ke Puskesmas terdekat dan diberi beberapa macam obat. Diare berkurang tetapi timbul gejala mual dan muntah. N dibawa ke tempat praktik saya karena keluhan muntahnya.

Pada pemeriksaan didapatkan N bertubuh agak gemuk ( tidak ditimbang Berat badannya ). Baru saja saya selesai memeriksa tubuh N dan saat mau menulis resep. Kakeknya panik karena N mendadak mengalami kejang di atas bed pemeriksaan.

Saya segera mengambil obat anti kejang ( diazepam 5 mg ) dalam rectal tube dan dengan segera dimasukkan ke dalam anusnya. Pantatnya dirapatkan agar cairan obat ini tidak keluar lagi.

Tampak N mau muntah, tampak banyak lendir dari mukutnya yang saya bersihkan dengan kertas tissue.
Cukup banyak lendir itu. 5 menit kemudian N tampak tenang dan tidak kejang lagi. Tampaknya ia tertidur setelah diberikan obat Diazepam ini.

Sang Nenek bertanya kepada saya “Dok, apakah tidak sebaiknya dibawa ke Rumah sakit?”
Saya menjawab “Benar Ibu, sebaiknya N di bawa ke Rumah Sakit untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, untuk mencari apa penyebab kejangnya.”

Saya menyiapkan Surat Rujukan kepada Dokter Jaga di RSU di kota kami.
N segera dibawa ke Rumah Sakit Umum untuk mendapatkan pemeriksaan selanjutnya.

Saya berpikir apakah ada kemungkinan telah terjadi gangguan elektrolit ( Natrium, Kalium dll ) dalam tubuh N yang menyebabkan Kejang, setelah ia mengalami diare. Untuk mengetahui hal ini perlu dilakukan pemeriksaan darah untuk melihat kadar elektrolit Natrium, Kalium dll.

2 komentar:

  1. Waduh, anak umur 6 tahun dah kena diare. Pakai kejang pula. Kashian sekali. Tumben diantar kakek-nenek. Jangan2 ortu N sibuk bekerja.

    BalasHapus
  2. To Kencana,

    Terima kasih sudah berkunjung.

    Seperti biasa mungkin anak tsb makan jajanan di luar rumah, sehingga ia terserang Diare. Demikian banyaknya Diare tsb dan ada kemungkinan terjadi gangguan elektrolit ( banyak elektrolit yg keluar bersama cairan tinja ) yg menyebabkan terjadinya Kejang tadi.

    Anak ini diantar oleh Kakek dan Neneknya, umur sekitar 50 tahunan karena orang tuanya belum pulang dari pekerjaannya. Setelah diberi obat anti kejang, anak ini dibawa ke RSU di kota kami oleh Kakek dan Neneknya.

    Salam.

    BalasHapus