Jumat, Agustus 09, 2013

Keringet buntet




Tanggal 9 Agustus 2013, hari ke 2 Hari Raya Idul Fitri 1434H, pukul 19.05 saat saya dan isteri sedang melihat sebuah tayangan film di TV terdengar ketukan pintu pagar rumah kami. Hari ini sebenarnya kami tidak buka praktik.

Saya keluar rumah dan bertanya “Siapa ya?”

Terdengar suar seorang Bapak “Saya, dok, cucu saya mau berobat. Bisa tidak?”
Saya jawab “Bisa Pak, Bapak dari mana?”.

Saya melihat ada seorang Ibu ( isterinya ) menggendong seorang Bayi wanita usia sekitar 4 bulan. Tampak juga Ibu dan Ayah sang Bayi. Mereka mengendarai 2 sepeda motor, berangkat dari rumah mereka di daerah P ( 5 km dari kota Cirebon ), cukup jauh juga. Saya tidak sampai hati untuk menolak pasien ini yang datang dari jauh.

Saya membukakan pintu pagar dan mempersilahkan mereka masuk ke Ruang Tunggu.

Saya bertanya kepada Ibu sang bayi “Kenapa putri Ibu?”

Ibu M, 30 tahun ini menjawab “ Ini Dok, anak saya sudah 4 hari timbul bintil-bintil di daerah muka dan lehernya.”

Pada pemeriksaan kulit Bayi ini tampak adanya skin rash, kelainan kulit, bercak-bercak kemerahan pada daerah wajah dan leher dan sebagian daerah dada. Melihat lokasi yang khas ini skin rash tersebut menunjukan Bayi ini menderita Keringet bunter ( miliaria ).

Saya berkata kepada mereka “Bapak, Ibu, bayi ini ada Keringet buntetnya. Kelainan ini biasa timbul bila Bayi kepanasan. Ruangan kamar mesti sejuk dan berventilasi agar udara segar dapat masuk ke dalam kamar. Pasanglah kawar ram untuk mencegah nyamuk masuk. Idealnya sih kalau ada pasang AC agar ruang kamar sejuk, maklum di daerah Cirebon berudara panas.”

Sang kakek menjawab “Iya rumah kami tidak ber-AC, dok.”

Saya berkata “Iya sudah, pasang kipas angin saja yang diarahkan ke arah atas agar suhu kamar tidak terlalu panas. Kalau suhu ruangan kamar masih panas, keringet buntet ini tidak akan sembuh.”

Segera saya buatkan resep Krim yang mengandung Kortikosteroid & antibiotika dan vitamin drops untuk bayi ini.

Saat mereka meninggalkan Ruangan Periksa, sang Kakek berkata “Dok seluruh keluarga saya kalau sakit berobatnya kesini saja, sudah langganan sih.”

Saya lupa wajah satu per satu keluarga Bapak ini yang menjadi pasien langganan saya ini.

“Semoga lekas sembuh ya Pak”, kata saya sambil mempersilahkan mereka keluar ruangan Periksa.

2 komentar:

  1. Wah, saya juga pernah kena keringet buntet saat masih kecil. Ya gara2 pernah ketiduran di kamar yg se=umpek dan gak ada AC. Bkin gatel2.

    BalasHapus
  2. To Kencana,

    Kasus Kertinget buntet banyak terjadi pada anak-anak. Kasihan. Oleh karena rumahnya panas, apalagi kalau plafond rumah terlalu rendah sehingga udara di dalam ruangan terasa panas.

    Kalau di daerah pegunungan, udara sejuk maka kasus keringet buntet tidak pernah terjadi. Kalau rumah ber-AC jauh lebih nyaman, tetapi biaya Listrik PLN lumayan tinggi.

    Salam

    BalasHapus