Senin, Desember 23, 2013
Sakit kepala
Hari Sabtu, 21 Desember 2013 sekitar pukul 14.30 saya sedang istirahat siang. Terdengar ketukan pintu pagar halaman rumah kami.
Saya melihat ada seorang Ibu bersama seorang putrinya di depan pintu pagar.
Saya bertanya “Ada apa Bu?”
Ibu itu menjawab “Saya ingin berobat, Dok.”
Sambil membukakan pintu pagar saya berkata “Kalau mau berobat belum waktunya, Bu. Nanti pukul 16.00 mulai buka praktik.”
Ibu itu menjawab “Tolonglah Dok, saya tidak tahan lagi. Kepala saya sakit sekali.”
“Mari masuk, Bu.”
Setelah berada di Ruang periksa, saya segera memeriksa pasien ini yang berusia 59 tahun. Pada pemeriksaan tekanan darahnya ternyata cukup tinggi, 200/100 mmHg. Tekanan darah normal sekitar 120/80 mmHg. Lain-lain dalam batas normal.
Saya berkata kepada pasien “Bu, tekanan darahnya tinggi. Apakah Ibu ada darah tinggi sebelumnya?”
Ibu ini berkata “Saya tidak tahu, Dok. Sudah lama tekanan darah saya tidak diukur. Beberapa hari yang lalu kedua kaki saya sakit dan saya minum obat herbal. 2 hari kemudian sakit kaki saya hilang tetapi kepala saya sakit sekali. Sakit di kaki sembuh tetapi pindah ke kepala saya, Dok.”
“Obat herbal apa, Bu?”
“Saya juga tidak tahu, Dok. Obat herbal itu pemberian teman saya.”
Saya tidak begitu yakin obat herbal itu yang menyebabkan kepala pasien ini menjadi sakit.
Sakit kepala, demam dan pusing merupakan keluhan pasien yang paling banyak saya dapatkan pada pasien-pasien yang datang berobat. Mungkin Ibu ini sudah sejak lama menderita tekanan darah tinggi dan ia tidak memeriksakannya kepada dokter. Tekanan darah tinggi biasanya tidak memberikan gejala dan baru diketahui saat mereka diperiksa saat ia ingin mendonorkan darah, minta Surat Keterangan Sehat untuk mendapatkan Surat Ijin Mengemudi, saat ingin melamar pekerjaan dan lain-lain.
Saya menuliskan sebuah resep obat untuk diambil di Apotik berupa tablet anti hipertensi yaitu: tablet golongan beta blocker, tablet Calsium Channel Blocker dan tablet pain killer yang juga berisi obat penenang. Kombinasi 3 tablet ini untuk 10 hari dan diharapkan dapat menurunkan tekanan darah pasien ini dan sakit kepalanya.
Saya adviskan agar seminggu kemudian ia datang lagi untuk diperiksa kembali tekanan darahnya.
Sambil mengucapkan terima kasih, pasien meninggalkan Ruangan periksa saya.-
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Semoga sakit kepala si Ibu sembuh.
BalasHapusMemang obat herbal bisa menyebabkan sakit kepala, Dok?
To Kencana,
BalasHapusPenyebab sakit kepala ada banyak. Saya tidak yakin itu karena obat herbal. Yang paling sering bila minum obat herbal adalah reaksi alergi ( ia tidak tahan terhadap ramuan tersebut) yg menimbulkan rasa gatal pada seluruh tubuh.
Salam.
sakit kepala minum paramex, jika sakit berlanjut hubungi dokter.
BalasHapussalam kenal dari ane blogger Probolinggo mMn » mufid » Pengertian Jilbab dan blog Disen teMplate Blog. kunjungi balik
To Ane,
BalasHapusTerima kasih sudah berkunjung.
Salam.