Selasa, Februari 06, 2007

Cara pengobatan aneh

Kisah ini terjadi sekitar tahun 1985.

Salah seorang Staf Puskesmas saya, mempunyai adik laki-laki (si A), saat itu berumur 15 tahun yang sudah 4 hari pulang dari Rumah Sakit. A menderita Radang Usus Buntu (Appendicitis) yang sudah dioperasi. 5 hari kemudian, A diperbolehkan pulang. Meskipun benang jahitannya sudah diangkat tetapi luka bekas operasinya sedikit terbuka dan dari dalam mengeluarkan cairan (getah bonteng). Selama 4 hari dirumah, cairan ini tidak mongering dan luka tidak menutup. Antibiotika yang ia minum adalah Amoxyxcilin 3 kali 500 mg per hari. Kapsul ini sudah habis diminum tetapi ia merasa belum sembuh.

Suatu hari saya berkunjung ke rumah mereka untuk menjenguk A yang masih sakit. Mereka minta agar saya dapat membantu kesembuhan A ini. Saya berpikir mungkin Antibiotika yang diminumnya harus diganti dengan jenis Antibiotika yang lain yang tentu lebih mahal harganya. Saya tidak tega membebani mereka dengan pengeluaran uang lagi. Untuk biaya Rumah Sakit dan obat-obatan mereka sudah mengeluarkan biaya yang besar.

Setelah melihat kamar dimana A berbaring, secara spontan saya merasa A tidak cocok berbaring disitu, lebih baik bed dipindah ke sisi yang lain dari kamar tidurnya. Saya hanya memberikan resep Multivitamin saja. 3 hari kemudian saya mendapat laporan bahwa si A ini lukanya sudah kering, lukanya sudah menutup dan ia sudah dapat berjalan. Saya bersyukur bahwa si A ini segera sembuh berkat resep ajaib tadi.

Kalau ditanya apa sebabnya saya menganjurkan merobah letak bed nya?
Saya juga tidak tahu. Dari pada tidak berbuat apa-apa, saya mencoba teori bahwa seseorang dapat sakit bila ia berbaring di suatu posisi dimana dibawah tanah itu di kedalaman tertentu ada aliran air/sungai dibawah tanah. Nah sungai inilah yang memberikan getaran elektromagnetik yang merugikan sehingga orang yang berbaring di atasnya akan mengalami gangguan pada tubuhnya (lekas lelah, badan lemas dsb). Secara kebetulan si A ini mungkin berbaring disitu dan setelah dirobah letaknya (tidak ada aliran air dibawahnya) ia sembuh dengan cepat tanpa diberikan obat lagi (piahong, antibiotika dsb).

Pastur Logman di Purworejo, Jawa Tengah yang mempunyai kemampuan menyembuhkan penyakit, membuat kumparan dari kawat tembaga yang berfungsi untuk menetralisir gelombang elektromagnetik yang merugikan kesehatan manusia. Karena kami tidak mempunyai kumparan tembaga ini maka cara yang paling gampang adalah menghindari aliran sungai ini dengan memindahkan tempat bed. Itu juga kalau benar di bawah sana ada aliran air. Saya juga tidak yakin benar, tetapi si A ini lekas sembuh nyaris tanpa biaya lagi. Si A merasa gembira ia sudah sembuh dari penderitaanya. Believe it or not. :)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar