Saya mempunyai pasien yang unik. Kejadian ini terjadi sebelum masa Krismon ( krisis moneter, tahun 1998 ). Pak A. ini karyawan salah satu perusahaan swasta. Bila sakit, perusahaannya ini selalu mengganti biaya berobat sampai sejumlah rupiah tertentu. Ia merasa bersyukur karena bila ia sakit maka perusahaannya yang akan mengganti biaya berobat.
Pada waktu menuliskan resep untuknya Pak A ini selalu mengatakan “Dok, tolong ditambahkan sebotol minyak gosok cap Kapak”.
Saya jawab” Minyak gosok kan obat bebas Pak, jadi tidak usah diresepkan lagi.”
Pak A tetap ngotot minta agar resepnya mengandung minyak cap Kampak.
Bila lain waktu Pak A ini datang berobat, maka saya selalu berkata minyak cap Kapak ya Pak, padahal nama pasien ini saya sudah lupa.
Mendengar guyonan ini ia tertawa dan menjawab dengan “ Ah dokter “. Rupanya ia merasa cocok dengan minyak gosok tadi dan merasa senang ditraktir perusahaannya. Mungkin Anda pernah mengalami hal yang sama dengan pasien Anda dan dengan minyak gosok cap yang lain atau minta dituliskan obat tertentu, yang mungkin tidak ada kaitannya sama sekali dengan penyakit yang dideritanya saat itu. Sekarang saya tidak mau didikte oleh pasien.
Oh… cap Kapak.
Pada waktu menuliskan resep untuknya Pak A ini selalu mengatakan “Dok, tolong ditambahkan sebotol minyak gosok cap Kapak”.
Saya jawab” Minyak gosok kan obat bebas Pak, jadi tidak usah diresepkan lagi.”
Pak A tetap ngotot minta agar resepnya mengandung minyak cap Kampak.
Bila lain waktu Pak A ini datang berobat, maka saya selalu berkata minyak cap Kapak ya Pak, padahal nama pasien ini saya sudah lupa.
Mendengar guyonan ini ia tertawa dan menjawab dengan “ Ah dokter “. Rupanya ia merasa cocok dengan minyak gosok tadi dan merasa senang ditraktir perusahaannya. Mungkin Anda pernah mengalami hal yang sama dengan pasien Anda dan dengan minyak gosok cap yang lain atau minta dituliskan obat tertentu, yang mungkin tidak ada kaitannya sama sekali dengan penyakit yang dideritanya saat itu. Sekarang saya tidak mau didikte oleh pasien.
Oh… cap Kapak.
kami penggemar minyak kapak, salam dari Jerman, Vania&Marc
BalasHapuswww.indonesia-portal.de
Ha..ha.. ternyata banyak juga penggemar minyak angin cap kapak. Salam juga untuk rekan-rekan di Berman. > Basuki.
BalasHapusgak bisa ketinggalan minyak angin cap kapak kemanapun pergi>arsa
BalasHapusJangan dihirup cukup dioles saja karena bisa menyebabkan efek kecanduan, tenggorokan kering, pikiran fly, cemas, susah tidur, sy pernah kecanduan minyak ini sering aku hirup selama 3 bulan lebih dan menyebabkan mata berkunang-kunang, detak jantung tak beraturan. Kata dokter menghirup balsem atau minyak angin bisa melemahkan jantung dan mengganggu fungsi paru2. Setelah tahu, aku hentikan efek tersebut hilang dalam beberapa hari. INGAT hanya obat luar jgn dihirup karena akan jadi racun..
BalasHapusTo Keris Gallery,
BalasHapusTerima kasih sudah berkunjung dan berbagi pengalaman.
Salam.
Minyak cap kapak jadi dokter ke dua klu ada cap kapak kita aman
BalasHapusTo Abu Zidan,
BalasHapusTerima kasih atas komentarnya.
salam,