Rabu, Juli 01, 2009

Facebook



Belakangan ini pernah terjadi pro dan kontra terhadap Facebook.com, salah satu situs pertemanan atau jejaring sosial.

Ada yang suka dan ada pula yang membencinya? Mengapa? Kalau sudah mengunjungi Facebook, seseorang bisa lupa waktu, meninggalkan tugas sehari-hari. Itu sisi jeleknya. Bahkan ada yang mengharamkan FB ini. Wah hebat benar respon masyarakat terhadap FB. Bermanfaat atau tidak sesuatu itu tergantung dari sisi mana kita melihat dan berada di tangan siapa sesuatu itu.

Ambil sebuah contoh:
Sebuah Pisau bedah ditangan seorang Dokter Ahli Bedah dapat menyembuhkan penyakit seseorang. Sebuah Pisau dapur ditangan seorang Ibu Rumah Tangga dapat menjadi teman ketika ia bekerja di dapur untuk mengolah makanan bagi keluarganya. Sebuah Pisau tajam di tangan seorang Penjahat dapat mencelakakan banyak orang lain. Nah dari sisi mana kita dapat menilai sesuatu itu berguna atau tidak.

Bagaimana sisi baiknya? Tiap orang dapat memberikan pendapat masing-masing terhadap situs ini. 

Bagi yang pro tentulah FB dapat dimanfaatkan untuk dapat saling mengenal atau bertemu dengan temannya yang sudah bertahun-tahun tidak berjumpa, dapat berguna bagi promosi bisnis mereka, dll. Bagi Presiden USA, Barrack Obama, FB dimanfaatkan benar dan dapat dijadikan sarana untuk kampanye yang akhirnya dapat mengantar Mr. Obama menduduki posisi penting di negera adikuasa itu.

Bagi saya FB ada manfaatnya, misalnya minimal dapat berkenalan dengan seseorang.
Beberapa hari setelah saya mempunyai account di FB, ada seseorang yang bernama Gunawan ( bukan nama sebenarnya ) yang menjadi seorang Geologist menyapa saya. Jujur saja, saya tidak mengenalnya. Gunawan menyatakan pernah mengikuti Penataran Dokter Kecil dimana saya menjadi salah satu Penatar. Secara kasar kalau dihitung sudah berapa tahun yang lalu saya pernah bertemu dan menatar Gunawan menjadi Dokcil? Kelas 4-5 di SD ( 1-2 tahun ), SMP ( 3 tahun ), SMU ( 3 tahun ), Perguruan Tinggi ( 5 tahun ), total = 13 tahun. Jadi minimal sudah 13 tahun yang lalu kami pernah bertemu. Wajar kalau sekarang saya lupa mengingatnya kurun waktu yg sudah lama dan ada banyak Dokcil yang pernah ditatar.

Saya sudah lupa kepada banyak Dokcil dan banyak pasien yang pernah datang berobat, tetapi yang bersangkutan mungkin sekali tidak pernah lupa kepada saya. Ketika bertemu dan saling menyapa di FB, bukankah ini suatu kebaikan?
---
Kutipan:

Jika Anda meyakini apa yang sedang Anda kerjakan, jangan biarkan ada sesuatu yang menghalangi Anda. Banyak karya terbaik di dunia yang telah dikerjakan melawan pandangan kemustahilan ( Dale Carnegie ).



12 komentar:

  1. Setuju dok...
    Segala sesuatu lebih ditentukan dari pemakai bukan dari alatnya...
    Alat yang sama dapat menjadi hal yang bertolakbelakang...
    Seperti obat, contoh Heroin, ditangan yang tidak benar akan menjadi Narkoba bahkan pencabut nyawa, tetapi ditangan dokter dapat menjadi Obat bahkan penyelamat nyawa...

    salam

    BalasHapus
  2. To Muliblog,

    Makasih sudah berkunjung dan memberi tanggapan.
    Salam sukses utk anda di Jerman.

    BalasHapus
  3. Saya kagak ngerti bagaimana cara berpikir para "beliau-beliau" yang mengharamkan Fb. Haramkan aja semuanya kalo begitu... aneh bin ajaib

    BalasHapus
  4. To Yudhi,
    Saya pikir kalau lebih banyak manfaatnya dari kerugiannya, maka jalan ajalah terus.

    BalasHapus
  5. Menurut saya sih daripada mengharamkan facebook lebih baik mengharamkan rokok, yang benar2 terbukti merusak tubuh... Mungkin yang bertugas menyatakan ini haram itu ngganya ngga punya akun Facebook tapi rajin merokok, jadi yang diharamkan facebooknya bukan merokoknya... hahaha...
    Dok saya mau dong add akun Facebooknya... Yang saya di muliadi_antaredja@yahoo.com. Thanks

    BalasHapus
  6. Ngomong-ngomong soal Facebook, saya sudah mengajukan permohonan menjadi teman Pak Dokter loh... silahkan diperiksa HOME-nya...

    BalasHapus
  7. To PanDe Baik di Denpasar, Bali,

    Maaf. Nanti saya konfirmasi teman saya yang satu ini. he..he..

    BalasHapus
  8. Kalo boleh memilih nih Dok....
    Bagi saya pribadi jauh lebih baik mengharamkan merokok daripada mengharamkan Facebook.
    Dilihat dari dampaknya saja sudah pasti merokok merugikan kesehatan bahkan juga mengganggu orang lain sedangkan Facebook jauh bertolak belakang dengan merokok, ya kan Dok???

    BalasHapus
  9. To Rudy,

    Betul. Saya sependapat dengan anda. Saya juga tidak merokok. Salam sukses.

    BalasHapus
  10. Iya, Pak. Yang salah orangnya, bukan barangnya. Kenapa nggak sekalian, ada kasus pembunuhan adili aja pistolnya bukan orangnya. Kan "objek" yang dituduh bersalah. Maka semua penjara di dunia sisinya bukan orang, tapi pisau, pistol, etc. Hehehehe....

    BalasHapus
  11. To Kencana,

    Yang salah orangnya, bukan alatnya, bukan. Siapakah "The man behind the gun?"

    Terima kasih sudah berkunjung dan memberi tanggapan.

    Salam.

    BalasHapus