Rabu, September 02, 2009

Cerumen obturan



Kemarin sore datang seorang Bapak bermaksud ingin berobat. Pasien ini diantar isterinya.

Isterinya mengatakan bahwa suaminya tidak enak badan, sedikit demam dan ada batuk sejak 2 hari yang lalu dan belum minum obat apapun.

Saya mulai bertanya kepada pasien saya, “Pak, siapa namanya?”

Pasien saya diam, tidak menjawab.

Saya bertanya lagi “Pak. Apa keluhan Bapak?”

Ia masih tidak menjawab, tampak wajahnya tidak menunjukkan ekpresi apa-apa.

Saya mulai jengkel juga, apalagi saat itu mood saya kurang baik.

Aya berkata kepada isterinya,”Ibu dan Bapak kesini mau apa? Ditanya kok diam saja!”

Isterinya menjawab “Sejak sebulan yang lalu dia emang begitu, Dok. Sikapnya agak aneh.”

Saya penasaran, ada yang tidak beres nih dengan pasein saya ini.

Kalau diajak bicara diam saja, maka banyak kemungkinan penyebabnya. Salah satu penyebabnya adalah ia tuli. Apa benar ia tuli?

Segera saya memeriksa kedua telinga pasuien saya dengan sebuah Lampu senter.

Ternyata kedua lubang telinga pasien saya ini tertutup total dengan kotoran telinga  ( Cerumen obturan ). Ya Tuhan…rupanya inilah penyebabnya sehingga bersikap aneh, seperti orang yang kebingungan, belagak sombong dll. Kotoran telinganya tidak pernah dibersihkan sehingga makin lama makin menyumbat lubang telinganya dan akibatnya ia menjadi tuli total ( kedua-duanya ).

Saya segera mengerti duduk persoalan pasien ini.Ia menderita tuli akibat cerumen obturan. Isterinya mengatakan bahwa nama suaminya adalah Pak S, 55 tahun. Ini penting untuk mencatat identitas pasen dan untuk keperluan menulis resep obat.

Setelah diperiksa lebih lanjut Pak S ini menderita Flu dan C.O. tadi. Saya membuat SuratRujukan ke Bagian THT di RS Umum di kota kami.

---

Ada  kisah yang serupa ini dalam kasus yang lain , yaitu kalau menghadapi pasien yang mengalami Ashmatic attack ( serang ashma ). Jangankan menjawab pertanyan, untuk menghirup nafas saja  pasien demikian sangat sulit. Apapun pertanyaan yang diajukan, pasti tidak dijawab ( karena emang tidak bisa bicasa  akibat serangan ashmanya ).

Suntikan obat Bronchodilator ( pelebar saluran nafas ) saja yang dapaty dan  sangat membantu untuk melonggarkan saluran nafas yang semula menyempit akibat penyakitnya.

---

Sering kali saya kalau menghadapi seseorang yang aneh sikapnya, saya ingin mengetahui apa penyebabnya. Mengapa mereka  begitu sih…?

Banyak hal sebagai penyebabnya, antara lain: mood-nya sedang jelek akibat hubungan dengan keluarganya ( suami / isteri ) sedang tidak beres, depresi akibat kematian salah satu anggota keluarganya, tidak punya uang untuk membayar SSP anak-anaknya di sekolah, baru saja di PHK dari pekerjaannya, dll.

6 komentar:

  1. Hahahha,Untung dokter belum marah dan masih sabar menghadapinya,setelah tahu baru lah lega kok bisa tidak dijawab ditanya tuh ya dok?

    BalasHapus
  2. To Formulabisnis,

    Mula-mula bingung, jengkel, tetapi kemudian terjawab sudah kebingungan saya.

    Akhirnya malah saya kasihan kepada pasien tsb. Sudah 1 bulan hidup dalam kesunyian akibat C.O. tadi

    BalasHapus
  3. betul dok, saya juga sering ketemu pasien yang tidak mau di anamnesis, pokoknya dia bilang sakit trus dia saya suruh periksa sakitnya.. kdg memang butuh kesabaran yang tinggi dalam menghadapi pasien : )

    salam
    Andi

    BalasHapus
  4. To TS A. Senjaya,

    Ya begitulah yang namanya pasien.
    Makin lama kita buka praktik makinbanyak pengetahuan kita utk mengatasi keinginan pasien.

    Pernah saya bermimpi demikian: kalau ada pasien yang datang berobat, engga usah anamnesa & periksa ini dan itu, inginnya sih tinggal sentuh tubuh pasien sebentar lalu sim la bim, pasien sembuh.

    Tapi saya tidak punya kemampuan spt itu. Hanya bocah Ponari yg mgk dpt spt itu. he...he... mimpi lagi nih.

    BalasHapus
  5. Pak, saya bingung. Dari berbagai sumber mengatakan tidak baik membersihkan telinga dengan cotton bud karena kotoran bisa masuk ke dalam. Hari ini saya sendiri terpaksa ke dokter THT gara2 mengorek telinga sembarangan hingga kotoran masuk ke dalam. Cara seperti apakah yang sebaiknya digunakan untuk membersihkan telinga? Dokter sendiri sebarapa sering membersihkan telinga? Thanks.

    BalasHapus
  6. To Kencana,

    Maaf baru dijawab sekarang sebab saya pergi keluar kota selama seminggu.

    Kotoran Telinga ada 2 macam: 1. Yang Basah dan 2. Yang Kering.
    Saya sendiri mempunyai yang basah.
    Cara membersihkannya: dengan memakai Cotton bud yg dibasah dgn sedikit air minum. Cotton bud itu dimasukkan sedalam kira-kira 1 Cm saja. Lalu diputar / dipelintir beberapa kali. Lalu dikeluarkan dan akan terlihat kotoran telinga yang berwarna kuning. Ambil Cotton bud yg baru dan dgn tehnik yg sama dilakukan sekali lagi. Demikian pula dengan Telinga yang satunya lagi. Ini dilakukan 1 kali seminggu.

    Tipe yg lain yaitu kotoran telinga yang Kering.
    Yg ini lebih susah. Mesti dikorek dengan korek kuping oleh orang lain dan dgn bantuan lampu senter kecil. Kotoran yg kering itu dikeluarkan dgn korek kuping, berkali-kali sampai bersih.

    Bila lama tidak dibersihkan maka kotoran telinga ini akan membesar dan suatu waktu akan menyumbat liang telinga ( Cerumen obturan ). Yg ini mesti ditetesi dengan cairan Tetes Telinga, merk Forumen. Gunakan secukupnya pada Telinga, tidak boleh lebih dari 2 malam berturut-turut.

    Bila mengalami kesulitan sebaiknya berkonsultasi dengan Dokter Ahli THT terdekat utk mendapatkan penangan selanjutnya.

    Salam

    BalasHapus