Rabu, Agustus 04, 2010

Tidak ada air ledeng



Cirebon, 4 Agustus 2010.

Sejak 3 hari yang lalu air ledeng di kota Cirebon tidak keluar. Ada sebuah pipa berdiameter 70 Cm pecah dan mesti diganti dengan pipa yang baru. Penggantian ini konon  memerlukan  waktu 1 minggu. Hah…jangankan 1 minggu, 1 hari tanpa air ledeng saja , banyak orang yang kelabakan dan protes kepada Pemerintah Daerah kota kami.

Pagi hari pk. 06.00 ketika  saya mau mandi, kok air kran tidak keluar. Saya periksa mesin penyedot air ledeng. Mesin itu  berbunyi, bekerja dengan baik tetapi kok air tidak keluar dari bak penampunan yang bervolume 1.000 liter.

Kami menampung air ledeng di container stainlees steal 1.000 liter di dalam tanah dimana krannya diberi pelampung sehingga  bila permukaan air sudah mencapai ketinggian tertentu, maka  kran akan menutup secara otomatis. Bila pernukaan air menurun ( disedot mesin pompa penyedot air utk kebutuhan sehari-hari ) maka kran secara otomatis akan terbuka dan air ledeng  mengalir masuk ke container tsb ). Demikian seterusnya. Kran otomatis ini sungguh sangat berjasa.

Pagi ini saya malas mengalirkan air dari sumur pompa listrik dengan menggunakan slang plastik sepanjang 25 meter  menuju kamar mandi kami, seperti 2 hari  berturut-turut. Saya membuka tutup contaier air tadi. Pernukaan air hanya sekitar 5 Cm dari dasar dan tampak banyak kotoran, karat  besi dari pipa ledeng. Tidak ada setetes airpun yang keluar dari kran. Berarti memang tidak ada  air ledeng yang mengalir dan makin lama persedian air ledeng di dalam container ini makin menipis, nyaris kosong.

Saya punya idea, saat air kosong maka sebaiknya contaier air ini dibersihkan. Setelah bersih ide selanjutnya adalah  mengisinya dengan air sumur yang disedot oleh sebuah mesin penyedot merek Shimitsu. Setelah penuh maka air ini dialirkan ke kamar mandai, ke westafel dll kran dengan menggunakan mesin penyedot air merk Shimitsu yang lain.

Jadi  sistim  pengaliran air kan berjalan seperti biasa ketika air ledeng  mengalir seperti biasanya.

Lalu siapa yang akan membersihkan contaier air kami pada pagi hari pk. 06.00?
Saya minta pembantu wanita kami untuk masuk ke dalam container tadi, tapi ia tidak mau sebab takut ( takut apa sih ?). Akhirnya ide berikutnya adalah yang membersihkan container tadi harus saya sendiri.

Saya minta pembantu kami untuk membantu saya  membuang air dari container ini  yang diangkat melalui sebuah ember. Saya meurunkan sebuah bangku duduk setinggi 70 Cm dengan meggunakan sebuah tali. Ketika bangku tadi  sudah berada di dasar container, saya menurunkan kedua kaki saya  ke atas bangku tsb. Setelah saya berada di dalam contaier yang setinggi tubuh saya, bangku tadi dikeluarkan. Air di dasar container itu saya buang  dengan menggunakan sebuah gayung dan ember. Pembantu kami menerima ember tadi dan membuang airnya  ke halaman depan rumah kami untuk menyiram tanaman.

Bagian dalam container tadi saya siram  dengan air sumur dengan menggunakan slang. Setelah dirasa bersih 10 menit kemudian, maka saya memasukkan bangku tadi dan saya berpijak diatas bangku itu untuk  keluar dari container. Bangku dikeluarkan dengan menarik talinya.

Saat saya memasuki container itu saya merasa seperti saya memasuki sebuah gua, seperti memasuki liang lahat ketika menguburkan seorang mayat. Sepi, hening, sendirian. Pantaslah kalau Pembantu kami  berkeberatan masuk ke dalam container. Khawatir tidak bisa keluar lagi. He..he..

Setelah container air ini terisi air sumur dan Shimitsu bekerja dengan baik mengalirkan air ke kamar mandi dll, hati saya  lega juga. Kerja keras pagi ini, ada manfaatnya.

Kami bersyukur kalau upaya kami membuat sumur bor 2 tahun yang lalu, dapat dinikmati benar pada saat ini. Sehari-hari air sumur bor ini digunakan untuk menyiram tanaman, ngepel lantai dan membersihkan mobil. Saya berpikir kalau nanti suatu saat, tidak ada air ledeng maka air sumur bor ini dapat dialirkan ke dalam container  yang kami miliki. Ternyata  saat itu benar-benar terjadi.

Manfaat lain, kemarin ada seorang  relasi yang datang ke rumah kami untuk meminta air sumur bor kami. Ia membawa 7 container  ( a 20 liter ) plastik bekas air mineral merk tertentu. Ia mengangkut air sebanyak 2 kali menggunakan Minibus Suzukinya. Total 14 container air sumur ( 280 liter ).

Bersyukurlah penduduk kota  yang mempunyai sumur atau sumur bor. Saat air ledeng tidak mengalir maka kebutuhan air bersih untuk keperluan sehari-hari dapat  dipenuhi oleh air sumur tadi.

---

Aneh rasanya ya.
Musim hujan banyak air, tetapi air ledeng tidak keluar selama 1 minggu ( bisa kurang bisa lebih dari itu ). Musim kemarau, apa lagi, susah dapat air bersih.
Penjual air sumur dan air mineral saat ini sedang panen. Dagangannya laris manis.-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar