Minggu, Januari 27, 2013

Pilihan hidup


Dalam kebaktian pagi ini Bapak Pendeta melontarkan sebuah pertanyaan, kalau kita disuruh memilih, mana yang Bapak dan Ibu pilih:
1. Kaya tetapi sakit-sakitan
2. Miskin tetapi sehat

Tidak ada pilihan yang lain selain nomer 1 atau nomer 2.

Kalau pilih nomer 1, meskipun banyak uang tetapi dalam sekejap akan habis juga untuk biaya perawatan Rumah Sakit, beli obat-obatan dan biuaya dokter. Jadi percuma juga punya banyak uang, tetapi tidak banyak manfaatnya.

Akhirnya yang hadir lebih memilih pilihan nomer 2 yaitu Miskin tetapi sehat. Kalau sehat masih bisa mencari pekerjaan, meskipun harus berjalan kaki. Punya sedikit uang, tetapi masih berdaya guna juga untuk menyambung hidup. Meskipun hidup pas-pasan, tetapi bisa bahagia dan tidak punya hutang.

Tuhan menciptakan manusia bukan untuk menjadi misikin, tetapi untuk menjadi kaya dan memuliakan nama Tuhan. Miskin dapat disebabkan oleh karena pilihan manusia sendiri, yang malas bekerja, hidup boros dan mau enaknya saja. Kaya karena hidup hemat, pandai dan mau menabung.

Suatu saat pasien saya, saat ditanya oleh saya milih yang nomer 1 atau nomer 2, dia menjawab kalau ada pilihan lain ia akan memilih yang nomer 3 yaitu: kaya dan sehat. Betul sekali, tetapi sayang pilihan nomer 3 tidak tersedia.

Hidup merupakan pilihan. Hidup sehat, hidup sakit, hidup miskin, hidup kaya adalah pilihan kita sendiri.

Sering kali saya sukar menasehati pasien untuk dapat hidup sehat, karena sang pasien mempunyai pilihan sendiri. Ternyata untuk berbuat baikpun, tidaklah mudah.

Contoh kasus:

1. Pasien dengan gejala batuk-batuk yang menahun tidak sembuh-sembuh karena menderita penyakit Bronchitis khronis yang diakibatkan oleh kegemarannya merokok. Selama pasien masih merokok, maka batuk-batuknya tidak akan hilang. Berdasar statistik Kedokteran, kejadian TBC Paru dan Kanker Paru lebih banyak diderita oleh orang yang merokok aktip. Dinasehati agar tidak merokok lagi, sering kali pasien menolaknya dengan alasan sejak muda dia sudah merokok. Dia memilih hidup sakit.

2. Pasien yang menderita radang saluran kencing ( Urethritis ) yang disebabkan oleh kuman Gonorhoe ( G.O. ) sering kali timbul setelah pasien pria melakukan hubungan seks dengan wanita yang menderita G.O. Setelah dokter mengobati dan sembuh, lain bulan dia datang lagi dengan keluhan yang sama akibat hobinya masih dilakukan, padahal hobinya itu tidak baik bagi kesehatannya dan bagi isterinya ( bagi yang sudah berkeluarga ). Dinasehati juga tidak mempan. Hidup sehat adalah pilihan. Mengapa tidak mengambil yang lebih baik? Dia memilih hidup yang sakit.

Selamat pagi.-

2 komentar:

  1. "Miskin tapi sehat." Ini kok aneh, ya? Kalau miskin berarti gak punya duit buat beli sandang, pangan dan papan yang mencukupi. Artinya bakal kena gizi buruk, sanitasi nggak bersih, etc. Sama aja dong.

    Kecuali definisi miskin kita beda. Kalau itu sih hidup "pas-pasan".

    Ah, dua kasus di atas pernah saya baca. Dan pasiennya pria semua.

    1. Kayaknya dia heavy chain smoker.

    BalasHapus
  2. To Kencana,

    Terima kasih anda sudah berkunjung dan memberikan komentar.

    Salam.

    BalasHapus