Rabu, April 17, 2013

Dipanggil ke rumah pasien


16 April 2013 sekitar pk. 10.00 saat saya akan menutup Ruang Periksa di tempat praktik ke 2, datang Pak L, 50 tahun. Pak L memohon agar saya dapat datang ke rumah Ibu Mertuanya di Gang Anu, Jalan Ani. Katanya Ibu Mertuanya sedang sakit demam dan tidak dapat duduk atau berjalan sejak kemarin.

Saya bertanya “Pak, anda naik apa datang kesini?”

Pak L menjawab “Naik sepeda motor, Dok.”

“Bagaimana kalau saya ikut motor anda saja, sebab saya tidak bawa mobil.”

“Boleh, Dok,” kata Pak L.

Jadilah saya naik ojek untuk mengunjungi rumah pasien. Kalau rumahnya di dalam Gang, tentu akan lebih cepat naik sepeda motor dari pada naik mobil. Saat dipanggil pasien, saya sering naik ojek seperti ini. Kalau rumahnya di dalam Gang, naik sepeda motor lebih praktis dan lebih cepat sampainya. Tidak pusing mencari-cari tempat parkir mobil ( kalau bawa mobil ).

Tiba di rumah pasien, Ny. I, 81 tahun, saya melihat ada banyak sanak famili dalam rumah pasien.

Saya melihat Ny. I berbaring di bed di sebuah kamar. Kesadarannya agak menurun, kontak inadekwat, tubuhnya agak demam, tekanan darah: 180/80 mmHg ( tinggi ). Bunyi pernafasan, denyut Jantung dan lain-lain: dalam batas normal.

Menurut anak perempuannya, Ny. I baru minum tablet Paracetamol untuk demamnya. Lain-lain obat belum minum.

Ny. I saat itu menderita Hipertensi dan observasi Febris ( demam ) yang mungkin disebabkan oleh ISK ( Infeksi Saluran Kencing ). Saya membuatkan resep Antibiotika, tablet anti Hipertensi dan tablet penurun demam. Saya menganjurkan juga agar Ny. I banyak minum sebab tubuhnya sedang demam.

Selesai memeriksa pasien, saya minta diantar pulang naik ojek tadi. Semoga Ny. I cepat sembuh kembali. Amin.-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar