Suatu sore beberapa hari yang lalu datang seorang Ibu yang ingin berobat kepada saya. Ibu Umi ( bukan nama sebenarnya ), 30 tahun, mengeluh sakit di daerah ulu hati sejak 5 bulan yang lalu.
Ibu Umi diantar oleh kakaknya, Pak Amin ( bukan nama sebenarnya ), 35 tahun. Keluhan Ibu Umi yang sejak berbulan-bulan ini tidak kunjung sembuh. Dari tanya jawab antara saya dan Ibu Umi, ternyata ia sudah berobat kepada 4 orang Dokter Umum. Macam-macam obat Maag sudah diminumnya tetapi keluhannya tidak kunjung sembuh.
Hasil pemeriksaan yang saya lakukan, kontak pembicaaran : baik, berat badan 49 Kg, tekanan darah normal, Jantung dan Paru-paru dalam batas normal. Perut terdapat sedikit nyeri tekan. Anggota gerak tidak ada kelainan. Saya tidak menemukan kelaiann yang berarti pada tubuh Ibu Umi.
Pembungkus obat atau kemasan obat-obat yang sudah diminum Ibu Umi berkisar pada tablet anti spasme ( mules ), antacida ( penyerap asam lambung ), vitamin. Setelah minum obat2 tsb keluhan membaik, tetapi bila obat habis maka keluhan akan muncul kembali.
Secara Jasmni , Ibu Umi tidak terdapat kelainan yang berarti. Untuk mencari penyebabnya saya mencarinya dalam bidang Rohani.
Ibu Umi ini bekerja di sebuah toko, pekerjaannya tidak terlalu berat. Sang majikan cukup baik dan bahkan menganjurkan untuk berobat sampai sembuh. Ibu Umi mempunyai seorang anak laki-laki usia 3 tahun. Saat ini ia tinggal dengan saudaranya. Suami Ibu Umi sejak 8 tahun, konon pergi ke Saudi Arabia untuk bekerja. Selama ini ia tidak pernah mengirim surat atau uang bagi isterinya di Indonesia. Ia juga tidak menceraikan isterinya. Ibu Umi tidak dapat kontak dengan suaminya. Nomer telepon genggampun ia tidak tahu. Beberapa bulan yang lalu pernah suaminya menelepon isterinya. Selain bicara basa basi, sang suami juga mengancam isterinya agar tidak kawin lagi.
Saudara-saudara pasien saya ini menganjurkan agar ia menikah lagi saja agar ada yang dapat melindungi dan membiayai hidup keluarganya. Ibu Umi takut akan ancaman suaminya tadi.
Saya membatin kok ada ya laki-laki yang begitu terhadap isterinya. Bertahun-tahun pergi jauh entah kemana ( katanya sih ke Saudi Arabia, tetapi seorangpun tidak ada yang tahu dimana ia sebenarnya berada ). Akhirnya Ibu Umi mengalami Stres yang berkepanjangan yang dapat menjadi dasar penyebab dari penyakit Maagnya.
Pada akhir tertemuan dengannya, saya akhirnya memberikan obat-obat klasik sakit Maag dan tablet anti depresi. Semoga penderitaan Ibu Umi menjadi berkurang. Terapi yang terbaik adalah menikah lagi dengan laki-laki yang jauh lebih baik dari suaminya yang mbalelo itu.-
Waduh, jangan2 suami Bu Umi ini yg nikah lagi. Demi menurutpi rasa bersalahnya, dia ngancam istrinya.
BalasHapusTo Kencana,
BalasHapusPikiran saya juga begitu. Kok ada ya pria yg kayak gitu. Kasihan isterinya di Indonesia.
Salam