Senin, Mei 30, 2011

Flight mode (2)



Dua tahun yang lalu dalam penerbangan Jakarta – Sydney, saya dan isteri mengikuti penerbangan dari suatu maskapai penerbangan. Penerbangan  itu berjalan mulus sampai landing di King Smith Airport, Sydney, Australia.

Ada suatu kejadian yang menggelitik pikiran saya yaitu tetang “Flight mode” yang dialami oleh penumpang yang duduk disebelah seat saya.

Pukul 20.30 malam, pesawat kami sudah berada di posisi siap lepas landas.
Para Pramugara/i sibuk memeriksa para penumpang, apakah:
Seatbelt sudah terpasang dengan baik.
Semua penumpang sudah duduk di-seat masing-masing.

Seorang Pramugara saat melewati seat kami, melihat pria yang duduk disebelah saya yang masih asik menekan-nekan gadgetnya dengan Stylus yang ia gunakan.

Sang Pramugara meminta agar ia mematikan ( off ) gadgetnya, sebab pesawat segera take off. Sang penumpang tidk menuruti permintaan Pamugara tadi dengan alasan ia memakai “Flight mode” pada gadgetnya. Dengan alasan itu ia yakin tidak akan menggangu lalu lintas komunikasi pesawat dengan menara pengawas atau pesawat lain.

Terjadi sedikit keributan karena masing-masing pihak tetap ngotot.
Banyak wajah penumang disekitar kami yang menatap wajah pria itu. Kalau ia tetap tidak mematikan gadgetnya, maka pesawat tidak akan lepas landas. Wah..bisa berabe nih.

Win-win solution ajalah.
Akhirnya pria itu mematikan gadgetnya dan pesawat take off dengan mulus. Thank you, Sir.

---

Pada “Flight mode” setiap gadget, saya pikir tidak akan mengganggu komunikasi antara pesawat dengan gadget. Pada Flight mode gadget tidak ter-koneksi ke Intrnet dan hanya dapat mengakses data ( teks, foto, musik ) yang ada di harddisk gadget tsb.

Pramugara itu ingin melaksanakan tugasnya dengan baik agar pesawat dapat lepas landas dengan aman meninggalkan Sukarno-Hatta Airport, Jakarta.
Para penumpang diharapkan dapat berlapang dada mau melaksanaan petunjuk dari awak kabin pesawat demi keselamatan kita bersama

Anda pernah mempunyai pengalaman yang sama?
Ternyata untuk berbuat baikpun, tidak mudah.-


4 komentar:

  1. sulit juga, ya... tapi menurut saya apa yg dilakukan pramugara itu benar...sepanjang dia menuruti SOP dan bermaksud baik...

    pernah sekali waktu saya naik di sebuah penerbangan, ketika landing (pesawat belum benar2 berhenti), tiba-tiba penumpang di belakang saya ponselnya bunyi... tit tit tit... spontan saya kaget... waah... jangan2 selama di langit tadi hp nya ndak dimatikan ? hehe

    BalasHapus
  2. To Mr. Sectiocadaveris,

    Benar di negara kita banyak peraturan ( regulasi ) bukan untuk ditaati, tetapi untuk dilanggar.

    Sebabnya: kurang pengawasan dan sangsi / hukumannya tidak dilaksanakan dengan baik, misalnya denda / tilang.

    Contoh yang sedang booming adaah Dilarang Merokok disembarang tempat.

    Kalau ada yang merokok, siapa yang akan menegurnya atau siapa yang akan memberi sangsinya.

    Pada awalnya bagus, lama kelamaan dicuekin dan merokok jalan terus. Akhirnya cape..deh.

    BalasHapus
  3. Anonim2:55 PM

    mungkin maksudnya flight mode, bukannya fly mode, kalau fly mode tidak diperbolehkan karena melanggar hukum (fly=mabok)

    BalasHapus
  4. To Anonymous,

    Anda benar. Kesalahan sudah diperbaiki. Terima kasih.

    BalasHapus