Sabtu, Januari 24, 2009

Kue Keranjang


Hari ini saya mau menulis apa ya?

O..ya, kemarin ketika hari Jumat kunjungan saya ke Panti Wreda Kasih milik Gereja kami, seperti biasa saya memeriksa kesehatan para warga Panti.

Ketika Oma T, 68 tahun, masuk ruang periksa, ia membawa sebuah Kue Keranjang atau Dodol Cina yang berwarna coklat. Ia berkata kepada saya “ Dok, ini buat Dokter” sambil
memberikan Kue Keranjang itu.

Saya menjawab “ Wah, terima kasih Oma. Kue ini untuk Oma saja, padahal saya sudah punya kue ini di rumah.”

Oma T berkata lagi “ Tidak apa-apa, ini buat Dokter.”

Ibu D, asisiten di Panti yang hadir dalam ruang periksa berkata kepada Oma T “ Oma, kok Cuma Dokter aja yang dikasih. Itu Pak S kok tidak diberi?” sambil guyon.
( pendamping seksi kesehatan Pengurus Panti yang juga hadir dalam ruang periksa itu, yang biasa membantu saat Opa / Oma warga Panti diperkisa Dokter ).

Oma T menjawab “ Engga usahlah. Ini buat Pak dokter saja.” Sering kali Oma T kalau bicara ceplas-ceplos saja.

Wah saya jadi GR nih. Saya juga terharu, bahwa masih ada orang yang sudah lanjut usia masih ada perhatian kepada saya. Pak S hanya tersenyum saja, maklumlah orang sudah sepuh, kadang kelakukannya aneh-aneh juga.

Ketika Oma T selesai diperiksa, saya bertanya kepada Ibu D, “Dari mana Oma T punya Kue Keranjang?”

Ibu D menjawab “ Dok, kemarin ada yang besuk Oma T dan membawa beberapa Kue Keranjang. Hari Senin, 26 Januari 2009 kan Tahun Baru Imlek.”

Saya mengomentari “ O..gitu.”
Sejak bertahun-tahun melayani pemeriksaan kesehatan warga Panti, jarang ada Opa / Oma yang memberikan sesuatu kepada saya, selain tatapan ucapan terima kasih bagi saya. Sayapun tidak berharap akan hal itu. Saya hanya melayani orang lain yang membutuhkan pertolongan. Jadi kalau Oma T saat itu memberikan sesuatu ( Kue Keranjang ) kepada saya, ini merupakan suatu pemberian yang luar biasa. Ia memberi dari kondisi minim yang ia miliki.

Saya bersyukur dan mendoakan agar semua warga Panti ini mendapat berkat dari Tuhan. Amin.-

4 komentar:

  1. Anonim8:10 AM

    Tetap berbuat baik dan menjaga orang-orang yang berada di sekeliling kita. Bukan begitu Dok ?

    BalasHapus
  2. To Pande Baik: Betul. Tidak ada salahnya berbuat baik kepada orang-orang lain, bukan? Apalagi warga Panti kan sudah lanjut usia. Kita yang masih belum lanjut belum tentu usinya sepanjang mereka.

    BalasHapus
  3. Terkadang saya kalau melihat opa2 dan oma2 saya jadi teringat akan ayah yang sudah tiada dan ibu yang kini tinggal sendiri dengan pembantu di rumah, karena anak2nya sudah bertempat tinggal masing2.
    Teruslah berbuat baik ya, Dok. Karena Tuhan akan memperhitungkannya nanti di akhirat.

    BalasHapus
  4. To Happ Cook70: Makasih sudah berkunjung dan sudah banyak kometar yg akan diberikan dlm Blog saya. Betul pendapat anda. Setelah saya selesai memeriksa kesehatan mereka setiap hr Jum'at pagi, sambil minum Teh saya merenung: umur Oma & Opa ini sdh lanjut usia ( 70 -84 th ). Apakah umur saya dapat sepanjang mereka? hanya Tuhan yg mengetahui. Bertahun-tahun saya melayani mereka, kalau ada yang dipanggil Tuhan kami semua merasa kehilangan, meskipun mereka bukan keluarga saya tapi hubungan batin sudah terjalin. Semoga Tuhan memberkati kami semua. Amin.

    BalasHapus