Minggu, April 05, 2009

Ketaatan




Hari Minggu 5 April 2009, kami mengikuti Kebaktian pagi di Gereja kami.
Pendeta yang bertugas adalah Pdt. I. Kotbah-kotbahnya selama ini cukup menarik dan tidak membuat ngantuk anggota Jemaat gereja kami .

Topik kotbah hari ini adalah Ketaatan. Sebagai manusia kita harus taat kepada Tuhan Yang Maha Pengasih. Meskipun taat, kita harus meresponnya dengan baik. Bila action kita salah maka hasilnya juga tidak baik.

Sebagai ilustrasi Pdt. I berkisah.

Alkisah ada sebuah keluarga yang terdiri dari Ayah, Ibu dan 2 anak laki-laki.
Sebagai seorang kepala keluarga ayah tsb ingin mengetahui sampai sejauh mana ketaatan putra-putranya.

Putra sulung dan putra bungsu diberi uang masing-masing sejumlah yang sama dengan 2 pesan:
1. Kalau ada orang yang pinjam uang, janganlah engkau menagih pengembaliannya
2. Badan mereka tidak boleh kena sinar matahari.

Setahun kemudian sang ayah datang berkunjung ke rumah putra sulung dan bungsu. Ayah ingin mengetahui hasil pesan dan bagaimana ketaatan si sulung dan si bungsu.

Putra sulung menjawab bahwa semua uangnya habis.
Sang ayah bertanya “Kenapa bisa habis?”

Putra sulung menjawab “Uangnya dipinjam oleh seseorang dan ia tidak menagihnya. Makin lama makin banyak orang yang pinjam uangnya dan uangnya makin sedikit. Oleh karena ayah berpesan badan saya tidak boleh kena sinar matahari, maka saya kalau bepergian selalu naik Taksi. Ongkos Taksi mahal dan habislah uang saya.”

Sedangkan jawaban putra bungsu berbeda dengan kakaknya.

Putra bungsu menjawab “Oleh karena ayah berpesan, jangan menagih uang dari orang yang meminjam uang, maka saya tidak pernah memberi pinjaman uang kepada orang lain. Uang tetap utuh. Pesan kedua agar badan saya tidak boleh kena sinar matahari, maka saya berangkat ke toko saya pagi-pagi sebelum matahari terbit dan pulang ke rumah kalau matahari sudah terbenam. Ini uang ayah masih utuh.”

Kedua putranya sudah melakukan ketaatan terhadap ke 2 pesan sang ayah, tetapi responnya bertolak belakang. Yang satu uangnya habis dan yang lain uangnya tetap utuh.

Pesan moralnya:
1. Ketaatan kepada Tuhan perlu dilakukan .
2. Respon dari ketaatan harus benar.



2 komentar:

  1. thanks'buat artikelnya ya pak, Tuhan berkati.

    BalasHapus
  2. To Peter Lau,

    Terima kasih sudah berkunjung dan memberi komentar. Semoga dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin.

    BalasHapus