Selasa, Mei 25, 2010

Donor darah






Pagi ini saya membuka-buka album keluarga.
Pada salah satu halaman, saya melihat sebuah foto lama ( 7 November 2004 ) ketika saya diambil darah, sebagai donor darah. Foto ini diambil ketika ada aksi donor darah di Gereja kami setiap 3 bulan satu kali.

Selama hidup saya sudah 4 kali mendonorkan darah bagi Resipien yang membutuhkan.

Dalam praktik sehari-hari saya sering menyuntik obat kepada para pasien. Tidak ada rasa takut melihat jarum suntik.

Ketika saya diambil darah untuk cek pemeriksaan darah setiap 6 bulan sekali atau untuk mendonorkan darah, ada suatu perasaan ngeri melihat jarum penyedot darah tadi. Biasanya saya melihat ke arah lain dan tidak melihat lengan saya ketika jarum memasuki pembuluh darah vena lengan saya. Perasaan ini mungkin juga dirasakan oleh orang-orang lain.

Pernahkah anda mendonorkan darah bagi orang lain?

2 komentar:

  1. Pernah dok.. beberapa kali.. di kampus,di rumah sakit,juga di tempat bakti sosial. Waktu itu kami sedang berpartisipasi dalam pengobatan gratis. Kebetulan ada unit PMI mobil datang dan melakukan pengambilan darah. Jadi,saya ikutan saja..

    Saya teringat satu guru saya, dr.Henki Pertamana,SpPK di RSI,yang (kalau tidak salah) sudah +/- 70kali lebih mendonorkan darah (mungkin sekarang lebih dari itu). Saya salut dengan tenaga kesehatan yang peduli dengan acara 'donor darah' yang terkesan sederhana. Namun,jangan lupa,"setetes darah Anda,sangat berharga bagi orang lain".

    Salam.
    -Arif Kusumo

    BalasHapus
  2. To Arif,

    Baguslah. Kita harus menolong orang lain sebisa mungkin.

    Kita punya 2 tangan, yang satu utk menolong diri sendiri dan tangan yang lain utk menolong orang-orang lain.

    Bantulah PMI dimanapun anda bertugas. Terima kasih sudah berkunjung dan memberi komentar.

    salam sukses.

    BalasHapus