Senin, Juli 04, 2011

Semua ada waktunya

 
Gunung Ciremai, Jawa Barat.
Tuhan menciptakan segala sesuatu indah pada waktunya.

Ada siang dan ada malam. Ada pertemuan dan ada perpisahan, dst.
Kejadian itu sudah di set demikian. Tidak ada yang bisa melawannya. Demikian ada tertulis di dalam Kitab Suci ( Pengkotbah 3 )

Kalau kita merebus air sampai mendidih mungkin perlu waktu sekitar 20 menit itupun tergantung dari berapa banyak airnya dan berapa suhu kompor untuk proses pemanasan.
Kalau ingin lebih cepat, maka kurangi jumlah airnya atau naikkan suhu pemanasan.

Setiap penyakit  juga mempunyai waktu untuk semua proses yang berjalan. Sekian hari untuk masa inkubasi, sekian hari untuk manifestasi penyakitnya, dan sekian hari untuk proses penyembuhannya.

---

Minggu yang lalu datang relasi saya, Pak B, 60 tahun bersama seorang putranya L, 30 tahun. Sudah lama kami tidak bertemu. Bila bertemu kami perlu waktu cukup lama untuk ngobrol ke Barat dan ke Timur.

Keluhan L adalah Flu sejak 4 hari, sedikit batuk, kepala agak pusing, sedikit demam,  badan terasa lemas. Tampaknya ia  menderita gejala Flu like syndrome yang umumnya dimiliki oleh penyakit  yang diakibatkan oleh Virus, seperti Influenza, Tampek ( Morbili ) dan Cacar air ( Varicella ).

Selain itu L juga menampakkan adanya Vesicle ( bintil-bintil berair ) pada kulit lengan, dada, punggung dan sedikit di wajahnya, mirip pada penyakit Varicella.

3 hari yang akan datang, L akan berangkat ke Bandung untuk mengikuti wawancara dalam rangka seleksi karyawan baru dari sebuah perusahaan swasta.

Keinginan Pak B dan L adalah agar ketika berangkat ke Bandung ia sudah sembuh dari penyakitnya. Minimal perlu wktu 10 hari untuk benar-benar sembuh dan kulitnya bersih kembali. Mereka minta tolong kepada saya, agar L dapat mengikuti wawancara itu yang menyangkut nasib pekerjaannya. Bila gagal, maka ia akan menganggur lagi.

Rasanya saya tidak sanggup memenuhi permintaan mereka. Belum ada obat yang dapat mempersingkat waktu sesuatu penyakit. Hanya dapat dicoba dengan meningkatkan daya tahan tubuh dengan cara:  makan makanan bergizi tinggi, cukup istirahat, vitamin dan mineral dan terakhir jangan lupa untuk berdoa.

Mereka tentu kecewa mendengar jawaban saya, tetapi mau dikata apa lagi?
Bukankah semua di dunia ini ada waktunya. Ada wakta sakit dan ada waktu sembuh / sehat.

“Jadi bagaimana, Dok?” Pak B bertanya lagi.

Saya menjawab “Tidak bagaimana, bagaimana. Minum obat dalam resep ini, istirahat, makanan bergizi dan berdoa. Semoga  saat berangkat ke Bandung, putra Bapak siap untuk wawancara.”

“Bagaimana dengan bintil-bintil di kulitnya, Dok. Pasti akan terlihat oleh orang lain.”

Saya menjawab “Diakalin saja, dengan memakai Baju lengan panjang. Dengan demikian  bintil-bintil di kulitnya tidak terlihat oleh orang lain. Hanya kasihan orang-orang yang berada di dekatnya kemungkinan besar akan tertular penyakit yang diderita oleh L, sebab  cara penularannya adalah dengan droplet infection atau percikan air ludah seperti pada penyakit Influenza.”

“Sepulang dari Bandung, harap kontrol lagi. Mungkin perlu tambahan obat lain” kata saya memberi advis.

Mereka meninggalkan Ruang Periksa dengan pengharapan akan sukses dalam wawancara itu. Siapa yang tidak gembira kalau punya badan sehat dan dapat bekerja dengan gaji yang memadai?

Saya juga mau, ops….
Berusahalah agar jangan sakit sebab sekarang sakit itu mahal. Kalaupun sakit, jangan sakit pada hari Minggu, sebab susah cari Dokter yang praktik dan Apotik yang buka.-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar