12 September 2008.
Pagi ini saya diantar supir naik minibus Kijang tua milik Gereja. Setiap hari Jum’at pukul 10.00 – 12.00 saya melakukan pemeriksaan kesehatan warga Panti Wreda Kasih milik Gereja kami. Sejak bertahun–tahun saya melakukan pelayanan kesehatan yang bersifat nonprofit. Saya menyempatkan diri untuk datang ke Panti ini dan bertemu dengan warga Panti beserta Ibu Panti dan staf.
Di Panti ini saya mendapat pengalaman hidup dalam menghadapi pasien-pasien usia lanjut. Usia mereka berkisar antara 60 – 84 tahun. Gangguan kesehatan usila biasanya: darah tinggi, gangguan sendi, mata katarak, gangguan pendengaran, dll.
Setelah isterinya meninggal dunia akibat usia lanjut sekitar 3 bulan yang lalu di Panti ini juga, maka Pak Salam ( bukan nama sebenarnya ) tampak lebih segar. Pak S ini mempunyai hobi mengurus kebun. Disamping banguan Panti Wreda ini ada sebidang tanah kosong yang akn dibangun sebuah Gedung lain. Tanah kosong ini oleh Pak S ditanami bermacam-macam pohon seperti: singkong, jagung, pisang dll. Hasil panennya dikonsumsi oleh warga Panti juga.
Biasanya ketika saya datang ke Panti, Pak S ini masih sibuk di kebunnya. Pak S ini biasa diperiksa kesehatannya setelah pasien-pasien lain selesai diperiksa. Di usia 84 tahun kesehatan Pak S ini masih cukup baik, tidak memerlukan obat khusus, Biasanya saya memberikan resep multivitamin yang di ambil di sebuah Apotik langganan Panti ini.
Ketika saya selesai memeriksa kesehatan warga Panti, Pak S mengatakan bahwa ia telah memanen pohon Pisang di kebunnya. Satu tandan Pisang terlalu banyak untuk dikonsumsi oleh warga Panti yang berjumlah sekitar 12 orang. Pak S spesial memberi 2 sisir Pisang yang masih mengakal ( belum matang betul ) dan menitipkan kepada Supir.
Saya mengucapkan terima kasih kepada pada S. Pak S menimpali bahwa Pisang ini akan matang dalam 2 hari kemudian.
Harganya tidak seberapa tetapi saya sangat menghargai upaya Pak S ini yang sudah bersusah payah memelihara kebunnya dan sebagian hasil panennya diberikan kepada Dokternya. Tindakan Pak S merupakan penjabaran dari ucapan terima kasih kepada saya yang selama bertahun-tahun telah memeriksa Pak S dan isterinya semasa hidupnya. Saya terharu sekali.
Setiba di rumah, saya berkata kepada isteri saya bahwa saya mendapat 2 sisir Pisang dari Panti Wreda, hasil panen kebun yang dirawat oleh Pak S.
Besok lusa kami tidak usah membeli Pisang di pasar karena persediaan Pisang cukup banyak. Kami menyukai Pisang sebagai buah-buahan yang selain mengandung Karbo hidrat, serat nabati juga merupakan sumber mineral Kalium yang menjaga tonus otot-otot kita, agar otot tidak menjadi lemas.
Dapet rejeki pisang, nih. Dok, enakknya pisang itu simpan di mana? Kulkas atau ditaruh di luar? Sumbernya beda-beda semua jadi bingung.
BalasHapusTo Kencana,
BalasHapusYang 1 sisir saya berikan kepada Ibu saya dan yang 1 sisir untuk kami. Pisang itu saya letakkan di atas meja makan. Keesokan harinya pisang itu sudah matang, siap dimakan.
Salam.