11 September 2008.
Seminggu yang lalu kisah ini terjadi. Pagi itu ketika saya berada di halaman rumah, berhentilah sebuah becak yang megantarkan seorang laki-laki usia 65 tahun. Ternyata ia pasien saya yang bernama Pak Herman ( bukan nama sebenarnya ). Ia mengaku orang miskin tetapi kalau datang ke rumah saya selalu naik becak, mengapa tidak jalan kaki saja.
Saya bertanya “Ada apa Pak Herman? Mari masuk”.
Kami memasuki ruang tunggu dan duduk berhadapan.
Pak Herman berkata “ Dok, kemarin ada seorang pendeta yang datang ke rumah saya.”
Saya bertanya “Ada masalah apa Pak?”
“Tidak ada masalah apa-apa, pendeta itu hanya datang membesuk saya. Lalu ia memberikan sebuah buku. Dokter mau membayar berapa?”
Saya terkejut. Buku itu adalah sebuah Alkitab yang masih baru lengkap dengan kover berruisleting dan di dalamnya terdapat 2 buah Foto sebagai pembatas buku.
Saya berkata “ Pak Herman itu adalah Alkitab ( Bible ) yang berisi Firman Tuhan, mengapa mau dijual?”
Pak Herman menjawab dengan enteng “ Saya tidak membutuhkan buku ini. Saya butuh uang untuk keperluan saya.”
Saya berpikir mengapa ada orang yang dikunjungi oleh seorang pendeta yang sudah mau datang kepadanya dan memberikan sebuah Alkitab untuk dibaca, tetapi ia mau menjualnya? Bukankah manusia tidak hidup hanya dari Roti saja tetapi juga dari Firman Tuhan?
Setelah diam sejenak, saya berkata kepada Pak Herman “ Pak Herman Saya tidak mau membeli Alkitab itu, sebab saya sudah mempunyai 3 Alkitab. Lebih baik Alkitab ini disimpan saja, apalagi ini adalah pemberian seorang pendeta yang spesial datang ke rumah Pak Herman. Hargailah pemberian ini dengan menyimpan dan membacanya baik-baik.
Pak Herman menjawab “Saya butuh uang, jadi lebih baik buku ini saya jadikan uang saja.”
Semula saya akan membantu Pak Herman, tetapi hati saya tidak tega sebagai orang yang menampung penjualan Alkitab itu. Saya tidak sampai hati. Bukankah lebih baik kalau ia menjual bajunya saja yang sudah tidak dipakai.
Mendengar bahwa saya tidak mau membeli Alkitab itu, Pak Herman bertanya kembali “Dok, dimana ada Toko Buku yang mau membeli Buku ini?”
Saya menjawab “Saya tidak tahu. Mungkin Toko Buku tidak mau membeli Alkitab yang hanya sebuah saja. Silahkan coba datangi Toko A ( saya sebutkan sebuah toko buku di kota saya ), mungkin mau membelinya.”
Pak Herman pamit dari rumah saya dan ia pergi dengan naik becak yang sejak tadi menunggu di depan rumah saya.
Saya membatin “Ya Tuhan, kok ada ya orang yang mau menjual Alkitab yang baru sehari diterimanya dari seorang hamba Tuhan?”
Terkadang manusia demi memenuhi kebutuhan hidupnya apalagi kalau udah kepepet sama urusan perut, mau melakukan apa saja meskipun itu harus menjual harga dirinya sendiri.
BalasHapusHidup ini penuh dengan orang yang aneh2 ya,Dok...
To Happycook70: Semula saya kira ia guyon, ternyata ia serius mau menjualnya. Ternyata orang aneh spt dia itu ada. Aneh tapi nyata.
BalasHapuskalau saya yang terima kasus itu,
BalasHapussaya akan beli alkitab dia. paling tidak membantu dia punya duit dari pada dia jadi pencuri.
setelah itu, kalau dia tidak tersinggung, sy berikan lagi ALKITAB yang versi the Gideons.
(Jadi gak bisa dijual karena ada stempel TIDAK U/ DIJUAL). kalo alkitab lain ntar dijual lagi dan ada yg mau beli alias malah kita bantu dia muter duit dngn cara "aneh".
lalu sebelum dia pulang, sy tanya Tuhan, apa maksud-Nya kirim orang spt itu. siapa tahu Tuhan bicara khusus untuk disampaikan ke dia.
Gimana?
To Daniel,
BalasHapusLalu apa jawaban Tuhan?
Saya tahu latar belakang orang ini, bagaimana karakter ini orang.
Terima kasih sudah beri tanggapan.
menarik memang kecintaan akan Firman Tuhan semakin hari semakin luntur, bukan hanya dari hal yang seperti anda ceritakan saja. namun saat ini sudah banyak yang memiliki alkitab namun tidak mengerti isinya dengan baik. bahkan kalangan pendeta dan hamba Tuhan pun begitu, sehingga terjadi banyak pengajaran yang salah. have a blessed day
BalasHapusWalah...dibeli aja, lha Injil itu kan sudah banyak karangan Sarjana Kristen dan Petuah-petuah Paulus. Jadi, nggak dosa karena AlKitab itu bukan Firman Tuhan.
BalasHapusTerima kasih anda sudah berkunjung dan memberi komentar. Alasan saya tidak mau membeli Alkitab itu karena Alkitab itu pemberian seorang Pendeta yang tentu ada maksudnya yaitu agar Alkitab itu dibaca olehnya dan syukur kalau ia mau mengerti apa yang tertulis dalam Alkitab tadi. Dia mau menjual Alkitab ( cara penjualan yang tidak lazim ) itu mungkin karena ia kepepet butuh uang untuk membeli kebutuhan hidup lainnya yang dianggap lebih penting.
BalasHapus