Sabtu, April 11, 2009

Sahabat karib


Ada sebuah kisah “ PASIR DAN BATU.”

Kisah ini menceritakan tentang 2 sahabat yang berjalan melintasi Gurun Pasir.

Saat berjalannya waktu, mereka mulai bertengkar dan yang satu menamnpar pipi sahabatnya.

Yang ditampar hatinya terluka, tetapi tanpa berkata sepatah katapun dia kemudian menulis di Pasir: “HARI INI SAHABAT BAIKKU MENAMPAR WAJAHKU.’

Mereka meneruskan perjalannnya sampai menemukan sebuah Oasis, dimana mereka memutuskan untuk beristirahat dan mandi.

Orang yang wajahnya ditampar, terjebak di Pasir penghisap dan tenggelam; tetapi sahabatnya berhasil menyelamatkannya.

Setelah pulih keadaannya, dia mengukir kalimat disebuah batu: “HARI INI SAHABAT BAIKKU TELAH MENYELAMATKAN HIDUPKU.’

Orang yang telah menampar sahabatnya dan kemudian menolongnya, bertanya: “Setelah aku menampar kamu menulis di Pasir dan sekarang kamu menulis di Batu, kenapa begitu?”

Sahabat yang ditanya menjawab: “Ketika seseorang menyakiti, kita harus menuliskannya di Pasir sehingga Angin bisa memaafkan kita dengan meniupnya lenyap tidak berbekas. Tapi saat orang melakukan kebaikan untuk kita, kita harus mengukirnya di Batu supaya tidak ada satu Angin pun yang sanggup menghapuskan ingatan indah itu.”

BELAJARLAH UNTUK MENULISKAN KEPEDIHANNU DI PASIR DAN MENGUKIR PENGALAMAN BAIKMU DI BATU CADAS.

Orang bijak berkata:

Memerlukan waktu satu menit untuk bisa menemukan seseorang yang spesial.

Satu jam untuk bisa menghargainya

Satu hari untuk bisa menyukai dan mengasihi.

Dan dibutuhkan waktu seumur hidup untuk bisa melupakannya.



4 komentar:

  1. SIP !!!
    Bener banget tuh Dok emang sudah seharusnya kita selalu mengingat kebaikan orang. Bukan dari apa yang telah dilakukannya KEPADA kita tapi apa yang telah dia lakukan UNTUK kita, ya nggak Dok...
    Tapi pada kenyatannya sebagian besar masyarakat kita terutama kaum ibu-ibu sering melupakannya, yang selalu di ingat hanya keburukan dari orang tersebut sedangkan sisi baiknya hilang bak diterpa angin....

    BalasHapus
  2. To Rudy,

    Betul!

    Saat ini orang ( termasuk kita juga ) paling mudah mencari kesalahan orang lain, tetapi susah mencatat kebaikan orang itu.

    Seharusnya ada keseimbangan di dalam hidup kita ini. Amin.

    BalasHapus
  3. Anonim10:01 PM

    Assalamualaikum...

    Saya adalah seorang manusia yang sangat mengambil berat akan sahabat saya. Tetapi, saya kini sedih karena sahabat saya yang saya selalu ambil berat berkata pada saya."saya sama seperti kawan-kawan dia yang lain" .Daripada ayat sahabat saya itu, saya merasakan saya ini tidak istimewa pada dia. Apa yang perlu saya lakukan?

    BalasHapus
  4. Berarti ia bukan sahabat sejati anda.

    Status sahabat abnda itu perlu dikaji lebih lanjut. Apakah masih layak disebut sahabat atau tidak.

    Terima kasih sudah berkunjung ke Blog saya.

    Salam sukses.

    BalasHapus