Minggu, Juli 31, 2011

Menunggu



Setiap hari Kami di Gereja kami diadakan suatu cara Keakraban Lansia ( Lanjut Usia )pukul 16.00 - 17.30.
Tema yang disampaikan oleh seorang Pendeta atau Pendeta Tamu ( dari luar kota ) selalu berubah-ubah. Untuk Kamis 28 Juli 2011 mengambil tema “ Harapan pasti “.

Peserta yang hadir bisa dari anggota Jemaat Gereja atau para Opa dan Oma  yang tinggal di Panti Wreda Kasih dimana saya melayani pemeriksaan kesehatan mereka. Mereka senang dapat berkomunikasi dengn Lansia lain dan mendengarkan materi yang disampaikan dalam acara ini.

Hari Jum’at 29 Juli 2011 saat saya  berkunjung ke Panti untuk melaksanakan tugas, saya mendengar keluhan para Opa dan Oma. Konon  kemarin sore saat para Opa dan Oma sudah siap berangkat menuju gedung Gereja, tetapi mobil jemputan yang biasa menjempt mereka  belum datang. Ditunggu sampai  setengah jam juga belum datang. Tata Usaha Gereja sudah tutup kantor dan tidak ada yang dapat dihubungi oleh Ibu Panti.

Menunggu…menunggu…
Menunggu merupakan pekerjaan yang menjemukan dan membuat hati kesal.
Keinginan para Opa dan Oma hadir di acara Keakraban Lansia tidak terlaksana. Baru kali ini hal itu terjadi. Entah mengapa.

Tentang transportasi bukan kewenangan saya sehingga saya hanya dapat memberikan laporan kepada T.U Gereja, mengapa hal itu sampai terjadi. Mungkin ada baiknya kalau mobil jemputan tidak bisa datng, mereka diberitahu sebelumnya sehingga dapat diusahakan mobil jemputan yang lain.

Sebenarnya kita semua termasuk orang-orang yang sedang menunggu jemputan dari atas  ( waiting list ). Kita tidak mengetahui kapan waktu itu akan tiba.

Selama belum tiba waktunya, kita dapat melakukan pekerjaan-pekerjaan  lain yang berguna bagi diri sendiri dan bagi orang-orang lain.

Orang bijak pernah berkata “Kita mempunyai 2 tangan. Tangan yang satu untuk menolong diri sendiri dan tangan yang kedua dapat dipakai untuk menolong orang-orang lain.” Pas sekali ucapan beliau itu.

Bersediakah kita menolong orang lain?

2 komentar:

  1. kasihan juga orang yg sudah tua dibuat menunggu, kesannya mereka jadi seperti dinomorduakan gitu...

    BalasHapus
  2. To Michael,

    Bagi yang muda belum terasa,nanti kalau sudah sepuh akan mengalami hal yg sama, maka ia mulai berkeluh kesah.

    Oleh karena itu perlakukanlah para Lansia dengan hormat dan dilayani dengan baik.

    Salam.

    BalasHapus