Minggu, Desember 30, 2012

Surat Keterangan Kematian



Kisah ini terjadi beberapa bulan yang lalu.
Suatu sore sekitar pukul 15.00, saya kedatangan Pak RT kami. Maksud kedatangannya adalah untuk memanggil saya, karena ada tetangga kami yang meninggal dunia.

Dengan berjalan kaki kami menuju rumah pasien yang konon sudah meninggal dunia. Rumahnya terletak di pinggir jalan raya, berjarak sekitar 300 meter dari rumah saya. Menurut salah seorang Bapak yang kami temui di rumah itu. Pak O, 80 tahun sudah dibawa ke rumah duka.

Pak O hidup sebatang kara, tidak berkeluarga. Siang itu datang salah seorang sanak familinya yang datang dari kota Bandung. Maksud kedatangannya adalah untuk menengok Pak O ini. Saat ia tiba di rumah Pak O, pintu rumahnya terkunci dari dalam. Ia minta bantuan Pak RT dan Pak RW setempat untuk membuka dengan paksa pintu rumah Pak O. Rumahnya tidak terawat seperti tidak berpenghuni.

Saat itu Pak O ditemukan di atas tempat tidurnya, dalam keadaan sudah meninggal dunia. Pak rencananya akan dikremasikan. Pengurus Rumah Duka meminta agar dibuatkan Surat Keterangan Kematian dari Dokter setempat. Surat ini diperlukan untuk administrasi penguburan, kremasi atau dibawa ke kota lain.

Saya memeriksa jenasah Pak O yang saat itu sudah berada di dalam peti mati yang belum ditutup. Jenasahnya ditutup oleh selembar kain putih. Saat saya membuka kain iutu, tampak kepala Pak O yang sudah tidak normal alias sudah menjadi tengkorak. Wajahnya tidak berdaging dan berkulit lagi. Wah…ini berarti kematiannya sudah beberapa bulan yang lalu.

Pak O yang malang ini kemungkinan besar sudah meninggal beberapa bulan yang lalu dan tidak ada yang mengetahuinya. Tetangganyapun tidak mengetahui rumah tersebut ada penghuninya atau tidak, sebab sudah beberapa bulan rumah itu tidak terawat.

Kasihan benar Pak O yang hidup sebatang kara ini, meninggalpun tidak ada yang mengetahuinya. Kalau sanak familinya dari Bandung tidak datangpun, tidak akan diketahui kalau Pak O ini sudah meninggal dunia.

Selama menjadi dokter praktik, baru kali itu saya menemui pasien yang sudah menjadi jenasah yang sudah menjadi tengkorak. Segera saya membuatkan Surat Keterangan Kematian bagi Pak O ini.-

9 komentar:

  1. wah, seram juga dok, heheh... tampaknya dokter Basuki sering berurusan dengan pasien2 lanjut usia, pasien ditelantarkan, hingga yang sebatang kara seperti ini...

    BalasHapus
  2. To Michael,

    Ah...anda kemana aja nih. Kapan wisuda jadi Dokternya? Sukses selalu.

    Anda benar. Suatu saat ada seorang Ibu yg datang mau berobat membawa Bayinya dan bertanya "Apakah dokter bisa memeriksa bayi?" Rupanya ia tidak percaya saya dapat periksa Bayi.

    Gleg... saya terhenyak.
    Saya menjawab "Iya Bu, bisa, mulai dari Bayi, Anak Balita, Dewasa, Kakek-kakek sampai Nenek-nenek." Bahkan yang sudah meninggal duniapun masih membutuhkan saya untuk membuat Surat Keterangan Kematian.

    Salam

    BalasHapus
  3. ya dokter akhir2 ini saya jarang mampir kemari krn sudah masuk bagian akhir, mudah2an bulan 7 tahun depan saya sudah kelar. blog saya juga tanpa sengaja terhapus, jadi saya mau mulai baru lagi... mikhaelmd.wordpress.com

    kalau untuk kasus seperti ini dalam surat kematian apa dimintakan untuk ditulis sebab kematian dok? krn kasus ini kan sudah mati lama

    BalasHapus
  4. To Kencana,

    Tetap semangat untuk menghadapi ujian2 akhir dan dapat diwisuda tepat pada waktunya. Amin.

    Iya saat saya berkunjung ke Blog anda di wordpress ternyata sudah lenyap, rupanya ter-delet ya.

    Dalam Surat Keterangan kematian, tidak dicantumkan sebab kematian. Sebab kematian ada tertulis dalam VER ( Visum Et Repertum ) yang dibuat oleh dokter dari Rumah Sakit atas peremintaan pihak Kepolisian.

    Dalam Surat Kematian ditulis Identitas pasien ( Nama, umur dan alamat pasien ), pada pemeriksaan luar di dapat telah meninggal dunia pada tanggal, dan jam kemtian. Yang ditanda tangani oleh dokter pemeriksa.

    Salam

    BalasHapus
    Balasan
    1. Selamat Siang Dok,

      Nama saya Aziz, saya hanya orang awam dalam dunia kedokteran. Saya hanya mau bertanya apakah arti kata "DAO" pada surat kematian yang dikeluarkan dari Rumah Sakit.

      Terimakasi,

      Aziz

      Hapus
  5. To Abdul Aziz,

    Terima kasih atas pertanyaannya. Kata "DAO", bisa anda tuliskan kalimatnya bagaimana? Saya juga tidak paham. Mungkin kalau dituliskan kalimatnya saya dapat membantunya.

    Salam.

    BalasHapus
  6. Ngeri juga pak dokter.. Untung saja ada sanak yang dateng. Apa ditetangga sekitar tidak berbau busuk.?

    BalasHapus
  7. To Lensa Dunia,

    Ya tercium bau tak sedap di kamarnya. Kalau sudah 2 hari mayat sudah mulai busuk.

    Salam.

    BalasHapus
  8. To Lensa Dunia,

    Ya tercium bau tak sedap di kamarnya. Kalau sudah 2 hari mayat sudah mulai busuk.

    Salam.

    BalasHapus