Tuli atau gangguan pendengaran, sehingga seseorang kurang
atau tidak dapat mendengar suara.
Secara fisiologis, seseorang yang lanjut usia dapat
mengalami gangguan pendengaran sehingga bila kita berbicara dengan mereka harus
dengan volume suara yang lebih besar. Hal ini disebabkan syaraf pendengaran
sudah mengalami penurunan kerjanya
seiring dengan bertambah usia.
Tuli juga dapat karena kerusakan alat pendengaran yang
terletak di dalam Telinga Tengah akibat benturan ( terjatuh, kecelakaan lalu
lintas dll ), sebagai efek samping dari sesuatu obat ( misalnya injeksi
Streptomycin dll ) atau dapat juga karena adanya kotoran Telinga yang menyumbat
liang Telinga ( cerumen obturan ) sehingga menghambat masuknya suara dan menggetarkan selaput suara
( membrane Tympani ).
---
Tiga hari yang lalu sore hari saya mendapat telepon dari
seorang pasien yang sudah saya kenal baik. Pak A, 30 tahun berkata bahwa
Telinga kanannya mendadak Tuli. Tidak ada riwayat: terjatuh, kecelakaan lalu
lintas, obat-obatan atau lainnya.
“Dok, Telinga kanan saya mendadak tidak dapat mendengar. Apa
ya obat yang harus saya minum?” kata Pak A.
Disangkanya semudah itu untuk membuat Diagnosa dan
memberikan Terapi yang tepat. Pertanyaan yang mudah ini, ternyata sulit menjawabnya sebab pasien
diperiksa juga belum. Saya juga tidak mempunyai kemampuan melihat menembus
ruang dan waktu. Oleh karena itu lebih bijaksana bila saya memeriksa dahulu
pasien, membuat pemeriksan penunjang ( Lab, Foto Rontgen dll ), membuat
Diagnosa yang benar dan memberikan terapi yang benar pula. Kalau Diagnosanya
salah, maka terapinya juga akan salah dan pasien pasti tidak sembuh.
Saya menjawab “Pak, datanglah ke tempat praktik saya. Nanti
saya lihat dahulu Telinganya agar dapat memberikan pengobatan yang tepat.”
“Besok pagi saya akan datang, Dok.”
“Baik, saya tunggu.” Saya menjawab.
Saya tunggu sehari, dua hari, tiga hari, ia masih belum datang
juga.
Mungkin keluhannya sudah membaik atau ia pergi berobat ke
tempat yang lain, saya tidak tahu sebab tidak ada laporannya.
Semoga ia sembuh. Amin.-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar