Buang air besar ( b.a.b ) bagi usia anak dan dewasa
merupakan hal yang biasa dan mudah. Minimal sehari 1 kali b.a.b.
Pada usia lanjut, diatas 60 tahun kebiasaan b.a.b. sering
mengalami gangguan. Mungkin 2-3 hari sekali, bahkan pada Usia lanjut yang
selalu berbaring diatas bed, maka b.a.b. bisa terjadi setiap 1 minggu sekali.
Kurangnya aktifitas fisik, masukan makanan yang sedikit, dapat membuat gerakan
peristaltik usus menjadi lemah sehingga proses b.a.b. menjadi lebih lama terjadi.
Keadaan sembelit atau susah b.a.b. sering membuat perut
tidak nyaman, terasa mules, tidak selera makan dll.
----
Seminggu yang lalu datang berobat Pak L, 82 tahun.
Ia mengeluh sembelit sejak 1 minggu yang lalu. B.a.b. sukar
dan mesti mengeden dahulu. Menurut pengakuannya ia selalu makan buah Pisang, Pepaya dll setiap hari. Ia sudah
minum obat yang gencar diiklankan di TV, tetapi hasilnya kurang memuaskan.
Tidak ada keluhan b.a.k. Saya khawatir ada gangguan b.a.k.
yang disebabkan oleh pembengkakan Kelenjar Prostat ( yang hanya ada pada Pria
). Kalau b.a.k. Pak L tidak harus mengeden dahulu, aliran urine bagus tidak
tersenda-sendat.
Pada kunjungan pertama Pak L saya berikan resep tablet yang mengandung
Enzym untuk membantu pencernaannya agar memudahkan b.a.b. dan advis makan Pisang, Pepaya atau
buah-buahan lainnya.
3 hari kemudian Pak L datang kembali dan melaporkan bahwa
b.a.b. sudah dapat setiap hari tetapi
sekarang timbul rasa nyeri di daerah perut sebelah Kiri bawah.
Pada pemeriksaan raba ( palpasi ) daerah tsb terdapat nyeri
tekan. Samar-samar teraba ada tumor / benjolan pada daerah Abdomen kiri bawah.
Saya pikir ini adalah tinja yang masih ada dan belum keluar semuanya dari usus besarnya. Advis
dilakukan pemeriksaan USG pada perutnya, ditolak oleh Pak L karena kalau memakai Kartu Asuransi Kesehatan
Pegawai Negeri harus menunggu lama ( antri ) di RS Umum di kota kami, yang sering membuat tidak nyaman.
Sering kali menghadapi pasien usia lanjut agak sukar karena
selain penyakitnya juga karena factor usia yang sudah lanjut.
Akhirnya saya membuat
resep dengan menambahkan jumlah tablet Enzym pencernaan dan tablet Obat cacing
yang harganya murah meriah.
Saya bertanya kepada Pak L “Pak, kapan terakhir Bapak minum
obat Cacing?”
Pak L menjawab “ Tidak ingat, Dok. Sudah lama sekali saya
tidak minum obat Cacing. Apakah itu perlu?”
Saya menerangkan dengan sabar bahwa obat Cacing itu
sebenarnya perlu diminum setiap 3-4 bulan sekali. Kalau ada Cacing, maka akan
keluar dari tubuh keesokan harinya dan kalau tidak ada Cacing juga tidak akan
merugikan kantong kita oleh karena harganya murah.
Dua hari kemudian saya menerima telepon dari Pak L.
“Met pagi, Dok. Ini saya Pak L.” terdengar suara seorang
pria disana.
“Met Pak Pak L. Bagaimana kabarnya hari ini?” saya menjawab.
“Dok, saya mau melaporkan bahwa rasa nyeri perut saya sudah
hilang. Tadi pagi saya b.a.b. dengan mudah. Sekarang sudah nyaman kembali.
Terima kasih, Dok. Maaf sudah mengganggu Dokter” kata Pak L.
“Ah..tidak apa-apa Pak L. Saya turut gembira kalau keluhan
di perut Bapak sudah baikan. Jangan lupa makan buah-buahan setiap hari agar
b.a.b nya lancar ya” saya menambahkan advis.
Saya merasa plong, kalau pasien Lansia saya ini merasa puas
karena keluhan sembelit dan nyeri
perutnya membaik.
Saya juga berterima kasih kepada tablet Enzym dan tablet
Obat Cacing yang saya resepkan.-
To Amouris,
BalasHapusTerima kasih sudah berkunjung dan berbagi iformasi.