Jumat, Mei 01, 2015

Mau berobat di hari libur



Hari ini 1 Mei 2015 hari libur nasional, Hari Buruh Internasional.
Kami juga tidak buka praktik di rumah.

Pagi ini sekitar pukul 08.30 saat saya membersihkan halaman rumah ada seorang wanita sekitar usia 30 tahun, turun dari mobilnya. Ia mengetuk-ngetuk pagar halaman rumah kami.

Saya bertanya “Ada keperluan apa Bu?”

Ia menjawab “Ibu dokternya (isteri saya), ada Pak?”

“Ada keperluan apa, Bu? Kalau mau berobat ini hari libur,” saya berkata kepadanya sambil membukakan pintu halaman.

“Iya saya mau berobat.” Seolah ia tidak mendengar bahwa hari ini adalah hari libur.

Akhirnya saya masuk ke dalam rumah dan melaporkan kepada isteri saya bahwa ada seorang wanita yang ingin berobat. Isteri saya melalukan pemeriksaan pasien di ruang periksa pada saat hari libur.

-----

Sore hari sekitar pukul 17.00 saat kami melihat siaran Metro TV, terdengar suara dering handphone saya.

Saya nendengar suara seorang pria “Halo dokter Basuki ya.”

Saya menjawab “Iya benar. Bapak siapa ya?”

“Saya pasien yang mau berobat dan sudah berada di depan pintu halaman rumah dokter.”

Saya keluar rumah dan melihat seorang pria usia sekitar 40 tahun naik sepeda motor.

“Bapak mau berobat?” saya bertanya kepadanya. Sudah kepalang tanggung, pasiennya sudah berada di depan rumah kami.

“Mari masuk, Pak,“ kata saya.

Saya bertanya kepada pasien saya ini “Bapak tahu dari mana nomer handphone saya?”

Ia menjawab “Saya tahu dari teman saya. Saya sedang memancing ikan di sebuah kolam pemancingan dan saya merasa gatal di wajah saya, dok”.

Saya melihat kulit wajah dan kepalanya tampak kemerahan dan ada bintik-bintik kemerahan.

Saya bertanya “Bapak habis mandi dan keramas dengan sampho merk tertentu?”

Pasien saya menjawab “Tidak,dok. Saya kemarin habis mencat rambut saya agar uban saya tidak kelihatan dan hari ini kulit saya terasa gatal dan timbul bintik-bintik.”

Lalu saya membuat diagnosa sebagai Kontak dermatitis (radang kulit akibat kontak dengan zat kimia tertentu).

Sambil membuat resep krim kulit dan tablet anti peradangan, saya berkata “Pak, lain kali jangan mencat rambut bapak dengan cat rambut lagi. Biarkan saja uban itu. Uban kan proses alami yang mengikuti umur.”

Pasien saya ini menjawab “Benar, dok. Saya kapok tidak mau menyemir rambut lagi.”

----

Kejadian seperti ini pasien yang mau berobat di hari libur bukan kali ini saja, sudah sering kali terjadi. Ya ini resiko kalau buka praktik di rumah sendiri. Jadi bila kami ada di rumah, bisa dimintai bantuan pasien yang mau berobat. Selain itu juga kami merasa rejeki jangan ditolak.

Kalau buka praktik di Apotik, maka bila hari libur, Apotik tutup dan dokter yang praktik disitu juga tutup dan pasien tidak bisa meminta bantuan dokternya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar