Rabu, Mei 06, 2015

Paronychia



Pagi ini sekitar pukul 07.15 datanglah suami-isteri.
Sang suami Tn. R (pasien langganan isteri saya) bertanya “Ibu dokter ada (isteri saya), Dok?”

Saya menjawab “Belum datang Om, ia sedang senam. Mungkin sebentar lagi pulang.”

“Engga apa-apalah sama dokter saja.”

Ia berkata lagi “Ini jari tangan isteri saya kok bengkak dan nyeri.”

“Mari masuk Om dan Tante,” kata saya.

Di ruang periksa, saya melihat jari tengah tangan kiri Ny. I, 65 tahun ini tampak bengkak dan berwarna coklat. Rupanya habis dibalur dengan larutan tertentu.
Saya bertanya “Apakah tangan Tante kebentur sesuatu atau ketusuk benda tajam sebelumnya?”

Ny. I menjawab “Tidak dok.” Mungkin ia lupa, tetapi yang jelas jari tangan ini tampak ada peradangan kulit disekitar kukunya dan bengkak (paronychia).

Saat saya raba jari tangan tersebut, Ny. I mengaduh karena kesakitan.

Saya mengukur tekanan darahnya dan ternyata agak tinggi 160/90 mmHg.

Segera saya membuat sebuah resep untuk Ny. I ini berupa krim kulit antibiotika, kapsul antibiotika, tablet anti peradangan , tablet pain killer dan tablet anti hipertensi.

“Krim kulitnya dioleskan sehari 3 kali ya Tante. Minggu depan kontrol lagi. “ kata saya.

Tn R berkata “Terima kasih ya dokter.”

Setelah itu mereka meninggalkan ruang periksa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar