Selasa, Juli 16, 2013

Alergi Antalgin


Keadaan alergi tidak diinginkan oleh banyak orang, tetapi keadaan yang bersifat bawaan lahir ini sering terjadi di masyarakat. Alergi yang merupakan manifestasi dari keadaan tidak tahannya seseorang terhadap sesuatu yang menimbulkan gejala-gejala berupa : gatal, kaligata/biduran, sesak nafas dan bahkan anafilaktik shok serta kematian. Sesuatu itu dapat berupa: makanan, minuman, kosmetik, obat, perubahan hawa, tepung sari dan lain-lain.

Suatu malam pada tahun 1990, rumah kami didatangi oleh sepasang suami-isteri yang ingin berobat. Waktu menunjukkan pukul 21.30 malam, setelah mempersilahkan pasien yaitu sang suami dengan umur sekitar 35 tahun berbaring di bed periksa, saya mewawancarai isterinya ( melakukan heteroanamnesa dari isterinya ) keluhan, riwayat penyakit dsb.

Sang Isteri mengatakan bahwa sang suami yang alergi tablet Antalgin, pada pukul 19.30 minum obat Antalgin ( yang dibeli di warung ) karena ia merasa pusing kepala. Oleh isterinya dilarang minum Antalgin tetapi karena saat itu sudah malam dan mereka tidak mempunyai obat pusing yang lain, terpaksalah Antalgin itu yang diminum sang suami.

Saya memeriksa keadaan suaminya itu: tekanan darah 100/60mmHg ( cukup rendah dari keadaan normal, gejala awal shok ), kesadaran menurun, kontak inadekwat, badan terasa dingin, tidak ada sesak nafas. Secepatnya saya mengatakan kepada sang isteri bahwa keadaan suaminya cukup parah dan sebaiknya segera dibawa ke Rumah Sakit ( ada 1 Rumah Sakit yang jaraknya hanya 100 meter dari rumah saya ).

Perkiraan saya dengan naik Jip yang dikendarai supir mereka dalam waktu cepat ( 2 menit ?) pasti sudah sampai di Bagian Gawat Darurat. Saya menuliskan Surat Rujukan ke RS tadi dan menyerahkannya kepada sang isteri. Tanpa mengharap jasa pelayanan, saya membukakan pintu ruang praktek agar mereka segera ke RS. Dengan dibantu isterinya pasien saya ini keluar dan ketika tiba di teras rumah, pasien ini muntah-muntah mengeluarkan banyak is lambung yaitu berupa nasi ( tanda shok lain muncul lagi ). Setelah mereka meninggalkan rumah saya, saya masih harus membersihkan lantai akibat muntahan pasien tadi ( sang pembantu rumah tangga sudah tertidur ).

Saya mengharapkan agar pasien saya ini mendapat pelayanan RS dan terhindar dari keadaan yang lebih buruk lagi. Keesokan hari pada pukul 06.00 pagi saya menghubungi RS dekat rumah saya untuk menanyakan adakah pasien saya tadi malam masuk RS dan bagaimana keadaannya sekarang? Sungguh terkejut saya mendapat jawaban bahwa tidak ada pasien dengan nama pasien tadi. Saya menghubungi semua RS yang ada di kota saya dan jawabannya sama dengan RS yang pertama. Saya bingung kemana pasien semalam dibawa? Pulang ke rumah ?

3 hari kemudian saya mendapat kunjungan seorang ibu yang ternyata isteri dari pasien saya ini yang ingin memeriksakan anaknya untuk berobat. Saya mendapat informasi tentang suaminya bahwa malam hari sepulang dari tempat praktek saya sang suami menolak masuk RS dan minta pulang kerumah saja.

Sampai dirumah sang suami tertidur dan terbangun keesokan harinya dengan keadaan sehat. Puji Tuhan, pasien ini tidak mengalami shok yang dapat membahayakan jiwanya. Beruntung sekali pasien ini yang sudah mengetahui bahwa ia alergi Antalgin, masih saja minum Antalgin dan ia sudah merasakan akibatnya. Semoga ia tidak berani lagi minum tablet Antalgin. Semoga.

6 komentar:

  1. "Beruntung sekali pasien ini yang sudah mengetahui bahwa ia alergi Antalgin, masih saja minum Antalgin dan ia sudah merasakan akibatnya."
    Ugh. Mungkin beliau menanggap remeh gejala alergi. Paling dikiranya bakal gatal2 doang

    BalasHapus
  2. To Kencana,

    Benar. Yang paling ringan adalah gatal diseluruh badan. Kalau yang berat bisa sampai terjadi anafilaktik shok, itu yng paling ditakukan, misalkanya saat pasien disuntik dan pasaien alergi dgn obat yg disuntikkan. Dokter harus segera memberi suntikan obat anti dotum nya, biasanya larutan Adrenalin.

    Salam

    BalasHapus
  3. Anonim5:27 AM

    Semalam sy jg mengalaminya.Sblmnya sy sdh periksa di RS ttp bbrp jam stlh minum obat suhu badan gak kunjung turun.Sy minta tlg bapak utk beli obat penurun panas di apotik krn sy lihat obat yg dr RS blm ada penurun panasnya.2 jam stlh minum obat yg dibeli di apotik mata sy bengkak2 & sesak nafas,sy lgsng dilarikan ke RS,di sana sy disuntik anti alergi & dioksigen.Alhamdulillah skrg sdh baik.Pelajaran berarti,sy tdk akan minum obat tanpa resep dokter.

    BalasHapus
  4. To Anonim,

    Bila anda alergi terhadap sesuatu obat, maka catatlah obat tsb, jangan minum obat tsb dilain waktu. Bila anda berobat ke dokter juga beritahukan dokter anda bahwa anda alergi terthadap obat itu ( atau merek itu ) agar dokter anda tidak menuliskan resep obat tsb.

    Keadaan alergi susah disembuhkan hanya dapat dicegah ( dan jangan dilanggar ). Alergi dibawa sejak lahir.

    Salam.

    BalasHapus
  5. Anonim8:19 PM

    saya pernah minum Neuralgin RX yang didalamnya mengandung metampyrone tidak ada masalah, namun karena harganya yang mahal saya coba ganti pake Antalgin setelah saya minum kelopak mata bawah saya jadi bengkak kira2x kenapa ya dok..?

    BalasHapus
  6. To Anonim,

    Zat apapuh yg masuk kedalam tubuh seseorang bisa berpotrensi menimbulkan reaksi alergi, termasuk obat-obatan. kalau alergi thd sesuatu harus diingat agar jangan mengkonsumsi zat tsb seumur hidup. Beritahu dokter anda agar jangan dibuatkan resep obat yg pernah menimbulkan reaksi alergi ( agar dicatat obat apa saja ).

    Neuralgin dan Antalgin mengandung zat Metapiron. Kedfuanya sama, tetapi tiap pabrik bisa juga mencampur zat tsb dengan zat yg lain sebagai pengisi agar takarannya dapat tepat menjadi 250 mg atau 500 mg per tabletnya.

    Mungkin bahan pengisi tablet Antalgi yg anda minum yg menyebabkan reaksi alergi pada tubuh anda. Saya tidak tahu bahan pengisi itu apa.

    Sudah banyak orang alergi terhadap Antalgin. Jadi anda harus mengingat jangan minum tablet tsb di lain waktu.

    Reaksi alergi dapat bermanifestasi sebagai rasa gatal di seluruh tubuh, bengkak pada bibir dll. dan yg paling hebat adalah reaksi anafilaksis shock, pasien bisa tidak sadar, tekanan darah menurun dan keadaan dapat menjadi gawat bdsan perlu mendapatkan pertolongan yg segera di Rumah sakit.

    Semoga dapat membantu.

    salam.

    BalasHapus