Rabu, Maret 17, 2010

Jalan-jalan ke Mall (2)








Counter demi counter kami singgahi. Namanya juga Mall yang menjual bermacam barang, hati siapa yang tidak tergoda, terutama kaum Ibu. Maka keluarlah uang dari masing-masing dompet Pengurus Panti untuk membeli sesuatu bagi dirinya sendiri atau bagi Opa / Oma. Ada yang membeli Sandal jepit, kipas plastik dll. Tidak seorangpun Oma dan Opa yang minta dibelikan sesuatu barang di Mall ini. Kalaupun ada yang meminta tentu para Pengurus Panti akan bersedia membuka dompetnya.

Ketika masuk ke counter yang menjual Roti dan Kentang Donat, hati saya tergerak untuk membeli sebungkus Roti Tawar gandum untuk sarapan pagi kami. Tidak lupa saya membelikan sebungkus lagi untuk Opa S dan Kentang Donat untuk Opa AY yang berada disisi saya saat itu. Wajah-wajah mereka tampak cerah, secerah sinar matahari pagi itu. Hati saya juga cerah, sudah dapat membagikan sedikit kebahagian bagi orang-orang lain, meskipun hanya sebungkus Roti dan Donat.

Saya mendengar suara aneh, seperti suara mainan anak-anak. Ah...ternyata sumber suara itu berasal dari sebuah garukan punggung yang terbuat dari plastik dengan warna yang menarik. Ibu EE, Ibu Panti membeli sebuah garukan itu untuk Oma AG. Bila terasa gatal punggungnya Oma AG dapat menggaruknya sendri. Memang obat gatal yang paling mujarab adalah sebuah garukan. Penggaruk punggung itu satu-satunya alat yang mujarab dan berharga murah. Ide yang bagus. Ketika kelak Oma AG menerima penggaruk punggung itu, wajahnya cerah mendengar suara aneh yang dapat menghilangkan rasa gatal dipunggungnya. Saya tidak perlu meresepkan obat anti gatal lagi.

Tidak terasa waktu sudah pukul 11.15. Rasa haus dan lapar sudah terasa di perut kami. Pak SG memimpin rombongan menuju counter KFC. Kami sudah pesan tempat dan sejumlah makanan berupa Nasi Putih, Goreng ayam ala KFC dan Minuman kotak. Segera saja kami berdoa masing-masing dan menyantap berkat dari Tuhan melalui tangan-tangan Pengurus Panti. Berbahagialah orang yang masih dapat menikmati makanannya.

Ada yang berpendapat bahwa nikmatnya makan bukan tergantung dari apa yang kita makan, tetapi tergantung dari: dengan siapa kita makan. Walau kita makan dengan hidangan yang lezat, tetapi bila tidak ada yang menemani kita makan, akan sangat berbeda nikmatnya bila kita makan bersama orang-orang yang kita sayangi ( suami, isteri, anak, orang tua, sahabat dll ) walaupun makan seadanya. Pendapat ini ada benarnya, paling tidak bagi kami yang saat itu dapat makan bersama para Opa dan Oma yang kami kasihi. Mereka juga sangat gembira dapat jalan-jalan dan makan bersama dengan semua Pengurus Panti dalam suasana yang berbeda dari biasnya. Nah kapan lagi kami dapat menyenangkan hati orang-orang lain? Saya berharap semoga acara seperti ini dapat berlangsung dilain waktu.

Dengan guyon saya menggoda Pak SG, Wakil Ketua Pengurus Panti “ Pak, minggu depan kami makan siang dimana?”

Pak SG terhenyak. Hah…minggu depan makan siang lagi? Setelah sadar itu hanya sebuah joke, ia menjawab dengan spontan “Pak Basuki, tunggu 6 bulan lagi ya. he…he…”

Kami berharap para Opa / Oma dan Pengurus Panti masih sempat makan siang bersama kami lagi dilain tempat dan lain suasana. Semoga.

Badan lelah, perut kenyang akhirnya rasa kantuk mulai menyerang sebagian dari kami. Rombongan pelan-pelan sambil cuci mata melewati masih banyak counter yang belum kami lihat. Tanpa disadarai kami sudah tiba di halaman parkir mobil kami. Satu per satu mobil yang kami tumpangi keluar dari halaman parkir dan menuju home base kami di Gedung Panti Wreda Kasih. Home sweet home.

Sebelum pulang ke rumah masing-masing kami berdoa yang dipimpin oleh Pak SG. Kami mengucapkan terima kasih atas perlindungan dalam perjalanan kami dan atas semua berkat yang telah kami terima dari Tuhan. Amin.


---

Ingin bahagia?

Untuk sehari, pergilah memancing ikan.
Untuk sebulan, menikahlah.
Untuk setahun, warisilah harta.
Untuk selamanya, tolonglah orang lain.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar