2 Januari 2012.
- - Pengalaman di Rumah Makan:
Hari ini cuaca cerah, panas terik.
Pukul 11.05 saya dan isteri dijemput oleh putra kami dan
isteri untuk Lunch. Kami drive ke Anzac Parade yang banyak terdapat Rumah Makan
( Itali, Thai, Chinese dan Indonesia ).
Salah satu Chinese Resto yang kami masuki
yaitu “Fajar, Indonesian Chinese Food” (
394 Anzac Parade, Kingsford, NSW 2052 ) yang sejak lama buka. Kursi yang berada
di Rumah Makan yang berukuran sekitar 8 x 12 meter ini penuh terisi tamu yang
akan makan, maklum sudah saat makan siang.
Foto “Fajar”:
Umumnya di tiap Rumah Makan hanya ada 1 petugas bekerja
sebagai: penerima tamu, membereskan meja,
mencatat pesanan, mengangkat piring dan gelas bekas makan tamu. Hal ini karena
honor pelayan cukup mahal. Bahkan pernah saya melihat di Rumah Makan lain,
pelayan ini bertambah tugasnya lagi juga sebagai Kasir yang menerima dan
mengembalikan uang kembalian. Saat waktu makan dan banyak tamu tugas pelayan
ini luar biasa sibuknya.
Di Rumah Makan “Fajar” ini ada 4 orang wanita usia sekitar
50 – 55 tahun yang bertugas sebagai Koki. Salah seorang dari mereka juga
merangkap sebagai Kasir. Tata letak dapur ini berada dalam ruang makan yang dibatasi oleh meja yang cukup tinggi saat orang
akan membayar makanan.
Wah…di Sydney seorang petugas selalu bekerja keras dan biasa
merangkap beberapa pekerjaan sekaligus.
Saat saya membayar Lunch dengan cash, sang Kasir
mengembalikan uang koin sebagai uang kembalian sambil berkata dengan simpatik “Terima
kasih, Om”.
Jarang kami mendengar ucapan “Terima kasih” saat kami membayar,
baik cash atau dengan Credit card. Bila banyak antrian orang yang akan
membayar, Kasir akan bekerja seperti Robot.
Jangan berharap menerima ucapan “Terima
kasih”, padahal Kasir sudah menerima uang dari kita. Yang paling sering saya
dengar adalah 1 kata yaitu “Next”, maksudnya silahkan maju orang yang akan
membayar berikutnya dalam antrian.
Lain Tempat, lain Kasir, lain pula pelayanan yang kita
terima.
Ketika kami akanmeninggalkan Rumah Makan ini, saya memandang
kepada bapak penerima tamu sambil tersenyum, iapun membalas senyuman saya
dengan simpatik. Keep smiling, sering kali dibutuhkan, baik diminta maupun
tidak diminta.
-Berkunjung ke rumah sanak famili:
Pukul 12.15 kami berempat akan mengunjungi Mrs. I.G., 91
tahun, adik dari nenek saya. Beliau tinggal di rumah putrinya, Mrs. O.H. yang
menikah dengan pria Aussie, pensiunan Air Force. Mereka tinggal di daerah
Penrith, 46 Km dari Sydney.
Saya terlebih dahulu menelepon Mrs. O.H. bahwa kami akan
datang berkunjung. Mirip dengan tindakan “Booking” bila ada suatu keperluan di
Aussie ini ( pesan hotel, mau makan di Resto, mau berobat kepada dokter dan
lain-lain ). Usia Mrs. O.H. ini sama dengan usia saya yang sudah diatas 60
tahun. Ia sangat gembira mendengar kedatangan kami ini. Terakhir kami berkunjung
ke rumahnya pada 6 tahun yang lalu.
Saat menuju Penrith, kami melewati Parramatta Road, suatu
jalan raya yang lebar dan selalu ramai dilewati mobil. Di kiri dan kanan jalan
raya ini ada banyak dealer mobil dengan berbagai merk ( Holden, Mercedes, BMW, VW,
Nisan, Toyota, Hyundai dan sebagainya ) yang memarkir banyak mobil ( baru dan
second hand ) dengan label harga masing-masing mobil.
Foto :
Mobil-mobil itu diparkir di halaman gedung pada siang dan
malam hari, hujan dan terik matahari, tetap berada di tempatnya. Saya membatin “Mengapa mobil-mobil bagus itu tidak di parkir dibawah suatu atap
sebagai pelindung dari hujan dan panas?”
Demikian juga pemilik
atau penghuni rumah / flat memarkir banyak mobil di sepanjang jalan, baik siang
maupun malam hari. Kemungkinan besar semua diasuransikan, sehingga tidak
khawatir mobil dicuri orang. Oleh karena jalan disini cukup lebar sehingga
jarang menimbulkan kemacetan lalu lintas.
Mirip dengan penduduk kota Jakarta yang berdomisili di jalan kecil atau gang, memarkir mobilnya di
tepi jalan sehingga sangat mengganggu
dan sering menimbulkan kemacetan lalu lintas.
Mrs. I.G., 91, masih dapat melihat siaran TV dan mengenal
wajah saya dan isteri saya, bahkan
bertanya tentang kesehatan ibu saya yang berusia 84 tahun di Indonesia. Memori
jangka panjang ( masa lalu ) masih baik, tetapi memori jangka pendeknya sudah
kurang baik dan banyak lupa. Ciri khas dari Dementia senilis ( pikun karena
usia ).
Mrs O.H. berkisah bahwa ibunya sudah keluar masuk Rumah Sakit
Nepean ( Penrith Nepean Hospital ) yang merupakan salah satu teaching hospital
dari Fakultas Kedokteran UNSW ( Universtiy of New South Wales ), almamater
putra dan putri kami.
Tanggal 6 Desember 2012 Mrs I.G. keluar dari Rumah Sakit dan
mendapat obat-obatan secara gratis dan service yang baik.
Saat dirawat Mrs I.G. pernah mengalami Stroke dan Pneumonia
( Radang Paru-paru ). Dokter yang merawat berkata bahwa pasiennya tidak dapat
hidup lebih panjang lagi. Pihak keluarga sudah menyiapkan segala sesuatu untuk
pemakaman. Semua tindakan medis dan pemberian obat-obatan melalui infus diberikan secara intensif.
Suatu saat Mrs I.G. ini terjatuh dari bed. Dokter dan
Perawat panik dan khawatir akan ada tuntutan ( yang tidak dilakukan ) dari
pihak keluarga. Wajah pasien penuh
dengan luka memar ( hematoma ). Sejak saat itu perawatan lebih ditingkatkan
agar kejadian tersebut tidak terulang kembali.
Suatu mujizat terjadi, kesehatan Mrs. I.G. pulih kembali dan
Dokter dan perawat tidak percaya. Masalah umur ada ditangan Tuhan Yang Maha
Kuasa, bukan berada di tangan dokter atau manusia. Mrs. I.G. pernah berkata
kepada keluarganya bahwa umur saya masih panjang. He..he…semua tertawa dan
bersyukur kepadaNya.
Foto bersama:
Saya melihat obat-obat yang masih diminum Nenek saya ini
berupa beberapa tablet: 2 macam antihipertensi, tablet pelancar kencing, tablet
anti agregasi thrombosit dan lain-lain. Rumah mereka tidak begitu jauh dari
Nepean Hospital sehingga bila ada kejadian gawat darurat, ambulans segera dapat dikirim.
Pasien Lansia mendapat tindakan medis secara gratis semuanya.
Saat memerlukan fisioterapi perawat dan ambulan siap membantu Mrs. I.G. ini.
Puji Tuhan saat kami berkunjung, kesehatan Mrs. I.G. ini
baik dan dapat berjalan dengan sebuah tongkat sebagai pegangan.
Saat berpamitan,
beliau memeluk saya dan isteri. Sampai berjumpa lagi, Oma. Semoga kita semua
diberikan umur panjang , tetap sehat dan diberkati Tuhan. Amin.-
Amin..
BalasHapusTo Iyank4,
BalasHapusTerima kasih sudah berkunjung dan memberikan dukungan doa.
salam.