Kemarin pagi Pak R, 65 tahun datang berobat. Keluhan batuk,
pilek, hidung mampet dan kepala muter.
Setelah diperiksa, saya memberikan resep obat untuk Pak R.
30 menit kemudian saya menerima telepon dari istri Pak R .
Ia berkata “Dokter, harga obat untuk suami saya mahal amat!
Kata pembantu saya, kok sampai Rp. 600.000,- an?”
Saya menjawab “Nama suami anda siapa ya dan beli obatnya
dimana?”
“Suami saya Pak R, seperti biasa kami beli obat di sebuah
Apotik A., tetangga kami”
Saya segera melihat Medical Record pasien itu dan berkata “Sebenarnya
harga 4 macam obat yang 2 diantaranya obat generik itu tidak mahal, apalagi
sampai mencapai Rp. 600.000,- Coba nanti akan saya tanyakan via telepon ke
Apotik itu. Tolong resep itu diperlihatkan lagi kepada saya, barangkali ada
kesalahan tulis resepnya.” Saya menjawab.
Saya segera menelepon Apotik A yang juga merupakan langganan
saya saat membeli obat dan bertanya kepada Ibu AK apakah benar harga obat untuk
Pak R seharga Rp. 600.000,- atau ada kesalahan menghitung jumlah harganya.
Terdengar melalui telepon suara riuh dan ribut di ruangan Apotik
dan akhirnya Ibu AK berkata “ Dokter, iya nanti kami periksa kembali harganya.
Terima kasih, Dok.”
Tidak berapa lama kemudian, datang kembali Pak R membawa
resep yang saya berikan. Ternyata tidak ada yang salah dalam pembuatan resep
yang terdiri dari 2 macam obat paten ( yang tidak terlalu mahal ) dan 2 macam
tablet generic ( yang pasti juga harganya sangat terjangkau ). Semua jenis
tablet berjumlah 10 tablet.
Saya berkata kepada Pak R “Pak resepnya sudah benar.
Mestinya harganya tidak mahal. Begini
saja, saya sudah bertanya via telepon kepada petugas disana agar diperiksa
kembali harganya, kalau harganya tetap segitu, coba beli di Apotik lain
tetangga anda juga.”
10 menit kemudian, isteri Pak R kembali menelepon saya “Dokter
harganya obat itu ternyata ada kesalahan, semestinya Rp. 60.000,- an saja. Maaf
Dokter.. kami sudah mengganggu Dokter.’
Saya menjawab “Iya syukurlah kalau begitu. Semoga suami anda
segera sembuh.”
---
Saya membatin “Pemberian informasi harus benar dan tidak membuat orang /
pelanggan bingung. Saat ini ada banyak Apotik. Saling bersaing dalam harga dan pelayanan.
Kalau tidak puas masyarakat akan pergi dan mencari Apotik lain yang
harganya masuk akal dan memberikan
pelayanan yang baik misalnya tetap tersenyum dan ramah dalam menghadapi
pelanggan. Semoga kejadian ini menjadi peringatan bagi Apotik tersebut dan
Apotik-apotik lain dan tidak membuat bingung para pelanggannya. Amin.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar