Kamis, Februari 12, 2009

Manfaat Komputer (2 )



Berbeda dengan posting saya sebelumnya ( Manfaat Komputer ), kisah ini yang semula ada masalah, akhirnya happy ending. Saya gembira karena motivasi saya berdaya guna.

Ketika saya bekerja di salah satu Puskesmas yang mempunyai staf sekitar 26 orang, ada seorang karyawan yang bertugas sebagai Penyuluh Kesehatan Masyarakat. Tugasnya banyak di lapangan seperti: Posyandu dan tiap R.W dari wilayah kerja Puskesmas kami. Di dalam pergaulan Pak Edi ( bukan nama sebenarnya ) enak diajak bicara, cepat familier dan humoris.

Pak E selain menjalankan tugasnya, sering diberi tugas oleh saya untuk hal-hal yang lain. Tidak heran hubungan antara saya dan Pak E begitu dekat. Saya mengenal baik isteri dan kedua putranya. Kedua putra Pak E ini duduk di SMP dan SMU.

Pak E semula tidak begitu acuh kepada Laptop merk A milik saya. Makin hari makin besar keinginan Pak E untuk memiliki sebuah Komputer melihat saya banyak bekerja mengolah data dengan Laptop.

Suatu saat saya ajak Pak E berbincang-bincang tentang putra-putranya, tentang Komputer dll. Pada saat yang tepat saya menganjurkan agar Pak E memiliki sebuah Komputer. Selain dapat digunakan olehnya, juga oleh putra-putranya. Di dalam kegiatan sekolah mereka, sudah banyak tugas yang harus dikerjakan dengan Komputer sehingga mereka pergi ke teman mereka atau Warnet untuk menyelesaikan tugas sekolahnya. Pak E setuju anjuran saya. Ia menyampaikan hal ini kepada sang isteri yang juga PNS, Pegawai Negeri Sipil.

“Bu, bulan depan saya akan beli Komputer.” Katanya

“Buat apa Komputer, buang-buang uang saja” jawab isterinya dengan sengit.

“Bu, putra-putra kita kan banyak mengerjakan tugas sekolahnya dengan Komputer dan mereka selalu meminjam dari teman mereka. Sudah saatnya kita memiliki Komputer demi proses belajar anak-anak kita.” Pak E merayu isterinya.

Melihat sikap isterinya yang tidak mendukung maksudnya, Pak E nekat juga. Bulan berikutnya setelah bertanya-tanya kepada saya, ia membeli 1 unit Komputer. Saya gembira mendengarnya. Dalam bekerja dengan Komputer, putra-putra Pak E yang banyak memberi petunjuk kepada ayahnya. Keberadaan Komputer dirumah mereka menimbulkan semangat belajar mereka menjadi makin baik.

Beberapa tahun kemudian saya pindah kerja dari Dep. Kesehatan ke Dep. Kehakiman. Ketika bertemu dengan Pak E di suatu pertemuan, Pak E curhat kepada saya dan berterima kasih.

“Dok, akhirnya isteri saya membenarkan dan mendukung kami memiliki Komputer sesuai anjuran Dokter. Makasih, Dok.” Kata Pak E.

“Oh…kalau demikian, baguslah Pak E. Semua kerja yang baik akan menghasilkan hasil yang baik pula. Mempunyai sebuah Komputer, kan tidak ada ruginya. Komputer akan membantu kita di dalam pekerjaan kita sehari-hari bukan. Ngomong-ngomong, apa yang membuka hati isteri Pak E terhadap Komputer? Dulu kan ia tidak senang anda membeli Komputer. Buang-buang uang saja katanya. He..he..” jawab saya menggoda Pak E.

“Begini Dok. Ketika isteri saya mengikuti sebuah Pelatihan, seluruh peserta mendapat tugas membuat sebuah paper / makalah sepanjang 5 halaman Folio dengan Topik tertentu. Makalah itu harus sudah diserahkan dalam waktu 1 minggu. Isteri saya panik juga dan menyampaikan tentang tugas makalah itu kepada saya kata Pak E.

“ Lalu…...” jawab saya.

“He..he..Ilmu Pak Dokter yang saya serap, dapat mengatasi tugas isteri saya. Saya mempunyai artikel dengan topik itu dan saya edit beberapa bagian dan selesailah makalah isteri saya.” kata Pak E.

“Ketika isteri saya membaca makalah itu, ia berkomentar kok masih ada yang salah ketik. Wah besok harus sudah diserahkan kepada Panitia nih” kata isterinya dengan nada kurang puas ( kalau mau puas ya kerjakan aja sendiri ya ).

“”O.. itu gampang.” Kata Pak E.

“Gampang gimana? Bapak kan harus ngetik ulang dari awal halaman.”

“Dari awal halaman? Enggak usah, Bu. Saya edit aja yang salah ketiknya, di Save dan di Print lagi. Kalau pakai Komputer tidak usah ngetik dari awal lagi. Kalau Ibu pakai mesin tik biasa, kita harus ngetik ulang dari awal halaman dan perlu waktu lebih lama lagi. Komputer lebih praktis dan lebih cepat, Bu“ kata Pak E.

“Dalam 10 menit kemudian makalah isteri saya sudah selesai, Dok” sambung Pak E.

Demikian gembiranya sehingga ia memberi soen kepada sang suami. Wah….rejeki nomplok nih.

“Gitu ceritanya, Dok. Makasih atas semua yang sudah Dokter berikan kepada saya. Kami sekarang tidak ribut lagi masalah Kmputer. Komputer sudah merupakan bagian hidup kami” begitu Pak E berfilosofi he…he….

Saya gembira dan teringat akan tayangan di Metro TV, acara Mario Teguh, Golden Way dengan topik “Stand by me”. Yang inti sarinya: berdiri disamping saya untuk mencapai keberhasilan. Saya anggap keberhasilan itu sudah diraih oleh Pak E yang berdiri di samping saya. Banyak tayangan di Metro TV yang menjadi favorit saya seperti: Kick Andy Show, Ophrah Winfrey Show. Selain melihat dengan mata, kita juga harus meihat dengan hati yang memberikan jangkauan yang lebih luas.

3 komentar:

  1. Anonim9:20 PM

    Maksudnya menularkan apa yang kita ketahui pada orang lain Dok ?
    Saya ada cerita unik Dok.
    Tahun 2004 lalu, saya masuk untuk pertama kali dalam jajaran PNS di daerah saya. Bayangan saya waktu itu, situasi kerja tak jauh beda dengan situasi kerja waktu saya di swasta. Ternyata SHOCK beneran. Orang-orang yang seruangan dengan saya ternyata masih menggunakan mesin gambar manual untuk menyelesaikan gambar-gambar rencana proyek....
    Dalam waktu dua tahun, semua itu mampu saya ubah. Kini semua orang teknis (tidak saja yang ada diruangan saya) sudah meninggalkan cara kerja manual tersebut dan beralih menggunakan AutoCad sebagai sarana gambar mereka.
    Bangga sekali bisa menjadi pelopor dan pengajar semua teman-teman disini... :)

    BalasHapus
  2. To Pande Baik: Bagus!. Beruntunglah Kantor anda mempunyai karyawan spt anda. Minimal program Autocad dan MS Office mesti dikuasai kalau ingin hidup lebih mudah dan nyaman, senyaman kalau saya sedang ngetik artikel utk Blog saya dan ditemani Pisang Goreng dan sepotong Semangka. he..he...

    BalasHapus
  3. To Ginny Laura,

    Selamat berkunjung. Semoga sukses menemani Anda.

    Salam.

    BalasHapus