Rabu, Februari 11, 2009

Manfaat Komputer





Sampai saat ini Komputer dipakai untuk banyak keperluan, misalnya: membeli tiket kereta api, memesan tiket pesawat terbang, membuat buku, menulis artikel, menulis Blog, membuat website, memberikan kuliah / presentasi dengan slide show Power Point , membuat Catatan keuangan, mencari macam-macam artikel di Internet, mengirim Foto / lampiran sebuah surat elektronik, mentransfer uang di Bank dll. Semuanya dilakukan dengan sebuah alat yang dinamakan Komputer. Betapa hebatnya kemajuan tehnologi sehingga tanpa Komputer, semua kegiatan sehari-hari akan terhenti. Orang akan naik darah kalau Komputernya Hang atau mengalami gangguan. Semua jadwal penerbangan pesawat akan kacau kalau listrik padam dan Kompter berhenti bekerja. Komputer merupakan alat yang sangat penting dan sangat canggih. Tiada hari, tanpa Komputer.

Kejadian ini sudah bertahun-tahun, sekitar awal tahun 1990, tetapi saya selalu teringat kejadian ini. Masih ada orang yang masih belum mau menggunakan Komputer sebagai alat bantu yang pertama. Bukan sebagai isteri yang pertama.

Ketika saya masih menjabat salah satu Puskesmas di kota Cirebon, saya mengunjungi Kantor Dinas Kesehatan. Saya berbincang-bincang dengan salah seorang Kepala Seksi. Ketika itu saya sudah menggunakan Laptop pribadi merk A yang dibeli dengan uang tabungan saya. Laptop ini saya gunakan untuk membuat Laporan Hasil Kegiatan Program Kesehatan di Kecamatan. Laporan ini saya pergunakan sebagai bahan Rapat Koordinasi di Tingkat Kecamatan.

Di tingkat Puskesmas / Kecamatan saja sudah menggunakan Komputer/ Laptop, tetapi di Kantor Dinas saat itu belum ada Komputer 1 unitpun. Oleh karena itu dalam perbincangan kami, saya mengusulkan agar disediakan Komputer, minimal 4 Unit untuk digunakan di: Bagian Gaji, Bagian Kepegawaian, Bagian Farmasi / Obat dan 1 Seksi Dinas. Idealnya setiap Bagian mempunyai satu alat ini.

Teman Sejawat saya itu, merasa di Tingkat Dinas masih belum perlu ada Komputer dan lagi pula tidak tersedia dana untuk membelinya.

“Untuk apa Komputer, toh selama ini secara manual semua sistim sudah dapat berjalan dengan baik”, ia berkata sambil tertawa. Ha..ha..ha..
Dalam hati awas lu. Sekarang kamu tertawa, tetapi pada saatnya nanti saya akan tertawa belakangan. Huh….

Saya menjawab “Baik sih baik, tetapi cepat atau lambat, Kantor anda memerlukan Komputer. Lebih baik sekarang sudah mempunyai Komputer dan karyawan yang terlatih untuk mengoperasionalkannya, dari pada nanti anda akan kerepotan kalau alat ini sudah dipakai di Kantor Dinas Kesehatan Tingkat Propinsi. Masalah dana, anda dapat mengusulkan kepada Kepala Dinas Kesehatan anda.”
Teman saya tetap tidak bergeming dan bertahan pada pendapatnya.

Dua bulan kemudian ketika saya berkunjung ke Kantor Dinas, saya ditemui oleh salah satu Karyawati, Staf teman saya tadi.

“Pak Basuki, kami tadi pagi mendapat kiriman 1 Disket dari Kantor Dinas Kesehatan Propinsi dan sepucuk Surat Pengantar. Kami tidak tahu bagaimana cara mengisinya. Tolong bantu.”

Saya menjawab “Bisa saya lihat Surat dan Disketnya?”

Saya baca bahwa itu suatu permintaan / tugas dari Propinsi untuk mengirimkan data-data Kesehatan se Kota Cirebon yang diperlukan oleh Dinas Kesehatan Propnsi Jabar ( yang selama ini di ketik dan dikirim per pos ) yang akan direkap se Propinsi Jabar.

Saya berkata kemudian “ Iya benar, Disket ini harus diisi data-data yang harus dikirimkan dalam waktu 1 minggu kemudian. Isi saja Disketnya, toh semua data yang diminta Propinsi sudah ada dalam arsip laporan.”

Karyawati tsb berkata dengan memelas “Pak Bas, bagaimana ini kami kan tidak punya Komputer. Bagimana kami harus mengisinya?”

Saya bukannya menjawab, tetapi tertawa terbahak-bahak ha…ha….ha…
Karyawati itu heran, kenapa saya tertawa gembira. Aneh, pikirnya.
Saya berkata “Dua bulan yang lalu saya ditertawakan oleh atasan anda. Sekarang giliran saya yang tertawa. Ha..ha..ha..”

“Saya kan sudah bilang, milikilah Komputer untuk mengantisipasi keadaan seperti ini, tapi tidak digubris. Nah sekarang tidak bisa tertawa lagi kan?” kata saya kemudian.

Kemudian saya memberikan solusinya, “Sekarang begini saja, Data sudah ada, tinggal memasukkan ke Disket saja. Carilah karyawan/wati di Kantor ini yang dapat bekerja dengan Komputer. Pergilah ke Warnet terdekat dan segera isikan Data-data yang diminta. Setelah selesai, buatlah sebuah Copy dalam sebuah Disket juga sebagai arsip. Lalu kirimkan ke Propinsi dengan Kilat Khusus. Beres kan?” jawab saya sungguh-sungguh.

Wajah karyawati itu menjadi cerah, secerah langit Cirebon di siang hari itu, setelah mendengar jawaban saya. Saya tertawa terbahak-bahak lagi sambil meninggalkannya. Ha..ha…ha…

Sampai saat ini Teman saya itu masih belum akrab dengan Komputer. Ya sudah…too late. Sudah terlambat. Ibarat mau ke Jakarta naik kereta api. Saya sudah tiba di stasiun Gambir, Jakarta, orang lain sedang antri beli tiket kereta api jurusan Jakarta.

4 komentar:

  1. Anonim9:44 PM

    Wah, Dok.. kalau dokter sekarang sudah ke Jakarta naik pesawat, mmmm... mungkin teman dokter masih antri beli tiket kereta juga ya? Hehe..

    BalasHapus
  2. To Jodi: Betul. Kalau diperhatikan masih banyak teman, pejabat, dll profesi yang alergi Komputer dan Internet. Mungkin minatnya rendah sehingga tidak mau belajar. Faktor lain adalah tidak ada Stresing. Sejawat yg tadinya tidak kenal Komputer, begitu study S2, mau tidak mau harus dapat mengoperasikan Komputer dan Internet. Bila tidak mau belajar, maka ia tidak akan lulus S2 nya. ha..ha..

    BalasHapus
  3. Anonim9:12 PM

    aaahhh... jangan-jangan para anggota legislatif kita yang tempo hari begitu ngotot minta dibelikan laptop @25 juta per orang dan ditambahi juga dengan biaya kursus, kini malah cuman bisa dipake main Solitaire kali ya Dok ?
    :)

    BalasHapus
  4. To Pande Baik: Saya sedih mendengar berita tsb. Sudah harganya dibuat mahal, lalu alat itu tidak berdaya guna, sebab masih banyak yang gaptek. Lebih baik dana yang besar itu dipakai utk merehabilitasi gedung-gedung SD yang sudah banyak rusak agar pendidikan di negara kita tidak bertambah jelek, tapi gimana ya? saya kok tidak mempunyai kuasa utk hal itu.

    BalasHapus