Minggu, Februari 15, 2009

Presbiopia



Pagi ini datang berobat Pak Abidin ( bukan nama sebenarnya ), 41 tahun dengan keluhan Flu dan tidak nyaman kalau baca Koran.

Flu tidak menjadi masalah, saya memberikan resep tablet anti flu dan vitamin untuk meningkatkan daya tahan tubuhnya.

Urusan baca Koran, nampaknya merupakan masalah utama. Pak Abidn mengeluh sejak 1 bulan yang lalu ketika baca Koran, harus menjauhkan Koran dari wajahnya agar tulisan Koran nampak jelas. Dengan jarak baca yang normal ( 33 Cm ) Pak Abidin mengalami kesulitan untuk baca tulisan Koran.

Saya memastikan bahwa Pak Abidin menderita gangguan ketajaman penglihatan ( Visus pada orang tua ( > 40 tahun ) yang disebut sebagai: Presbiopia. Saya memberikan selembar Kertas Permohonan Pemeriksaan Lab. Klinik dan meminta Pak Abidin membaca kalimat paling atas. Pak Abidin dapat membacanya. Pada tulisan yang dibawahnya dengan ukuran huruf yang lebih kecil, Pak Abidin tidak dapat membacanya. Ketika saya menjauhkan kertas itu dari wajahnya, Pak Abidin segera dapat membacanya.

Pak Abidin berkata “Tuh.. mata saya masih normal kan. Dok.”

Saya menjawab “Penglihatan Bapak masih bagus, tetapi lebih bagus lagi kalau Bapak memakai kacamata baca ukuran + 1.0 D ( Dioptri ) agar jarak baca menjadi normal ( 33 Cm ). Bapak harus menggunakan Lensa kacamata yang Bifokal ( mempunyai 2 ukuran Fokus ) yaitu yang satu untuk lihat jauh dengan ukuran Nol dan untuk baca, dengan ukuran lensa Positip yaitu + 1,0 D sesuai dengan umur Bapak.”

Pada umur 50 tahun perlu lensa baca + 2.0 D dan pada usia 60 tahun perlu lensa baca + 3.0 D ( masksimal ).

Pak Abidin bertanya “Kalau isteri saya pakai kacamata ukuran -2.5 D, berapa ukuran lensa bacanya.Dok?”

Saya menjawab “Lihat umur isteri anda. Kalau umurnya 40 tahun. Harus pakai lencsa baca + 1.0 D. Untuk lensa baca + 1.0 dikurangi – 2,5 = - 1,5 D saja. Jadi ukuran lensa lihat jauh = - 2,5 D dan ukuran lenca lihat dekat ( baca ) = - 1,5 D. Lensa seperti ini disebut sebagai Lensa Bifokal / bifokus yang ditandai dengan dengan 2 bulatan kecil di bagian bawah masing-masing lensa."


Pada Lensa polikromatis, yang dibuat dengan tehnologi yang lebih canggih, dapat dibuat sebuah lensa untuk melihat jarak jauh, jarak menengah dan jarak dekat. Pada lensa seperti ini tidak tampak bulatan kecil seperti pada lensa Bifokal. Kemajuan tehnologi Optikal akan berpengaruh pada harganya yang lebih mahal. Lensa demikian dirasakan lebih nyaman terutama bagi: sekeretaris, tukang ketik atau operator komputer.

Saya melanjutkan “ Sebaiknya Bapak berkonsukltasi dengan Dokter Ahli Mata untuk pemeriksaan mata dan pembuatan resep kacamata harus yang cocok, maklum organ mata adalah barang yang halus. Jangan sembrono pakai ukuran lensa yang tidak sesuai.”

Pak Abidin meninggalkan Ruang Periksa saya dengan wajah yang sumringah. Mata Pak Abidin masih normal sesuai dengan usianya.

10 komentar:

  1. Anonim9:28 AM

    Terkadang menghadapi pasien memang kudu sabar, termasuk menghadapi komentar-komentarnya.
    Kadang ada yang bikin kuping panas namun ada pula yang membuat kita senyum-senyum.
    Teruslah berkarya Dok.

    BalasHapus
  2. To Suster Gila: Ah..saya usul jangan pakai nama Gila gitu. Pakailah nama yang enak dipanggil. Makasih ya sudah beri support. Dalam melayani kita banyak suka dan dukanya. Ambil sukanya aja deh, agar kita tidak Stres berkepanjangan. Dengan begitu kita dapat belajar menjadi sabar... dan mendapat berkat dariNya. Amin.

    BalasHapus
  3. Anonim3:21 AM

    Wah Dokter perhatian sekali. Terimakasih.
    Maksudnya Gila disini itu, Gila Ilmu, Gila Pengetahuan, Gila Pengalaman dst.. dst... (yg positif gitu Dok) :)
    Terus yang kedua, di banner kan tertulis "Jangan panggil saya suster!" itu juga ada maksudnya. Biasanya di tempat saya kerja (RSU Banyumas) entah Laki-laki atau perempuan pasti dipanggil dengan sebutan SUSTER, padahal saya kan cowo. ;)
    Ada saran Dok?
    Matur thankyou.

    BalasHapus
  4. To Suster Gila: Oh...gitu penjelasannya. Jadi bukan gila beneran nih.he..he.. Salam sukses.

    BalasHapus
  5. Sepertinya saya mempunyai problem yang sama dengan pasien Dokter nih.Padahal umur saya masih di bawah 40, yaitu 38. Saya kalo membaca dekat susah sekali tapi kalo dijauhkan baru bisa, tapi apa bisa disembuhkan Dok? dan sebaiknya mengkonsumsi jenis vitamin dan makanan apa saja untuk pengobatannya? Thank's ya Dok

    BalasHapus
  6. To Happy Cook70: Makasih kpd anda yg sering berkunjung ke Blog saya.
    Usia 40 th, hanya kira-kira saja. Bisa pada usia 38,39,40,41 keluhan Presbyopia ini terasa pada seseorang. Umur boleh beda, tapi umur tidak bisa dibohongi. he..he.. kalau disuruh baca Koran, jarak bacanya jauh berarti dia emang sekitar 40 th usianya. Kalau dia bilang usianya baru 35 tahun, he,he.. pasti tidak benar. Elasitis Lensa mata pada usia mulai 40 th berkurang shg daya akomodasi Lensa menjadi lebih kecil dan mesti dibantu Lensa Positip + 1,0 Dioptri. Anda bisa diperiksa di Optikal terdekat dan utk memastikannya anda dpt minta bantuan Dr. Ahli Mata utk melihat kesehatan mata anda.

    BalasHapus
  7. He..he...he... anda betul sekali Dok bahwa umur memang susah untuk dibohongi. Umur saya memang 38 tapi face saya 28 loh, tapi kalo dilihat dari penglihatan cara membacanya udah seperti orang umur 40-an, he...he.... Saya suka membaca tulisan Dokter soalnya isinya ringan dan banyak mengenai kesehatan dan cerita disekitar kehidupan kita loh.

    BalasHapus
  8. To Happy Cook70: Ah...ilmu saya hanya segitu. Yg saya tulis berdasar apa yang saya tahu dan pelajari. Saya juga kagum dengan profesi anda, tp saya tidak bisa beri comment pada artikel di Blog anda. Saya juga ingin bisa masak hidangan yg enak tapi saya tdk punya kemampuan sbg juru masak. Tiap manusia punya Talenta masing-masing, o.k. itu manusia harus hidup berkelompok shg dpt tolong menolong, bukan? Salam sukses.

    BalasHapus
  9. ibu sy usia 56tahun kl baca harus di jauhkan, biasanya di usia segitu untuk lensa positif brp ya dok?

    BalasHapus
  10. To Nitha Y,

    Usia lanjut utk lihat dekat harus dibantu dg Lensa Positip utk lihat dekat ( membaca buku, koran dll ). Orang2 ini harus memakai lensa baca ( lensa Positip ), dinamakan orang yang Presbyopia.

    Umur 40 tahun lensanya +1,0 Dioptri. Umur 50 tahun, lensa 2,0 D. Umur 60 tahun atau diatasnya, lensa 3,0 D ( maximal ). Jadi umur 65 tahun dst nya, lensanya tetap,
    Lensa +3,0 D.

    Kalau dia usia 40 tahun, sebelumnya Rabun jauh ( Myopia ) dengan lensa misalnya - 1,50 D, maka lensanya harus lensa Bifocal ( 2 ukuran ). Lihat jauh pakai lensa -1,50 D dan adisi ( ditambah ) lensa utk lihat dekatnya pakai lensa +1,0 D. Pada bagian bawah Lensanya, ada bulatan ( utk lensa Presbyopia nya ).

    Utk Ibu anda yg usianya 56 tahun, harus pakai lensa baca +1,5 D. Sebaiknya diperiksa oleh petugas Toko Kaca ( Optician )mata terdekat. Biasanya gratis, lalu beli lensanya di Toko Kacamata itu juga.

    Kalau Ibu anda sebelumnya normal utk lihat jauh, maka ia harus pakai kacamata dgn lensa Presbyopia saja. Jadi kacamata harus dipakai kalau hendak melihat dekat ( baca koran, buku dll ). Kalau lihat jauh, kacamata tidak usah dipakai.

    Semoga dapat bermanfaat.

    Salam.

    BalasHapus