Senin, Februari 23, 2009

Susuk jodoh



Bagi wanita, masalah umur paling sensitif. Bila usia sudah mencapai 30 tahun masih belum dapat jodoh, mereka akan gelisah.

Sering kali mereka pakai segala macam cara agar cepat dapat jodoh. Salah satu kisah yang saya alami dalam praktek sehari-hari dalam profesi saya adalah kisah dibawah ini.

5 tahun yang lalu, Nn. Kathy ( bukan nama sebenarnya ) datang berobat. Keluhannya sakit pada bagian diatas alis mata kanannya. Tekanan darah dll dalam batas normal. Wajahnya biasa saja. Badannya sedikit gemuk.

Keluhan sakit, pada kepala merupakan keluhan yang sering ditemui pada praktek sore.
Saya minta agar pasien saya ini membuat Foto Rontgen pada Kepala dengan 2 projeksi: dari samping ( lateral ) dan dari arah depan ( antero posterior ), untuk melihat ada apa di dalam kepalanya?

Keesokan harinya sang pasien datang membawa hasil foto yang saya minta dari Klinik Rontgen terdekat. Pada Foto tsb nampak garis putih sepanjang 1 Cm di area mata kanan. Saya bilang bahwa ini ada sesuatu pada daerah alis kanan, mungkin suatu benda terbuat dari logam yang tipis.

“Bagimana ini bisa terjadi?” saya bertanya.

“Saya terbujuk perkataan teman saya. Lalu saya pasang susuk di wajah saya di suatu kota kecil di Jabar. Ketika ia memasukkan kawat emas itu, rasanya sakit sekali karena kawat itu langsung ditusukkan ke dalam kulit saya.” Ia menjelaskan.

“Wah kalau caranya begitu, rasanya tidak canggih.” Saya berkomentar. Tentu saja kawat yang ditusukkan ke dalam kulit akan menimbulkan rasa nyeri. Apakah ini dapat memberikan khasiat yang yang diminta pasien? Ternyata kemudian hari tidak benar alias nol besar.

Nn. Kathy nampak sedih.
Saya berkata ”Tidak apa-apa. Benda ini dapat dikeluarkan dengan cara operasi kecil di Klinik Bedah di Rumah Sakit.”

Pasien saya menjawab “Tidak mau, Dok. Nanti ada bekasnya diwajah saya.”

“Lalu maunya apa?’ saya bertanya.

“Adakah cara lain?” ia memohon.

Saya bertanya lagi “Susuk? Dimana kamu pasang? Kalau benar, maka ia yang harus cabut susuk ini.”

Pasien saya berkata “Tidak bisa, Dok”

“Lho kok tidak bisa. Bagi dia ini pekerjaan mudah.” saya ngotot.

“Tidak bisa lagi, karena ia sudah meninggal dunia.”

“Hah.... bagaimana ini? Ya sudah cari orang pintar lain”

Pasien saya berkata lagi “Saya tidak tahu siapa dan dimana rumahnya? Tolong lah, Dok.”

Glek...wah saya ketiban pulung lagi.

Saya ingat Pak Alimin ( bukan nama sebenarnya dan saat ini sudah meninggal dunia ).
Saya menelponnya dan ia menjawab “Suruh datang ke rumah asaya, aja Dok. Nanti saya bantu” jawabnya dengan enteng.

Beberapa hari kemudian Nn. Kathy datang ke tempat praktek saya dan melaporkan bahwa ia sudah dilihat pak Alimin dan diberi penawar berupa memakan sesuatu buah yang harus diambil langsung dari pohonnya dan tidak boleh jatuh ke tanah. Bila dalam waktu 1 minggu tidak ada perubahan, silahkan datang lagi.

Belum seminggu pasien saya ini datang lagi dan berkata bahwa susuknya belum keluar dan masih terasa nyeri.

“Tunggu sampai minggu dapan. Kalau masih belum keluar sendiri, laporlah kepada Pak Alimin.” kata saya. Dalam hati saya berkata kalau dikeluarkan dengan cara kedokteran kan sudah beres, tapi emang benar pasti ada bekas sayatan pisau.

Minggu berikutnya pasien saya ini datang lagi dan melaporkan ”Dok, sudah keluar. Nih barangnya.” Sambil memperlihatkan kawat emas itu.

“Bagimana kamu mengeluarkannya? Apa keluar sendiri?” saya bertanya ingin tahu.

“Tadi pagi saya melihat ada kawat kuning yang muncul sedikit di atas alis kanan saya. Lalu saya nekat, saya cabut aja sekalian dan keluarlah susuknya.he..he..” ia tertawa kegirangan.

Berarti benar, susuk itu akan keluar sendiri dalam waktu 1 minggu dan bisa tuntas dengan sedikit mencabutnya.

Rasa nyerinya langsung hilang dan juga sakit kepalanya.

Pas 2 tahun susuk itu ada di wajahnya tetapi jodohnya, masih belum dapat. Ternyata pasang susuk ini tidak berkhasiat sama sekali dan bahkan menimbulkan penderitaan baginya selama 2 tahun. Sudah banyak obat anti sakit kepala yang diminumnya tetapi sia-sia belaka.

Beberapa bulan kemudian Nn. Kathy datang bersama seorang pria yang lumayan wajahnya. Ia memperkanalkan bahwa ia adalah pacar pertamanya. Semoga menjadi suaminya.

Akhirnya tanpa pasang susuk, jodoh dapat diraihnya.

Apakah ini suatu kebetulan?
Saya tidak mengetahuinya dengan pasti. Ada beberapa kemungkinan: mungkin sudah waktunya ( semua di dunia ini ada waktunya, Pengkotbah 3: 1-8 ) atau perubahan sikapnya yang mudah bergaul karena sakit kepalanya sudah lenyap, sehingga ada pria yang menyukainya. Pasien saya saat itu sangat berbahagia, sudah dapat pacar. He…he….

Kata orang: umur, rejeki dan jodoh ada tangan Yang Maha Kuasa. Amin.

2 komentar:

  1. Ya elah. Jaman makin maju, udah dewasa masih make susuk.

    Wanita lajang usia 30 tahun gelisah karena ditekan pihak sekitarnya untuk menikah. Justru hal itu semakin membuat mereka stress. Akhirnya lari ke yg nggak2 kayak susuk.

    BalasHapus
  2. To Kencana,

    Aneh tapi nyata. Itulah hidup. Kalau sudah kepepet maka apapun dilakukan. Kalau sudah jodoh, maka akan mendapat pasangan juga akhirnya.

    Salam

    BalasHapus