19 Desember 2011:
Saya terbangun pukul 08.05 a.m. berarti sama dengan pukul 04.05 dini hari waktu di Jakarta, Waktu Indonesia Bagian Barat. Ah...masih pagi, tetapi sudah siang bagi orang-orang Aussie.
Pagi hari cuaca di kota Sydney mendung berawan. Musim
kemarau pada bulan November, Desember, Januari sering kali banyak hujan. Udara
luar dan angin yang berhembus terasa dingin, sedingin udara saat kami membuka
lemari es. Keadaan alam yang demikian mengharuskan kami selalu memakai Jaket /
Mantel dan membawa Payung. Cuaca seperti ini membuat kami lebih nyaman tinggal
di Flat putra kami. Sesungguhnya bagi kami yang sudah berusia diatas 60 tahun lebih
nyaman tinggal di daerah Katulistiwa seperti Indonesia dan Negara-Negara lainnya.
Sepanjang tahun selalu ada sinar matahari yang memberikan energi panas dan
kehidupan yang nyaman meskipun di saat musin hujan.
Menjelang tengah hari kami pergi ke daerah perbelanjaan
untuk menikmati Lunch kami sambil cuci
mata dan berolah raga jalan kaki. Kami bersyukur kami masih dapat berjalan
tanpa bantuan tongkat atau kursi roda. Bepergian jauh harus mempunyai stamina
tubuh yang baik, karena kami harus banyak berjalan kaki baik di kompleks bandara,
menuju tempat parkir mobil, berbelanja di Mall dll.
Saat berjalan-jalan di pusat pertokoan, kami melihat
kelompok pengamen musik dengan Biola. Mereka anak-anak remaja yang memainkan
lagu-lagu dengan iringan suara Biola mereka. Pejalan kaki yang ingin memberikan
uang koin dapat memasukkan ke dalam kotak wadah Biola. Kami melihat ada banyak
koin yang sudah terkumpul. Tidak ada paksaan kepada para pejalan kaki untuk
memberi atau tidak memberi koin kepada mereka.
Di kota ini dan lain-lain kota di Negara Aussie dan
Singapore para pejalan kaki di jalur zebra cross sangat dihormati oleh
pengemudi mobil. Pengemudi selalu memberikan kesempatan bagi pedesterian,
pejalan kaki untuk menyebrang jalan. Tidak pernah pejalan kaki diklakson oleh pengemudi
mobil saat berjalan kaki di zebra cross. Kalau di Indonesia ceritanya lain
lagi.
Foto Rambu lalu lintas peringatan bagi pengemudi mobil:
Sore hari kami kembali ke Flat. Mandi air hangat membuat
tubuh kami menjadi segar kembali setelah banyak berjalan kaki. Sambil menunggu
Dinner yang sedang disiapkan anak mantu kami, kami melihat siaran TV channel 7.
Saat ini TV yang berada di rumah hamper semua sudah TV digital yang menampakkan
kwalitas gambar yang prima. Gambar yang ditangkap melalui antenna atau parabola
membuat nyaman saat kami melihat siaran
Berita atau Film. Iklan-iklan yang muncul juga selalu ada, tetapi dalam durasi
yang tidak lama sehingga tidak mengganggu kenyamanan melihat Film.
Saat ini jam sudah menunjukkan pukul 19.30, tetapi saya
melihat masih ada sinar matahari yang menerangi rumah-rumah disekitar kami.
Foto malam hari pukul 19.30, tetapi masih seperti pukul 17.00:
Hujan sudah reda, kami melihat Pelangi, rainbow di langit.
Penampakan ini sungguh indah. Udara masih berawan sehingga Pelangi itu nampak tidak
begitu jelas. Sinar matahari yang dibiaskan oleh titik air sehabis hujan akan
memberikan penglihatan garis melengkung berwarna-warni di langit diatas kita.
Banyaknya warna Pelangi akan membuat indah, seperti juga banyaknya kejadian / pengalaman hidup akan
membuat hidup menjadi indah, tidak monoton. Kalau semua berwarna Hijau atau
Merah atau Kuning saja, maka itu tidak membuat indah bukan?
Foto Pelangi itu seperti tampak dibawah ini:
Selamat malam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar