21 Desember 2012:
Pagi ini setelah
mengunjungi Inbox saya di gmail.com, saya berkunjung ke artikel-artikel saya di
Blog saya. Pada foto-foto yang di-uploading tertera tanggal yang salah yaitu 16
atau 17-08-2007. Seharusnya tanggal 17 dan seterusnya bulan 11 tahun 2012. Kesalahan ini akibat
setelah mengganti batere kamera digital dan batere yang baru di strom, saya
lupa melakukan seting tanggal, bulan dan tahun.
Faktor lupa termasuk manusiawi juga ya, tetapi kalau lupa
setiap hari berarti sudah dementia ( pikun ) atau memang disengaja untuk menghindari
pemeriksaan pihak yang berwajib.
Lupa dapat dipakai sebagai mekanisme pertahanan tubuh. Kalau
semua persitiwa ( menyenangkan atau tidak menyenangkan ) selalu diingat maka
memori kita tidak akan cukup dan suatu saat otak akan mengalami “hang”, hidup
tidak, matipun tidak. Pada umumnya peristiwa yang tidak menyenangkan akan
segera dilupakan.
Pagi sampai tengah hari cuaca di kota Sydney cerah, menjelang
sore udara berawan, tetapi tidak turun hujan. Jemuran pakaian kami dapat
kering.
Kalau mendung atau hujan maka cucian pakaian tidak dapat
kering. Saat kami berada di Sydney pada bulan Desember ini, suhu udara cukup
dingin bagi pendatang dari Indonesia sehingga tubuh tidak / kurang berkeringat.
Pergi kemana-mana kami selalu memakai mantel / jaket dan
celana panjang untuk melindungi tubuh dari udara dingin. Di Mall atau tempat
lain, sering kami melihat para remaja terutama wanita, mereka memakai jaket
tetapi mereka memakai celana pendek. Diatas tertutup, tetapi yang dibawah
terbuka. Saya pikir ini aneh juga. Tubuh bawah
mereka akan kedinginan atau memang sengaja dipamerkan? Saya tidak paham
jawabannya.
----
Setelah menikmati Lunch bersama, saya, isteri saya, putra
kami dan isteri drive menuju suatu Taman lagi, yaitu The Australian Botanic
Garden, yang berlokasi sedikit di luar kota Sydney.
Drive di jalan raya merupakan kenyamanan bagi setiap pengemudi.
Jalan raya yang mulus berhotmix, pengemudi tertib dan tidak pernah membunyikan
klakson kalau tidak ada hal yang luar biasa, rambu-rambu lalu-lintas tersedia
dengan jelas, tidak mudah tersesat, apalagi kalau mempunyai alat GPS di depan
pengemudi. Saya yang duduk di sebelah putra kami sebagai driver, terkagum-kagum
akan keadaan lalu-lintas di kota ini.
Memasuki jalan highway ( bebas hambatan ) tidak perlu ambil
karcis parkir / bayar uang tol. Memasuki tol, maka alat reseptor yang
terpasanag di mobil akan menerima isyarat dan akan didebet sejumlah uang tol
yang dipotong dari simpanan pemilik mobil di Bank. Bila sudah hampir melewati
limit ( batas minimal ) maka Bank akan memberitahukan bahwa uang simpanan harus
ditambah lagi. Dengan demikian tidak terjadi antrian atau kemacetan lalu lintas
hanya untu membayar tol. Semoga tahun depan cara bayar Tol ini sudah dapat
dilakukan di Negara kita.
Foto Rambu lalu lintas yang jelas:
Tidak ada karcis yang harus kami bayar untuk memasuki
kompleks Taman yang luas ini. Parkir mobil di halaman parkir mobil juga gratis
dan tidak ada satupun petugas parkir. Semua gratis dan self service. Biaya
pemeliharaan Taman ini diambil dari Pajak yang berasal dari warga negaranya dan
dikembalikan kepada warga Negara kembali dalam bentuk pemeliharaan taman ( yang
asri dan terpelihara baik ), jalan raya ( hotmix yang mulus ), perpustakaan (
pinjam buku gratis ), keamanan yang baik ( jarang kami melihat pencopet,
pengemis, polisi siap membantu masyrakat setempat ) dan lain-lain.
Foto The Australian Botanic Garden:
Udara yang cerah, suhu yang dingin, suasana yang nyaman,
tidak ada sampah berserakan, tersedia Toilet dan air yang cukup banyak, halaman
parkir yang luas, tersedia bangku di bagian taman tertentu untuk duduk sambil
menikmati makanan yang dibawa sendiri ( piknik ), membuat Taman ini banyak
dikunjungi turis lokal dan mancanegara.
Foto kami:
Taman ini berbukit-bukit, sehingga penataannya disesuaikan
dengan keadaan bukit. Bunyi kicauan burung Jalak, Betet, Tekukur dll membuat hati
tentram. Itik-itik berenang di kolam dengan damai, ikan-ikan berenang di air
kolam dengan tenang. Taman ini cocok sekali untuk piknik baik berduaan ataupun
sekeluarga: ayah, ibu, anak dan cucu-cucu.
Bagi Fotografer Taman ini merupakan tempat berburu foto-foto
yang indah.
Ada banyak pohon yang ditanam dan dirawat dengan baik dan
tiap pohon diberi nama Latin masing-masing. Bunga-bunga saat ini sedang mekar
dan berwarna indah.
Kami melihat ada sebuah pohon yang diberi nama Pohon Botol,
karena benruk batangnya mirip sebuah Botol.
Berkunjung ke Taman ini dapat juga dianggap sebagai olah
raga jalan kaki. Selama 2 jam lebih kami berada di Taman ini. Lumayan juga sudah banyak kalori dalam tubuh kami yang
dibakar untuk energi berjalan kaki.
Selama kami berjalan dan melihat-lihat semua pohon, kami
tidak menemukan coretan dengan cat semprot oleh tangan-tangan jahil dan sayatan
pisau pada batang pohon. Tidak ada sampah berserakan dan tersedia tempat sampah
dengan jumlah cukup. Luar biasa. Para pengunjung selalu menghormati petunjuk
dan ketentuan yang banyak tertulis pada
tempatnya ( jangan menginjak rumput, jangan memberi makan kepada burung / hewan
dalam Taman, pergunakan air kran secukupnya dan lain-lain peringatan yang
simpatik bagi para pengunjung Taman).
Pengunjung yang hendak membeli tanaman bunga / pohon, souvenir
( payung, lukisan dan sebagainya ) dapat
membeli dan tersedia di kios “Visitor Centre” yang dijaga oleh seorang Pria
white people yang simpatik.
Saat pulang dari Taman ini, saya melihat ada jalur khusus parkir
bagi orang-orang yang berkursi roda. Demikian juga Toilet khusus bagi mereka.
Fasilitas ini kami lihat juga tersedia
di stasiun-stasiun kereta api.
Tata tertib dan sopan santun di kota ini sudah baik. Saat
kami naik bus untuk menuju ke sebuah Mall, kami melihat tempat duduk penuh oleh
penumpang. Saat ada seorang Nenek masuk bus kami, secara spontan seorang
mahasiswi yang usia remaja, langsung berdiri dan memberikan kursinya kepada
Nenek ini sambil berkata “Please..” ia memberikan seat kepada orang yang jauh lebih
tua usianya. Kami terkagum-kagum akan perilaku anak muda. Kejadian ini bukan
sekali kami lihat. Sang Nenek setelah duduk berkata “Thanks” kepada remaja putri
ini. Di kota ini Lansia dan orang cacad sangat dihargai.
Setiap akan memasuki pesawat terbang
kami juga selalu melihat kejadian: silahkan masuk pesawat terlebih dahulu bagi
penumpang kelas Eksekutip, Lansia, anak-anak dan penumpang yang memakai kursi
roda. Penumpang yang lain harus sabar menunggu antrian. Tata tertib seperti ini
juga patut mendapat penghargaan.
Setelah mobil meluncur di highway, saya membatin "Dapatkah
kami menjumpai kejadian seperti yang sudah kami alami ini di Negara sendiri?"
Semoga.
Selamat sore.-
Saking kedinginannya, saya pakai celana 2 lapis, baju dua lapis + jaket super tebal. Udara dinginnya nggak kuat.
BalasHapusBunganya cantik2. Dokter sendiri beli souvenir apa di sana?
To Kencana,
BalasHapusCuaca yg paling dingin di Sydney adalah pada bulan Juni - Juli. Disini tidak ada salju, tetapi cuaca cukup dingin. Paling enak pada bulan Desember - Januari ( musim panas, summer ). Jadi kemana-mana mesti pakai jaket atau baju yg tebal. Cuaca di Sydney sering tidak menentu. Pagi udara cerah ( panas ) siang menjelang sore, tau-tau turun hujan. Jadi putra/i kami selalu bawa payung meskipun musim panas.
Saya tidak membeli souvenir, tetapi banyak ambil foto-foto ( bunga, pemandangan dll ). Di Sydney ada banyak taman, baik dalam kota atau disekitar kota Sydney. Iya paling enak kalau piknik bersama keluarga, dalam suasana yg santai duduk-duduk di sebuah taman yang berudara sejuk, suasana nyaman, sepi. Keamanan cukup terjamin bagi para pengunjung taman.
Salam.