Apakah apa yang anda
inginkan selalu terwujud?
Kalau benar, maka anda
adalah orang yang beruntung.
Sebagian besar orang lain mempunyai jawaban yang berbeda
dengan jawaban anda.
Demikian juga dengan saya. Tidak semua keinginan atau
rencana saya selalu terkabul atau terjadi.
---
4 hari yang lalu datang Pak G, 62 tahun. Ia diantar oleh
seorang putrinya, Ny. L, 35 tahun.
Pak G membawa hasil pemeriksaan Darah dari sebuah
Laboratorium Klinik di kota
kami. Pada sedimen Urine didapat sel-sel darah merah: 2+ ( cukup banyak
dan tidak normal ).
Ini dilakukan karena
sejak beberapa hari yang lalu ia mengeluh sakit pinggang. Dalam anamnesa
Pak G tidak pernah mengalami sakit pinggang sebelumnya, tidak ada demam, tidak
ada rasa mual, muntah atau keluhan lainnya. Tekanan darahnya dalam batas
normal.
Pak G jelas menunjukkan adanya Hematuria, adanya sel-sel
darah merah di dalam Urinenya. Penyebabnya dapat karena Batu Saluran Kencing, Infeksi
Saluran Kencing atau sebab lain.
Untuk membuat Diagnosa yang benar, saya memberi saran untuk
dilakukan pemeriksaan USG Saluran Kencing kepada Pak G.
Sosial ekonomi Pak G termasuk golongan menengah. Jadi
masalah biaya USG yang tidak terlalu mahal ini tentu tidak merupakan masalah.
Pak G setuju dan saya berpesan bila besok sore sesudah ada hasilnya, maka
tolong saya diberitahu. Saat itu saya belum memberi resep obat apapun, memungut
doctor fee-pun tidak, karena kerja saya belum selesai.
Saya menunggu kedatangan Pak G kembali. 1 hari, 2 hari,
sampai 3 hari pun Pak G tidak datang kembali. Iya sudah lah, mau apa lagi?
Saya menganggap Pak G tidak serius untuk
berobat, karena ia tidak melakukan pemeriksaan penunjang USG yang sangat
diperlukan bagi kesehatan dirinya sendiri.
Keinginan saya untuk melihat hasil USG pasien yang datang
berobat tidak terpenuhi karena alasan yang saya tidak tahu.
---
Pak S, seorang abang becak yang biasa mangkal dekat rumah
kami sering mendapat tugas tambahan dari saya untuk membantu membersihkan halaman
ruamah kami, memperbaiki genteng yang bocor dan lain-lain.
Suatu hari, saya ingin mencat ulang sebagian dari pagar besi
halaman depan rumah kami. Cat sudah pudar dan sebagian sudah terkelupas catnya.
Keinginan saya ini sebenarnya sudah diniati sejak seminggu yang lalu, tapi baru
saat itu dikerjakan.
Saat itu saya tidak melihat Pak S tsb di tempat biasa ia
mangkal di sebuah jalan. Selama 2 hari saya tidak melihat Pak S. Hari
ketiga saya bertemu dengannya dan konon
katanya kemarin ia pulang kampung untuk
mengirimkan uang bagi keluarganya. Ia sendiri pergi merantau ke kota kami yang berjarak
sekitar 15 Km dari desanya.
Tugas yang semula akan diberikan kepada Pak S, saya berikan
kepada seorang Tukang yang datang ke rumah kami untuk minta pekerjaan. Keinginan
saya untk minta bantuan Pak S tidak terlaksana.
---
Tahun yang lalu kami
berniat akan mengganti genteng rumah kami yang sebagian besar sudah lapuk dan
perlu diganti dengan yang baru.
Saya mencoba mencari Tukang yang biasa memperbaiki genteng
atau atap rumah. Sudah 6 orang Tukang yang saya hubungi via handphone mreka
yang nomernya saya simpan ,tetapi semuanya tidak bisa sebab sedang mengerjakan
pekerjaan mereka masing-masing untuk perbaikan
atau membangun rumah orang lain.
Saya membatin kok sudah sekali mencari Tukang untuk
memperbaiki atap rumah. Rasanya lebih mudah mencari Dokter untuk meminta
pengobatan penyakit yang sedang diderita dari pada mencari Tukang.
Keinginan saya tidak terkabul. Bulan berikutnya barulah ada
seorang Tukang yang datang meminta pekerjaan kepada kami. Akhirnya tugas
perbaikan atap rumah kami serahkan kepadanya.
---
Minggu yang lalu saya berniat membeli semacam obat untuk
pembengkakan Prostat bagi pasien saya. Obat dengan nama “PA” itu cukup
bermanfaat bagi 3 orang pasien pembengkakan Prostat sebelumnya.
Saat dihubungi petugas Apotik yang saat itu bertugas mengatakan bahawa obat itu
sedang kosong. Kalau ingin beli harus dipesan
dahulu. Saya pesan 1 botol ( 30 kaplet ). 2 hari kemudian saya mendapat
telepon dari Apotik tsb yang mengatakan bahwa obat tidak ada atau sedang kosong. Aneh juga ya. Kalau
sedang dibutuhkan obat tsb tidak tersedia. Akhirnya pasien saya tsb diberi
resep obat dengan nama lain dan dari
pabrik obat yang lain pula. Saya tidak tahu bagaimana khasiatnya sebab pasien
itu tidak datang kontrol kembali.
Keinginan saya untuk membeli obat tertentu tidak dapat
terkabul.
---
Dari 4 kisah diatas akhirnya saya mempunyai kesimpulan bahwa
dalam kehidupan tidak semua keinginan selalu dapat terjadi seperti yang apa diharapkan.
Selamat pagi.-
sering sesuatu yang diinginkan tidak terwujud... tapi di lain waktu datang ia tanpa diduga sebelumnya... alias rejeki durian runtuh... hehehe
BalasHapusMikhael,
BalasHapusHe..he.. rupanya anda mempunyai pengalaman yang sama dengan saya.
Tetap semangat.
Sejalan dengan tulisan saya disini.... Kalau gak keberatan, tolong dikomentari yang kurang tepat. http://inspirasibangzabar.blogspot.com/2014/04/hidup-tak-seperti-yang-kita-tulis.html
BalasHapusTo Bang Zabar,
BalasHapusTerima kasih sudah berkunjung.
Salam.