Selasa, Maret 03, 2009

Ha Long Bai Trip (2)








CHAO MUNG QUI KHACH DEN VIET NAM ( Wellcome to Viet Nam ).

Rombongan kami sudah dijemput oleh Supir Minibus dari Guonam Hotel tempat kami bermalam ( 83A Ly Thuong Kiet Street, Hanoi, Viet Nam, www.guonamhotels.com ).

Setelah koper-koper pakaian kami di masukkan ke dalam bagasi, kami menuju pintu masuk Minibus yang kami rasa ada disebelah kiri Minibus. Terdengar teriakan suara supir “Huey..huey..” sambil menunjuk sebelah kanan Minibus. Kami tertawa karena di Viet Nam, semua mobil bersetir kiri. Jadi pintu masuk untuk penumpang berada di sebelah kanan mobil. Kami baru sadar kekeliruan kami setelah berada di dalam Minibus ini, bus berjalan di jalur kanan jalan raya. Di Inonesia kendaraan berada di jalur kiri jalan raya karena setir ada di kanan mobil.

Jarak antara Bandara Hanoi – Hanoi City sekitar 35 Km yang ditempuh selama 45 menit. Minibus kami berjalan lambat karena banyak kendaraan. Di tepi jalan di luar kota Hanoi tampak banyak pabrik dari perusahaan CANON, PANASONIC, HONDA dll merk Jepang. Rupanya banyak investor dari negara Jepang yang membangun pabrik di Viet Nam.

Kami melihat banyak sekali pengendara sepeda motor tipe motor bebek. Pengendara sepeda motor ini kebanyakan semerawut, tidak memakai Helm, mengangkut 3 penumnpang, banyak yang membunyikan Klakson dan banyak yang melanggar lampu merah Traffic light. Rasanya lalu lintas di negara kita lebih tertib dari pada di Hanoi ini.

Ketika kami tiba di Guonam Hotel ( 4* ) hari sudah gelap. Sebenarnya untuk kami sudah dibooking via Internet antara tanggal 9 – 14 Nov . 2007, tetapi petugas Front office Hotel menyatakan kami mendapat kamar sampai tanggal 13 Nov saja. Disini nampak kesemerawutan Hotel juga, mungkin karena di Hanoi ada Kongres Internasional sehingga banyak tamu dalam jumlah besar. Hotel-hotel di Hanoi tidak dapat menampung semua tamu (?). Kami harus mencari Hotel lain untuk tgl 13 ke tgl 14 Nov 2007. Pak Fredho bilang “ Ini Viet Nam, bung. He..he..” kami tersenyum kecut.

Lalu lintas semerawut, Hotel semerawut sehingga kami ingin segera pulang kembali ke Jakarta saja. He..he.. kami tertawa. Setelah masing-masing peserta mendapatkan kamar masing-masing ( kami mendapat kamar 1106, di lantai 11 ), kami turun ke Lobi di lantai dasar hotel. Kami akan santap malam makanan tradisionil Viet Nam di kedai makan

Kami memasuki sebuah tempat makan yang menyediakan begitu banyak makanan tradisionil Viet Nam. Harga seporsi makanan antara VND 10.000 – 19.000. Secangkir Lemon tea dan gula pasir: VND 8.000 ( Rp. 4.000,- ).

Saya memesan seporsi Crab noddle kuah. Rasanya tidak enak. Mie yang tersaji terasa keras seperti karet. Saya memesan lagi 1 porsi Nasi Goreng Viet Nam seafood dan telur. Yang disajikan Nasi goreng seafood ( tanpa telur ) yang berisi beberapa iris Cumi. Rasanya? Sama sekali tidak enak, tawar. Mesti ditambah garam sendiri. Mungkin selera kami tidak sesuai dengan rasa makanan Viet Nam ini.

Peserta lain ada yang berkomentar bahwa rasa Sop Tom Yam Cum ( Thailand ) yang asam-asam gurih jauh lebih enak dari pada Mie kuah Viet Nam itu. Anehnya tempat makan itu penuh dengan orang-orang Viet Nam yang makan malam. Tampak puluhan meja penuh dengan tamu.  
Dr. Suwanta ( Ka UTD PMI Kab. Cirebon ) memesan 1 porsi Burung Dara goreng dan 1 porsi Burung kecil ( Pipit? ) goreng. Isteri saya ( Ka UTD PMI Kota Cirebon ) dan peserta lain mencoba mencicipi. Aku tidak tega mengunyah daging goreng burung kecil yang menjadi santapan bagi orang yang kelaparan. He..he..

Acara Kongres tidak saya tulis disini dan saya banyak tinggal di kamar Hotel sambil melihat siaran TV dan baca Koran edisi English.

13 November 2007 ( Selasa ) : pk.08.00 kami sudah berada di lobi Melia Hotel menunggu 2 Bus Pariwisata yang akan mengantar kami ke Ha Long City dan Ha Long Bay. Sponsor piknik adalah Grifols. Perjalanan dari Hanoi ke Ha Long Bay sekitar 4 jam, cukup jauh.

Peserta menaiki 2 Bus dan start pukul 08.45.
Di dalam Bus terpampang Stiker bertuliskan: KHONG HUT THUC ( NO SMOKING ). Bus kami dipandu oleh seorang guide tour, seorang pria Viet Nam ( 25 th ) yang fasih berbicara Inggris, namanya: Ngu Yen Minh Hung. Ketika Bus berjalan, ia bicara di depan Microphone menyampaikan Selamat mengikuti Ha Long Bay Tour.

Hung mengatakan bahwa jumlah penduduk kota Hanoi 3 juta jiwa dan jumlah sepeda motor juga 3 juta. Pantaslah kalau kota Hanoi dijuluki “City of motorbike”. Banyak tersedia pompa bensin khusus untuk sepeda motor. Tampak juga Warung Internet atau Internet cafĂ© di sepanjang jalan yang kami lalui.

Bus melintas sebuah jembatan besi dengan panjang sekitar 1 Km, yang bernama Long Bien Bridge. Hung berkisah bahwa kami sedang melintas sungai yang bernama Red River yang dibuat oleh Amerika pada tahun 1896. Ada 2 sungai besar di Kota Hanoi ini yaitu Red River dan Mekhong River. Air Red River ini konon berasal dari negara RRC, jadi cukup panjang sungai ini. Saat ini sedang musim kemarau sehingga air Red River surut dan berwarna coklat keruh. Di beberapa propinsi terjadi hujan dan banjir hebat sehingga Viet Nam tahun 2007 ini gagal panen sehingga tidak dapat mengimport beras ke luar negeri.

Di tengah perjalanan menuju Ha Long City, bus kami berhenti di sebuah Toko Sovenir yang besar seperti Mall. Kami menggunakan kesempatan ini untuk ke Toilet yang bersih dan tersedia banyak air. Di Toko ini kami melihat ada banyak sovenir yang dijual dengan mata uang VND atau US$. Harga-harga disini lebih mahal bila dibandingkan dengan harga di toko-toko sekitar Hoan Kiem Lake Hanoi. Kami melihat pakaian yang terbuat dari silk, lembaran kain silk dengan bermacam-macam motif dan warna, patung-patung manusia Viet Nam, miniatur Becak dan lain-lain sovenir. Disini Bus berhenti hampir 60 menit dari 25 menit waktu yang disepakati.

Pukul 12.50 Bus kami tiba di Ha Long City dan langsung menuju dermaga Ha Long Bay. Setelah membeli karcis, para peserta naik 2 buah Jung ( kapal layar kayu dan bermesin diesel ). Aku melihat ada ratusan Jung yang bersandar di tepi dermaga yang siap mengantar para turis mengelilingi teluk Ha Long ini. Siang itu air laut sedang surut. Air laut tampak agak keruh, tidak sejernih air laut di pantai Pataya ( Thailand ) atau di Bondy Beach, Sydney, Australia.

Kami memasuki lantai 1 Jung yang bernama: HUONG HAI JUNK yg bernomer: 1323. Beberapa menit setelah Junk berlayar kami disuguhi Lunch. Kami menikmati makan siang kami sementara Junk berlayar mengitari teluk Ha Long. Lunch kami berupa: Udang goreng, nasi Goreng Viet nam, Tumis sayur cai sim. Minumam yang tersedia: mineral water , Soft drink atau Tiger Beer produksi Viet Nam.

Selesai Lunch kami pindah ke lantai 2 Junk untuk berfoto bersama dan mengambil foto-foto sekitar teluk atau jung yang hilir mudik dengan latar belakang pulau-pulau batu cadas yang berukuran besar yang berserakan disekitar teluk Ha Long ini. Minh Hung mengatakan bahwa di teluk ini terdapat sekitar 3.000 pulau batu cadas. Menurut legenda Viet Nam, Ha Long Bay ini merupakan tempat Naga masuk ke dalam laut.

Pukul 15.20 Jung kami tiba disebuah tepian pulau cadas yang besar. Setelah membeli tiket masuk seharga 30.000 VND ( sekitar Rp. 15.000,- ) / orang, guide tour memandu kami memasuki Goa di pulai ini. Bagi yang ingin ke Toilet di samping pintu Goa tersedia Toilet yang bersih dan sebuah Toko sovenir yang menjual T-shirt, gantungan kunci, VCD dan foto-foto Ha Long Bay. Kami sempat berfoto di depan sebuah Papan nama yang bertuliskan : DONG THIEN CUNG. Sayang saya lupa mencari tahu, apa arti tulisan itu. Mungkin itu nama pulau yang akan kami masuki Goanya.

Kami menaiki tangga batu cadas yang cukup terjal. Di dalam Goa yang diterangi sinar lampu neon berwarna Biru, Kuning, Merah, Putih yang membuat dinding dan atap Goa tampak cemerlang. Banyak Stalaktit dan Stalamit yang membuat kami kagum akan keindahan alam di Goa tsb. Goa ini cukup besar dan luas. Satu daerah dan daerah lain dalam Goa itu dihubungkan dengan tangga-tangga batu cadas. Beberapa peserta berkomentar “ Wah mirip goa di daerah Purwokerto, tetapi disini lebih bagus.” Kami mengambil foto-foto bersama di dalam Goa ini.

Keluar dari Goa ini kami menuruni tangga cadas yang cukup terjal nyaris 90 derajat. Setelah semua peserta berada di luar Ghoa, kami kembali masuk ke Jung kami. Dalam perjalanan kembali ke dermaga Ha Long, peserta disuguhi hidangan: Bihun lunpia goreng, Roti tawar, Keju, Goreng ayam, Mineral water dan Coca cola. Beberapa peserta tidak menyentuh hidangan tsb karena perut masih kenyang.

Pukul 17.00 Jung merapat ke dermaga Ha Long Bay yang saat itu sudah sepi dari pengunjung.
Sejak pagi sampai sore hari kami telah melihat keindahan alam laut dan Goa Ha Long Bay. Sulit dibayangkan bagaimana rasanya makan siang sea food diatas sebuah Jung yang berlayar di permukaan air laut di teluk Ha Long Bay dengan hembusan angin laut yang sepoi-sepoi dalam suasana damai. Keindahan alam Ha Long Bay juga sudah terekam dengan baik dalam memori kami masing-masing. Tuhan sudah menciptakannya dengan sangat baik. Mungkin sekali kami tidak akan menikmati keindahan ini untuk kedua kalinya dalam hidup kami.

Pukul 17.10 Bus kami melaju ke kota Hanoi kembali. Dalam perjalanan pulang ini ada 2 peserta yang segera ingin ke Toilet. Bus berhenti dsebuah Pompa bensin. Toilet disini tampak bersih dan tersedia cukup air bersih dengan cuma-cuma.

Pukul 20.30 bus kami tiba di Melia Hotel dengan selamat. Perjalanan darat hanoi – Ha Long Bay selama 8 jam pulang pergi sudah kami lalui dengan selamat. Badan terasa letih tetapi hati gembira dapat melihat Ha Long Bay yang sebelumnya kami tidak tahu dimana Ha Long Bay itu berada. Eos ( end of story ).




Tidak ada komentar:

Posting Komentar