Sabtu, Maret 21, 2009

Rencana Tuhan.


Tuhan membuat segala sesuatu indah pada waktunya 
( Alkitab )

Orang bilang umur, jodoh dan rejeki sudah diatur oleh Yang Maha Kuasa.

Semula saya ragu-ragu akan menulis artikel ini. Sepertinya saya menelanjangi diri sendiri. Akhirnya saya tulis juga dengan harapan semoga dapat menjadi pelajaran bagi orang-orang lain yang mau membaca artikel ini. Amin.

Beberapa tahun yang lalu ketika saya mengantar adik perempuan saya, Sinta ( bukan nama sebenarnya ) menyelesaikan proses jual-beli tanah di hadapan Ibu Nina ( bukan nama sebenarnya ) seorang Notaris. Ibu Nina satu Gereja dengan saya. Saat kami menunggu sang asisten Notaris mengambil berkas Surat yang diperlukan, saya mengajukan pertanyaan kepada Ibu Nina.

Pertanyaan itu “ Ibu, bolehkah saya bertanya kepada Ibu?”

“Oh..boleh saja. Apakah itu, Pak Bas?” sahut Ibu Nina dengan tenang.

Saya melanjutkan “Begini Bu. Dalam melakukan pekerjaan saya selama bertahun-tahun, kadang kala saya merasakan suatu kejenuhan. Saya lihat Ibu dalam pekerjaan selalu gembira dan banyak senyum. Apakah rahasianya, Bu?” Tampaknya pertanyaan saya itu suatu pertanyaan yang mengada-ada.

Saya rasanya sudah mengerti kalau Ibu Nina selalu keep smiling oleh karena setiap transaksi jual-beli Tanah atau Rumah, tentu calon penjual dan calon pembeli sudah siap dengan uang yang akan pindah tangan termasuk biaya untuk Notaris. Kalau tidak ada uang biaya Notaris, tentulah transaksi tidak selesai karena tidak ada uang yang dibayar kepada Notaris.

Kalau Dokter rasanya, tidak tega dan tidak manusiawi kalau sang pasien dan keluarganya tidak punya uang, kemudian saya mengusir pasien? Pelayanan kesehatan akan selalu diberikan oleh Dokter, meskipun pasien tidak mampu bayar.

Jadi berbeda sekali antara Notaris dan Dokter ( maaf Ibu Notaris ). Keduanya perlu sekolah yang makan waktu lama dan biaya yang tidak sedikit, tetapi akhirnya pemasukan uang bisa berbeda. Teman saya berkata bahwa di Singapore, ada 2 profesi yang selalu menjadi kejaran petugas Pajak, karena dianggap pendapatan kedua profesi itu disana menghasilakan banyak uang yang akan dipungut Pajak Penghasilannya untuk digunakan dalam pembangunan di negara tsb.

Ibu Nina diam sejenak kemudian berkata dengan mantap “Rahasianya adalah: Cintailah pekerjaanmu.”

Rasanya saya sudah melakukannya. Bertahun-tahun saya menjadi Dokter Praktek Umum tanpa berhenti bekerja dan sering kali merasa jenuh. Kalau Ibu Notaris selalu gembira oleh karena setiap transkasi jual-beli selalu ada uang mengalir.

Jadi masalah rejeki ditentukan juga oleh Tuhan, meskipun saya sudah mempersiapkan segala sesuatunya, kalau belum rejekinya, maka uang tidak mengalir ke saku saya.

Saya meng-amini bahwa banyak hal dalam kehidupan pribadi saya yang direncanakan oleh saya tidak berhasil, sebagai contoh:

Ayah saya berkehendak ada 1 Dokter Umum dalam Keluarga Besar kami.
Tuhan memutuskan lain, bukan 1 Dokter tetapi 2 Dokter ada dalam Keluaraga Besar kami, karena saya menikah dengan isteri yang juga Dokter. Ayah meninggal pada 4 Mei 1992. Kalau ayah masih hidup saat ini, bahkan bukan 1 Dokter tetapi 3 Dokter ada dalam Keluarga Besar kami yaitu cucu ayah yaitu putra kami juga berhasil meraih gelar Dokter pada Desember 2005. Betapa Pengasihnya Tuhan.

Tahun 1992 ketika saya harus membayar biaya perbaikan mobil tua kami sebesar Rp. 100.000,-, saya belum dapat membayarnya karena pasien praktek sore yang masih sedikit dan tanggal gajian masih 2 minggu lagi. Saya berdoa memohon agar saya mendapat rejeki untuk membayar perbaikan mobil itu. 2 hari kemudian belum ada jawaban dan hari ke 3 saya mendapat kiriman Poswesel sebesar Rp. 150.000,- dengan catatan sebagai Pemenang I TTS suatu majalah yang saya lupa kapan mengirimnya. Tuhan memberikan rejeki yang tidak terduga caranya dan selalu lebih besar dari jumlah yang saya mohonkan.

Tahun 1994 ketika putra/i kami masih duduk di bangku SMP dan SMU, saya mengharapkan agar saya dapat mengantarkan mereka minimal sampai pendidikan Strata 1 ( S1 ). Suatu tngkat Pendidikan yang cukup layak untuk berdiri sendiri. Tuhan memutuskan lain. Sampai saat ini Tuhan bermurah hati memberikan unur saya melebih ketika tahun 2005 dan 2007 mereka mencapai study S1 dan S2 dan tahun ini putra kami sedang mengambil S2 nya. Saya bersyukur kepada Tuhan.

Tahun 1998 putra kami mempunyai keinginan agar S1 Kedokteran dapat diraih di luar negeri ( USA atau Australia ). Saya mempunyai kehendak agar, ia menyelasikan S1 di negara kita sendiri saja, mengingat biaya yang besar kalau sekolah di luar negeri. Tuhan bertindak lain. Adik Ipar saya dengan status unmarried dan penghasilan yang cukup, bersedia membantu biaya study S1 Medicine di Sydney sampai selesai. Bulan Desember 2005, putra kami diwisuda S1 Kedokteran dan mulai bulan Januari 2006 bekerja di salah satu Hospital di Penrith, West Sydney. Yang terjadi adalah rencana dan kehendak Tuhan. Ketika kami menghadiri Wisudanya tahun 2005 di UNSW Sydney, saya sulit menahan tetesan air mata saya. Puji Tuhan. KehendakMu sajalah yang terjadi.

Ketika saya akhir tahun 2000 mengalami kebutaan Mata kiri saya akibat penyakit Ablasio retinae ( lepasnya selaput Retina mata ). Saya berdoa dan memohon agar Tuhan menyembuhkan kebutaan saya. Kalaupun hanya sembuh 70-80 % saja, saya sudah sangat berterima kasih. Prognosa penyakit AR ini tidak begitu baik. Sulit sembuh 100 % sebab terapi yang tepat harus dilakukan dalam golden periode yaitu 10 hari setelah terjadi AR harus segar di terapi ( diLaser ) untk merekatkan kembali selaput Retina yang lepas itu. 3 bulan kemudian setelah luka operasi sembuh dan gas yang dimasukkan ke dalam rongga bola mata saya telah berganti dengan cairan mata, saya dapat melihat kembali, 100 % sembuh. Saya mohon kesembuhan 80 %, tetapi Tuhan memberikan 100 %. Puji Tuhan. Luar biasa kebesaran Tuhan.

8 Juni 2008 kami menikahkan putra kami, Ari dengan teman se SMP nya yang sebelum menikah tinggal di Singapore dan setelah menikah turut suami, migrasi ke kota Sydney. Suatu Pernikahan merupakan suatu perhelatan besar bagi setiap Keluarga. Ada rasa was-was dalam hati saya. Dapatkah semuanya berjalan dengan baik? Doa-doa kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Pengasih tanpa henti-hentinya. Semoga Tuhan memberkati Pernikahan ini. Kami melakukan perjalanan, mulai dari Cirebon, Jakarta, Medan, Singapore bolak-balik dalam 1 bulan yang melelahkan. Kami lakukan semuanya demi putra kami. Akhirnya semua yang kami rencana dapat berjalan dengan baik. Besarnya biaya yang dikeluarkan, semuanya mendapat penggantian dari Tuhan. Tuhan memberkati kami semua. Kami sekeluarga sangat bersyukur kepada Tuhan. Amin.

* Adakah rencana saya yang terjadi sesuai dengan kehendak saya? Ada!, yaitu ketika saya menghendaki Pensiun Dini atau APS ( Permintaan Pensiun Atas Permintaan Sendiri ), maka saya setelaah bekerja 16 tahun di Dep. Kesehatan dan 4 tahun bekerja di Dep. Kehakiman. Masa kerja 20 tahun dan umur 50 tahun sudah pas untuk menerima Pensiun Dini ( 6 bulan sebelumnya semua berkas surat yg diperlukan dimasukkan ke Dep. Kes Jakarta ) maka itulah yang terjadi sesuai dengan Surat Keputusan Dep. Kes. R.I. yang saya terima. TMT ( Terhitung Mulai Tanggal ) 1 April 2000, saya menikmati Pensiun Dini.

Anugerah yang saya terima dari Tuhan itu disyukuri oleh saya. Saya ingin menolong orang-orang lain. Selain masih buka praktek sore hari, saya juga melayani para warga Panti Wreda Kasih milik Gereja kami di kota Cirebon. Usia mereka berkisar antara 65 – 84 tahun. Apakah usia saya dapat mencapai umur-umur mereka? Saya tidak tahu. Usia manusia hanya Tuhan yang tahu.

Saat ini saya merasakan bahwa saya sudah menjadi balita, murid, mahasisawa, bekerja sampai pensiun, menikah, mempunyai keluarga, menjadi Majelis Jemaat Gereja kami, menikahkan putra, menderita sakit dan kesembuhan. Lalu apa lagi? Menunggu tiba saatnya! Kapan? Saya tidak tahu. Apa rencana Tuhan selanjutnya bagi hidup saya? Hanya Tuhan yang tahu.

Sebelum saatnya tiba, saya ingin berbuat kebaikan dan menolong orang-orang yang butuh pertolongan saya sebatas kemampuan saya. Saya hanya seorang manusia biasa yang tidak luput dari: kesalahan, kekurangan dan dosa. Semoga Tuhan memberkati saya dan keluarga saya. Amin.



2 komentar:

  1. kuasa Tuhan memang Dasyat dan ajaib, semua yang dilakukan Tuhan bagi kita adalah sebuah karunia yang sangat besar.
    saya juga menuliskan tentang Firman Allah.
    kunjungi sajaFirman!!!

    BalasHapus
  2. To Gredyan,

    Terima kasih sudah berkunjung dan memberi suatu tanggapan. Tuhan memberkati.

    Salam sukses.

    BalasHapus