Kamis, Maret 05, 2009

Phillpis Island Melbourne Trip ( 2 )





17.30: kami memasuki suatu tempat di tepi pantai yang landai setelah membayar tiket masuk AUD$16/orang. Kami akan melihat Pinguin Parade. Para pengunjung ( ada ratusan orang termasuk turis dari Jepang dll ) duduk dengan rapih di tempat duduk yang terbuat dari semen menunggu kedatangan para Pinguin yang akan keluar dari air laut pada saat malam tiba. 

Petugas berseragam dan berjaket, hilir mudik dan memberikan informasi tentang kehidupan Pinguin dan melarang para pengunjung menggunakan Kamera dan Handycam agar Pinguin ini tidak terganggu oleh kilatan lampu Blitz yang dapat membuat takut para Pinguin. Konon hewan yang ukuran badannya sebesar Itik ini datang dari Tasmania. Mereka berenang di bawah permukaan laut menuju pantai Australia.

Cukup lama kami menunggu malam tiba. Kami semua kedinginan ditiup angin pantai. Ketika suasana pantai gelap, maka lampu-lampu penerangan dipantai nyala sehingga kita dapat melihat permukaan laut. 

18.15: malam sudah tiba. Akhirnya satu demi satu bermunculan dari laut Pinguin-pinguin ke tepi pantai. Pinguin di pulau Phillpis ini berukuran yang paling kecil ( tinggi 33 Cm ) yang berbeda dengan Emperor Pinguin yang berada di Kutub Antarika ( tinggi ketika berdiri 70 Cm ). Satu kelompok terdiri dari 8 – 10 ekor Pingguin. Mereka berjalan lenggang-lenggok dari tepi laut menuju pantai dalam posisi satu per satu ( parade ) sehingga disebut sebagai Pinguin Parade. Setiap pantai selalu ada sekelompok burung-burung Camar yang mencari makan. Mereka saling berebut makanan, bila ada pengunjung yang melempar roti kepada mereka. Ketika Pinguin Parade dimulai, kelompok burung Camar ini berterbangan menuju Parade ini dan Pinguin kembali berjalan dan berenang ketengah laut kembali dan akhirnya mereka kembali ke pantai. Setelah melakukan Parade, para Pinguin ini masuk ke dalam semak-semak yang banyak di pantai tadi. Suara mereka cukup nyaring dan saling bertengkar berebut tempat bermalam. Kami melihat ada banyak kotak-kotak dari kayu yang berserakan di antara semak-semak itu yang telah disediakan para petugas untuk tempat bermalam Pinguin.

Saya semula bertanya dalam hati mana ada Pinguin di pantai yang tidak bersalju, tetapi ternyata mereka ada dan bermunculan dari dalam laut setelah berenang jauh dari Tasmania ( ? ) ke benua Australia. Saya kagum terhadap hewan ciptaan Tuhan ini, mereka jauh-jauh berenang menuju pantai Australia.

Mahluk kecil ini dibudidayakan, dibiarkan berkembang biak dan tidak pernah ada yang menangkap dan memakannya. Mereka hidup damai disini. Pelestarian Pingguin disini kemudian akan memanen devisa berupa AUD$ yang akan masuk ke Kas pengelola. Makin banyak turis yang datang, maka akan makin banyak AUD$ yang terkumpul.

Kehadiran Pinguin yang setiap malam berparade di pantai ini dapat memasukkan sejumlah uang yang besar ke kantung para pengelola pantai ini. Pagi hari mereka akan berramai-ramai kembali masuk ke dalam laut dan akan kembali pada sore hari.

19.00: menikmati Piza di sebuah Kedai makan setempat.

19.30: kembali ke Melbourne. Jalan raya nampak jelas terlihat sepanjang tepi kiri, tengah dan kanan, nampak jelas karena dicat warna Putih. Jalur tengah nampak jelas berkat pantulan sinar Reflektor bila kena sinar lampu mobil. Jalan raya terbuat dari Hotmix selalu mulus. Keamanan yang terjamin sungguh tidak membuat kami jera melancong di negeri ini. Alunan musik Country gelombang radio FM setempat, selalu terdengar nyaman di telinga kami. Saya dan isteri yang duduk di jok belakang sangat menikmati Trip kami ini. See you later.-





2 komentar:

  1. Anonim6:42 PM

    Liburan Liburan dan liburan...
    wah asyik sekali nih Pak Dokter kalo bercerita soal liburan... Bikin saya ngiri.
    Paling jauh, kota yang pernah saya hinggapi itu, Jakarta Dok. Itupun sekali dalam seumur hidup saya. Diusia 29 tahun lagi. He...

    Ngomongin Pinguin, saya jadi terbayang dengan film 'Surf Up'. Pernah menontonnya Dok ? Film animasi kartun anak-anak yang berkisah tentang penguin yang punya hobi peselancar. huahahaha...

    BalasHapus
  2. To Pande Baik: Saya doakan agar Pande dan Keluarga suatu saat dapat pergi melancong. Film animasi? Saya suka. Kalau lihat tayangan film "Dora Emon", paling asik. Baling2 bambunya itu lho yg selalu buka jalan kesusahan. Ada teman yang minta direkamkan Film Kartun. Mengapa? Katanya utk hilangkan Stres. he..he..

    BalasHapus