Senin, November 07, 2005

Flu Burung

WABAH flu burung yang terjadi pada manusia di berbagai negara saat ini membuat negara-negara di muka bumi ini bahu-membahu menghadapi pandemi influenza. Masih banyaknya tanda tanya terhadap penyakit ini memerlukan kerja sama antarnegara. Berbagai pertemuan internasional pun dilakukan untuk menghadapi munculnya musuh bersama yaitu pandemi influenza.

Bila dikilas balik, pandemi influenza memakan korban yang tidak sedikit. Pandemi pertama terjadi tahun 1918-1919 yang dikenal dengan flu Spanyol. Ketika itu yang menjadi wabah adalah virus influenza tipe A (H1N1). Sebanyak 50 juta orang meninggal ketika itu. Di Amerika Serikat (AS) sendiri menurut Centers for Disease Control (CDC) lebih dari 500.000 orang meninggal ketika itu. Saat wabah terjadi, malah belum diketahui subtipe virusnya.

Pandemi kedua terjadi pada 1957-1958 yang dikenal dengan flu Asian dengan virus influenza tipe A (H2N2). Subtipe virus ini menelan korban 70.000 di AS. Pertama kali kasusnya diidentifikasi di Cina pada akhir Februari 1957. Kemudian, pandemi influenza ketiga terjadi 1968-1969 yang dikenal dengan flu Hong Kong. Adapun virus influenza yang menyebabkan wabah adalah tipe A (H3N2), yang menyebabkan 34.000 orang meninggal di AS. Kasus pertama dideteksi di Hong Kong pada awal 1968.

Pandemi kedua dan ketiga terjadi disebabkan kombinasi gen virus influenza manusia dan virus influenza burung. Hal inilah yang ditakutkan manusia di dunia saat ini terhadap H5N1. Seperti yang diutarakan dr Tjandra Yoga Aditama SpP(K), bila terjadi perpaduan virus influenza manusia dengan virus influenza burung, maka terjadi penularan dari manusia ke manusia. Inilah yang bisa menyebabkan pandemi influenza.

Hal lain yang bisa menyebabkan pandemi influenza adalah mutasi, dalam hal ini terjadi perubahan reseptor virus. Ahli mikrobiologi virus dari Universitas Airlangga CA Nidom berpendapat.-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar