Rabu, Februari 21, 2007

Pica

Kliping kesehatan:

PARA dokter Prancis terhenyak saat menemukan 350 koin senilai 650 dolar AS, serta beberapa kalung dan jaram di perut seorang pasien Rumah Sakit Umum Cholet, Prancis. Pasien ini tentu saja bukan korban santet atau teluh, tetapi merupakan orang yang mengalami gangguan jiwa.

Pasien berusia 62 tahun ini dibawa ke ruang gawat darurat RS Cholet, bagian barat Prancis pada 2002 lalu. Dia memiliki catatan sebagai pengidap gangguan jiwa berat dan dilaporkan mengalami sakit perut sehingga tidak dapat makan.

Keluarganya telah mengingatkan para dokter bahwa pasien tersebut terkadang menelan koin. Mendapat laporan itu, dokter memeriksanya dan berhasil mengeluarkan beberapa koin dari dalam perut pasien. Karena masih penasaran, para dokter memutuskan untuk menggunakan sinar-X untuk mengetahui berapa banyak koin yang ada di dalam perut pasien tersebut.

Mereka sangat terkejut saat melihat gumpalan di dalam perut pasien yang beratnya mencapai 12 pon (24 kg). Gumpalan itu - demikian beratnya sehingga untuk mengeluarkannya harus di lakukan operasi. Lima hari setelah kedatangannya di rumah sakit, pasien tersebut dioperasi. Para dokter membuka perutnya dan mengeluarkan seluruh gumpalan tersebut. Tetapi pasien tersebut meninggal dunia 12 hari kemudian karena komplikasi penyakit.

Salah seorang dokter yang merawatnya, Dr. Bruno Francois "mengatakan, pasien itu telah menelan uang koin Prancis dan kemudian uang koin Euro, selama lebih dari satu dekade. Dilar porkan pula, selama masa itu keluarganya telah mencoba menjauhkan dia dari koin dan perhiasan. "Jika ia diundang atau datang ke sebuah rumah, dia gemar mencuri koin dan memakannya," ujar Dr. Francois.

Cerita tentang pasien aneh ini, ditulis secara lengkap di Journal ofMedicine New England. Na-mun natna sang pasien disamarkan. Citra detail dari foto sinar-X ditampilkan secara khusus di jurnal kedokteran terse-but dan disebutkan kondisi seper-ti itu merupakan "misteri medis" yang menantang untuk dipecahkan.

Dr. Lindsay Baden, salah se-orang editor Jurnal itu mengatakan, sudah ada 666 pembaca, sebagian besar dokter, yang menghubungi redaksinya untuk mencoba memecahkan misteri tersebut.

Dalam istilah Kedokteran, kondisi pasien seperti itu dinamakan pica, yaitu dorongan untuk memakan sesuatu yang secara normal tidak dikonsumsi sebagai makanan. Istilah penyakit itu diambil dari bahasa Latin untuk sejenis burung Gagak yang memakan segala jenis benda.

Pica dalam bentuknya dapat saja berupa dorongan untuk memakan kotoran, debu, kapur tulis, rambut, sabun, sikat gigi, korek api yang telah terbakar dan berbagai benda lainnya.

Dr. Francois juga pernah merawat pasien yang gemar memakan Garpu. Kebanyakan objek yang dimakan oleh penderita pica biasanya relatif kecil agar bisa melewati tenggorokan. Dalam beberapa kasus, ada juga yang tersangkut, sehingga mem-butuhkan pertolongan dokter. Kondisi seperti itu dapat juga ditemukan pada anak-anak atau wanita hamil, namun kebanyakan ditemukan pada orang yang menderita penyakit jiwa. ( Za-ky / "PR", Sumber AP )

6 komentar:

  1. WAh... kalo ada pencuri yang cerdas... pasien PICA yang suka nelen perhiasan... jadi sasaran empuk ya dok?

    BalasHapus
  2. Kalau penyelidiknya pandai dan ada fasilitas maka tubuh tersangka dapat di foto rontgen dan akan ketahuan ada benda apa yang ada di dalam rongga lambung.
    Dr. Basuki Pramana

    BalasHapus
  3. pas BAB apa ngga ada susuk / kembaliannya ya dok..
    Dani Iswara

    BalasHapus
  4. klo ayam Pica-Pica itu enak juga kan, Dok? eh, itu Rica-rica, deng! ... *sempet2nya becanda!* ...

    BalasHapus
  5. Utk Vina Revi, emang mirip istilahnya.Nama yg bagus dlm dunia medis ( misal: Atresia ani ) sebenarnya menunjukkan kead. yg jelek ( tidak punya anus ). Jd cari tau dulu apa artinya dlm buku kamus, sebelum beri nama. he..he..

    BalasHapus
  6. Utk Dani Iswara, belum sempat b.a.b ia keburu tertangkap polisi. Kalau bisa lolos ia hrs berjuang keras utk keluarin hsl curiannya dg susah payah lewat duburnya. ah.. kasian deh org ini.

    BalasHapus