Selasa, Januari 31, 2012

Umur (2)



31 Januari 2012, hari ke 64 saya  ada di dunia ini.
Waktu berjalan terus, dan umur saya sudah diatas 60 tahun. Pemerintah memberikan KTP seumur hidup kepada saya. Fasilitas dari Pemerintah yang saya terima  antara lain berupa diskon 20 % bila membeli tiket kereta api yang saya terima puluhan kali saat naik kereta api Cirebon – Jakarta pulang pergi.

Saya bersyukur kalau sampai saat ini saya diberi kesehatan yang cukup baik, sehingga saya dapat melayani diri sendiri dan orang-orang lain. Selama hidup saya pernah masuk Rumah Sakit sebanyak 5 kali dan Puji Tuhan semua penyakit yang saya derita  dapat sembuh dengan baik.

Suka dan duka dalam menjalani hidup ini telah saya alami. Kadang gembira saat menghadapi hal yang menyenangkan dan membuat saya nyaman. Sering pula merasa sedih dan kecewa saat menghadapi suatu masalah yang pelik. Saya mnyadari bahwa semua kemarahan tidak akan menyelesaikan masalah tetapi akan menambah masalah.

Sebagai petugas pelayanan Kesehatan sejak tahun 1980 saya bekerja di banyak Puskesmas di Kabupaten dan Kota Cirebon dan juga di Lembaga Pemasyarakatan ( Lapas ) Kelas I Cirebon dalam 4 tahun terkahir menjelang saya Pensiun Atas Permintaan sendiri terhitung mulai tanggal ( TMT ) 1 April 2000. Sudah 12 tahun saya hidup dalam masa pensiun.

Banyak pasien yang merasa tertolong dan berterima kasih kepada saya, tetapi mungkin sekali ada banyak pula pasien yang merasa tidak sembuh dari penyakitnya dan bahkan meninggal dunia karena penyakit yang diderita selama bertahun-tahun. Sebagai manusia saya hanya dapat berusaha dan membantu menyembuhkan pasien tetapi masalah hidup dan mati seorang manusia tidak berkuasa.

Dalam hidup saya saya bersyukur dengan apa yang saya miliki saat ini. Berbuat kebaikan akan menuai kebaikan pula. Saya teringat akan perkataan seorang yang bijak yang berkata “Bersyukurlah dengan apa yang engkau miliki saat ini. Bila engkau tidak merasa puas dengan apa yang egkau miliki saat ini, maka bila matahari-pun engkau miliki, engkau tidak akan puas juga.”

Manfaatkan Talenta sebesar apapun yang engkau miliki bagi kepentingan diri sendiri dan orang lain. Orang bijak tadi berkata pula “Engkau memiliki 2 tangan. Tangan yang satu untuk menolong diri sendiri dan tangan yang kedua untuk menolong orang-orang lain.”

Saya sering kali melupakan bantuan apa yang telah saya berikan bagi orang-oarng  lain yang membutuhkan.  Saya tidak berharap orang-orang lain berbuat sebaliknya bagi saya, tetapi saya berharap  Tuhan Yang Maha Kuasa akan memberkati saya. Amin.

Selamat pagi. Have a nice day.

Minggu, Januari 29, 2012

Donatur



Hari Minggu yang lalu, saya mendapat SMS dari Pak H, Ketua Panti Wreda Kasih dimana saya melayani pelayanan Kesehatan Opa dan Oma disana. Saya mendapat undangan untuk Lunch bersama seluruh Pengurus PWK dan para warga PWK. Kalau ada Undangan makan Bersama, biasanya yang hadir banyak.

Setengah jam sebelum waktu Undangan, saya sudah tiba di PWK dan  ngobrol dengan Pengurus PWK yang lain.
Saya bertanya kepada Pak H “Ada apa sih Pak, kok tumben ada undangan makan siang bersama?”

“Pak Dokter, iya nih ada kliennya Pak P yang Notaris, yang mau mengundang Opa dan Oma  jalan-jalan keliling kota Cirebon kemudian makan siang bersama d sebuah Rumah Makan. Oleh karena banyak Opa dan Oma yang sakit dan pakai kursi roda, maka acara makan siangnya di PWK saja. Jadi mereka mengirimkan  Hidangan untuk makan siang bersama. Mereka  sudah memberikan donasi kepada kami. Jumlahnya cuup banyak.”

Pukul 12.05 acara dimulai dengan menyanyikan Lagu-lagu Pujian dan berdoa bersama.
Kata Sambutan dibawakan oleh Pak H selaku Ketua I PWK. Selanjutnya Pak P memberikan sepatah dua patah kata. Pak K berkisah bahwa 5 orang kliennya yang  juga hadir bersimpati kepada PWK dan telah memberikan donasi. Melalui Pak P juga disampaikan ucapan  banyak terima kasih atas dukungan materi ini.

Semula yang hadir mengira akan mendengarkan pesan sponsor dari wakil Klien Pak P ini, tetapi selesai pak K berbicara, mereka menyalami kami semua dan meninggalkan ruangan Aula PWk.

Lho kok tidak ada pesan apa-apa dari pihak sponsor? Apakah cukup melalui Pak P saja?
Ya sudah mau apa lagi, kalau mereka  setelah meyumbang dana, mereka tidak ingin menyampaikan sesuatu pesan atau lainnya.

Saya membatin “Kok aneh ya, mereka membantu PWK dengan  materi tetapi  tidak bicara apa-apa. Dananya cukup besar. Saya hanya punya Talenta yang kecil saja, bila dibandingankan dengan sumbangan mereka. Semoga Talenta yang kecil ini dapat juga bermanfaat bagi Opa dan Oma yang tinggal di PWK. Amin”.

Umur



Tidak seorangpun yang dapat mengetahui sampai umur berapa dapat hidup di dunia ini. Umur manusia dan mahluk hidup lainnya ada batasnya. Hanya Tuhan Yang Maha Kuasa yang mengetahuinya.

Berbicara masalah umur, kita hanya dapat memperkirakan berapa umur seseorang pada saat ini dari penampilannya. Orang yang hidupnya banyak menderita dan orang yang sakit menahun akan tampak lebih tua dari umur yang sebenarnya.

Konon orang  menyatakan ia sudah tua karena  rambutnya sudah beruban  atau sudah banyak uban. Hal ini sekarang sulit dipegang sebab ada banyak orang yang umurnya masih muda tetapi rambut sudah putih beruban.

2 hari yang lalu saat saya dan isteri mengunjungi sebuah Dep. Store di kota kami mengalami peristwa unik tentang umur saya. Saat memasuki Dep. Store. Tersebut kami dihadang oleh seorang SPB ( sales promotion boy ) dari sebuah Agen Perjalanan Wisata Domestik dan International.

Sang SPB berkata “Bapak, kalau tidak berkeberatan silahkan mengisi formulir ini dan ada hadiah langsung.”
Saya sekilas melihat pertanyaan yang tertera di sehelai kertas putih.
“Kalau Bapak mengisinya akan mendapat hadiah langsung.” Dia berkata lagi.

Baik saya isi tentang data identitas dan kalau melakukan perjalanan wisata berapa bulan / tahun / 2 tahun sekali dan seterusnya. Tiba pada pertanyaan umur.  Ada pertanyaan umur, berapa umur anda saat ini? Ternyata tidak ada kolom umur yang sesuai dengan umur saya saat ini, sebab kolomnya hanya terbatas maksimal sampai 55 – 60 tahun.

Saya berkata kepada sang SPB “Dik, saya tidak bisa mengisi umur saya sebab tidak ada kolom umur yang sesuai dengan umur saya.”

“Umur Bapak sekarang berapa, Pak?” dia bertanya.

“Umur saya diatas 60 tahun.” Saya menjawab.

“Ah masa sih, Pak? Bapak kan masih muda! Rasanya belum 60 tahun, jadi kolomnya dapat Bapak isi yang antara 55 – 60 tahun” dia menjelaskan.

Saya menjawab “Saya tidak mau membohongi umur saya sendiri. Saya sudah diatas 60 tahun. Nih KTP saya, anda bisa baca kan berapa tanggal lahir saya.”

Sang SPB dengan perasaan tidak percaya melihat dan membaca tanggal lahir saya. Akhirnya dia berkata “Iya ya, Bapak berarti sudah di atas 60 tahun, tetapi rasanya Bapak masih muda kok.”

Wah … ngeledek nih. Rambut saya sudah banyak beruban, wajah saya juga sudah tidak muda lagi. Kok dikatakan masih muda. Ya sudah saya tuliskan umur saya pada  kolom umur tadi. Lalu saya menagihnya “Mana hadiah langsungnya. Dik?”

Sang SPB berkelit “Wah … kalau umur Bapak di atas umur yang tertera di  lembar pertanyaan itu, nanti hadiahnya akan diundi oleh Kantor Pusat kami.” Mungkin dia berbohong dengan mengatakan alasan tadi. Saya tidak peduli.

Kami melanjutkan langkah  kami masuk ke dalam Dep. Store itu.

Yang menjadi masalah bukan “Mana hadiah langsung yang akan diberikan kepada pengisi lembar pertanyaan tadi “,  tetapi   “Umur Bapak masih muda, kok dibilang sudah di atas 60 tahun”.

Ya terserahlah, boleh percaya dan boleh tidak percaya, tetapi itulah umur saya sebenarnya yang dapat dibuktikan dengan Identity Card atau KTP saya.

Saat anda menghadapi sebuah Cermin, anda dapat bertanya kepada diri sendiri berapakah umur anda saat ini? Benarkah anda merasa masih muda? Hanya anda sendiri yang tahu.
Selamat siang.-


Rabu, Januari 25, 2012

Kesalahan harga obat


Kemarin pagi Pak R, 65 tahun datang berobat. Keluhan batuk, pilek, hidung mampet dan kepala muter.

Setelah diperiksa, saya memberikan resep obat untuk Pak R. 30 menit kemudian saya menerima telepon dari istri Pak R .

Ia berkata “Dokter, harga obat untuk suami saya mahal amat! Kata pembantu saya, kok sampai Rp. 600.000,- an?”

Saya menjawab “Nama suami anda siapa ya dan beli obatnya dimana?”

“Suami saya Pak R, seperti biasa kami beli obat di sebuah Apotik A., tetangga kami”

Saya segera melihat Medical Record pasien itu dan berkata “Sebenarnya harga 4 macam obat yang 2 diantaranya obat generik itu tidak mahal, apalagi sampai mencapai Rp. 600.000,- Coba nanti akan saya tanyakan via telepon ke Apotik itu. Tolong resep itu diperlihatkan lagi kepada saya, barangkali ada kesalahan tulis resepnya.” Saya menjawab.

Saya segera menelepon Apotik A yang juga merupakan langganan saya saat membeli obat dan bertanya kepada Ibu AK apakah benar harga obat untuk Pak R seharga Rp. 600.000,- atau ada kesalahan menghitung jumlah harganya.

Terdengar melalui telepon suara riuh dan ribut di ruangan Apotik dan akhirnya Ibu AK berkata “ Dokter, iya nanti kami periksa kembali harganya. Terima kasih, Dok.”

Tidak berapa lama kemudian, datang kembali Pak R membawa resep yang saya berikan. Ternyata tidak ada yang salah dalam pembuatan resep yang terdiri dari 2 macam obat paten ( yang tidak terlalu mahal ) dan 2 macam tablet generic ( yang pasti juga harganya sangat terjangkau ). Semua jenis tablet berjumlah 10 tablet.

Saya berkata kepada Pak R “Pak resepnya sudah benar. Mestinya harganya  tidak mahal. Begini saja, saya sudah bertanya via telepon kepada petugas disana agar diperiksa kembali harganya, kalau harganya tetap segitu, coba beli di Apotik lain tetangga  anda juga.”

10 menit kemudian, isteri Pak R kembali menelepon saya “Dokter harganya obat itu ternyata ada kesalahan, semestinya Rp. 60.000,- an saja. Maaf Dokter.. kami sudah mengganggu Dokter.’

Saya menjawab “Iya syukurlah kalau begitu. Semoga suami anda segera sembuh.”
---

Saya membatin “Pemberian informasi  harus benar dan tidak membuat orang / pelanggan bingung. Saat ini ada banyak Apotik. Saling bersaing dalam harga dan pelayanan. Kalau tidak puas masyarakat akan pergi dan mencari Apotik lain yang harganya  masuk akal dan memberikan pelayanan yang baik misalnya tetap tersenyum dan ramah dalam menghadapi pelanggan. Semoga kejadian ini menjadi peringatan bagi Apotik tersebut dan Apotik-apotik lain dan tidak membuat bingung para pelanggannya. Amin.”


Senin, Januari 23, 2012

Susah buang air besar dan kecil



2 hari yang lalu sore hari, datang berobat Pak P, 67 tahun. Ia diantar oleh seorang putrinya.

Keluhan Pak P sudah seminggu terakhir susah buang air besar dan buang air kecil. Oleh keluarganya Pak P diantar ke sebuah Rumah Sakit terdekat. Untuk mengeluarkan air seni, oleh perawat dipasang kateter. Tidak keluar air seni, sebab slang kateter tidak dapat masuk ke dalam Kandung Kencing Pak P.

Pak P pulang ke rumahnya dan berdoa. Beberapa saat kemudian ia dapat buang air kecil dengan lancar. Keesokan harinya ia dapat buang air besar kembali.
Dalam pemeriksaan fisik  kondisi Pak P dalam batas normal. Ia datang hanya ingin konfirmasi, ia menderita sakit apa?

Saya pikir Pak P menderita pembesaran Kelenjar Prostat yang didukung oleh keluhannya yang tidak dapat buang air kecil dan saat pemasangan slang kateter di RS tidak berhasil karena tertahan oleh Kelenjar Prostat yang membesar dan ia menderita sembelit yang kemungkinan besar Pak P jarang makan sayur dan buah-buahan yang dapat membantu proses buang air besar.

Saya minta kepada Pak P agar besok datang kembali denga membawa semua hasil pemeriksaan ( Darah dan Foto ) yang sudah dibuat di RS sebelumnya. Dari data-data itu saya akan lebih mudah untuk membuat Diagnosa penyakit Pak P ini.

Sore itu saya memberikan resep kapsul Enzym untuk membantu pencernaannya. 

Keesokan harinya dan hari-hari berikutnya juga Pak P ini tidak datang kembali. Mungkin keluhannya sudah membaik.

Saya tidak yakin benar apakah pembesaran Kelenjar Prostat akan membaik dalam waktu 1 hari tanpa  minum obat khusus BPH ( Benign Prostat Hypertrophy ).

Saya berharap semoga keluhan pak P ini dapat sembuh kembali karena Pak P sudah banyak berdoa memohon kesembuhan dari Dokter Yang Agung dan doa-doanya sudah terjawab olehNya. Amin.-

Minggu, Januari 22, 2012

Koin keberuntungan




Apalah artinya sebuah uang Koin? Uang koin ada yang bernilai Rp. 100, Rp. 200, Rp.500 dan Rp. 1000,- 

Tadi malam saat pergi Kondangan pernikahan, uang koin Rp. 500,- memberikan keberuntungan bagi saya.
Kemarin sore saya diajak oleh seorang relasi Pak A, untuk pergi kondangan pernikahan temannya. Putri Pak A ini Nn. I, akan manggung dan menyanyikan beberapa buah Lagu Mandarin. Penyanyi Mandarin di kota kami tidak banyak. Ajakan ini memberikan kesempatan bagi saya untuk mendengarkan nyanyian  Nn. I sambil mengambil beberapa foto saat ia in action.

Saat para tamu menikmati hidangan prasmanan yang tersedia, diiringi alunan suara seorang penyanyi lokal dari gedung tempat resepsi dan Nn. I. Saya kagum kepada Nn. I yang cukup fasih membawakan lagu-lagu Mandarin. Iramanya pas. Para tamu dapat menikmati hidangan dan alunan lagu-lagu Inggris dan Mandarin.

Selesai mengambil foto-foto saat Nn. I in action,  saya menikmati irisan Buah Semangka Merah. Sang MC, seorang Pria, usia sekitar 30 tahun mengumumkan sebuah pengumuman “Para hadirin yang terhormat, siapa yang mempunyai Koin Rp. 500,- warna Kuning ( maksdunya  terbuat dari logam yang berwarna Kuning ) diharap segera naik ke atas panggung. Ada hadiah yang menarik. Ayo. Ayo siapa punya?”

Tidak seorang pun yang mau naik ke panggung. Saya ingat di saku celana saya ada 4 buah koin Rp. 500,- yang dimaksud. Saya segera mendekati sang MC dan berkata “Saya punya.” Sambil memperlihatkan 4 buah koin tadi.
“Ya silahkan naik ke panggung, Pak. Ayo siapa lagi yang punya koin. Ada hadiah menarik. Siapa yang mau hadiah dari kedua Mempelai?” dengan lantang MC ini  berbicara lagi.

Mendadak secara bersamaan, berlarian seorang Pria 55 tahunan, seorang wanita 45 tahunan, seorang  anak laki 10 tahunan mendekati sang MC. Satu per satu ditanya siapa nama masing-masing.
MC berkata lagi “Tolong perhatikan uang koin masing-masing dan katakan tahun berapa yang ada pada koin tersebut.”
Ibu tadi  berkata tahun 2002, Bapak tadi berkata 2003 dan anak laki berkata 2003, saya berkata tahun 2001.

MC berkata lagi “Yang paling tua tahunnya itulah pemenang undiannya.” Berarti saya yang tahun 2001 yang paling tua. Satu per satu semua calon pemenang undian turun dari panggung dengan senyum kecut dan saya-lah pemenangnya. Saya tidak menyangka kalau saya memiliki uang koin keberuntungan. Rejeki nomplok nih, saya membatin.

Kedua Mempelai menyampaikan sebuah kotak yang terbungkus dengan kertas kado. Saya menerima dan bersalaman sambil mengucaokan selamat kepada kedua Mempelai. Semua merasa senang dan tersenyum gembira. Kedua Mempelai  tersenyum gembira dan bahagia pada hari pernikahan mereka dan saya tersenyum mendapat hadiah undian yang unik cara mendapatkannya. Entah apa isinya.


Setiba di rumah saya membuka bungkusan hadiah itu dan isinya ternyata sebuah Handuk besar warna Biru muda dengan kwalitas baik. Lumayan untuk menyeka air setelah mandi. Isteri saya tampak heran. Pergi kondangan kok mendapat hadiah undian. He..he..namanya juga undian. Siapa saja  bisa menang undian kalau  sedang beruntung. Saya tidak perlu membeli Handuk lagi sebab sudah punya handuk baru.-


Rabu, Januari 11, 2012

Penerbangan Garuda Sydney – Jakarta


8 Januari 2012

Setelah saya dan isteri berlibur dan menengok putra dan putri kami di Sydney, akhirnya kami harus kembali ke tanah Air.

Dengan Electronik Ticket Garuda yang kami beli via Internet, tidak dapat melakukan Electronic Check in. Berbeda dengan maskapai Penerbangan Qantas yang berkantor pusat di Sydney, kami dapat melakukan Electronic Check in via Intrenet. Pada bagian ini biasanya tidak banyak antrian.

Kekurangan ini dapat di kompensasi dengan kemudahan  bila  terbang bersama Garuda yaitu para penumpang dapat dilayani oleh petugas Imigrasi Indonesia  di atas pesawat Garuda menjelang landing di Bandara Sukarno-Hatta. Petugas akan memeriksa Paspor dan akan memberikan Stempel Imigrasi sebagai tanda  masuk kembali ke Negara Indonesia. Saat tiba di Bandara, kami hanya memberikan Kartu Immigration Clearance ( berwarna Merah ) kepada petugas Imigrasi dan tidak perlu antri di bagian Imigrasi.

Saat kami melakukan Check in secara manual di Sydney Airport, selalu mengalami antrian panjang 2 jam sebelum keberangkatan pesawat.

Pagi ini kami ikut antrian yang panjang. 7 petugas Check in melayani para penumpang dari 2 penerbangan dari Sydney ke Denpasar ( GA 0715 ) dan Jakarta
 ( GA 0713 ) secara bersamaan.

Ada ratusan calon penumpang dalam antrian. Kami harus mnunggu sekitar 30 – 45 menit untuk dapat Check in dan mendapat Boarding pass ( karcis utuk dapat masuk ke pasawat yang sudah tertera nomer seat kami duduk ). 3 koper pakaian seberat 38 Kg sudah masuk ban berjalan ke dalam terminal. Garuda mengijinkan kargo seberat 30 kg / penumpang atau 60 kg / 2 penumpang.

Check in selesai.

Sebelum kami memasuki bagain Imigrasi Australia, untuk minta stempel, tanda meninggalkan Negara Australia, kami berfoto bersama putra, putri dan anak mantu kami. Rasanya mesti bergantian untuk mengambil foto bersama.

Foto bersama:


 Saat itu ada seorang pria, usia sekitar 40-45 tahun yang tidak kami kenal menawarkan diri untuk mengambil foto  kami. Kebaikan spontan pria tersebut sangat kami hargai dan kami berterima kasih kepadanya.

Saat Check in kami mengambil, mengisi Kartu tanda meninggalkan Negara Australia dan menyerahkan kepada petugas Imigrasi. Stempel di masing-masing Paspor, selesai.

Masih ada waktu sekitar 1 jam sebelum kami diperbolehkan memasuki pesawat Garuda yang sudah diparkir dekat terminal. Tampaknya banyak penumpang yang akan menuju Jakarta melalui Gate 33 khusus untuk tujuan Jakarta. Untuk tujuan Denpasar, penumpang harus menunggu di Gate nomer yang lain.

Pukul 12.30 p.m., 30 menit menjelang keberangkatan pesawat pada pukul 13.00, para penumpang diperbolehkan memasuki pesawat. Yang mendapat prioritas lebih dahulu adalah: bayi / anak-anak, Lansia, penumpang yang naik kursi roda.

Pukul 13.00, pesawat garuda GA0713 mengambil posisi take off di landasan pacu. Keberangkatan pesawat ini on time ( biasa ada delay sampai 1 jam ). Meskipun demikian waktu menunggu di landasan pacu yang hampir 1 jam ini, berarti sama juga dengan waktu bila terjadi delay. Penumpang harus sabar menunggu. Rupanya Garuda ini harus menunggu pesawat-pesawat lain mendarat.

Waktu Lunch sudah tiba, bahkan sudah lewat. Saat ini sekitar 02.00 p.m. 3 wanita Pramugari dan 1 Pramugara yang tampaknya berkebangsaan Indonesia mulai membagikan hidangan Lunch.

Seorang Parmugari menghampiri saya dan bertanya “Bapak, memesan Vegetarian meal?” yang saya jawab “Benar.”

“Baik, ini pesanan Bapak” katanya sambil memberikan sebuah nampan plastik yang berisi pesanan saya yang saya pesan via Internet saat saya menerima email berupa E-ticket Garuda, 2 bulan sebelum keberangkatan dari Jakarta ke Sydney.

Isi meal ini hampir sama dengan meal penumpang lain, selain lebih banyak Sayur dan Buah-buahan ( buah Melon Hijau, Melon Kuning ), Kentang rebus berkuah Kare, Sayur Selada, Steam rice, sedikit Susu, 2 potong: Roti tawar dan Roti Kismis manis.

Minuman boleh pilih: mineral water, Coca coa, Sprit, Apple juice dan Orange juice. Cukup bagus hidangan Garuda untuk penerbangan Internasioanal ini.  Pelayanan para awak kabin juga bagus, ramah, dan keep smiling. Suatu service yang bagus bagi promosi masakapi penerbangan Garuda ini.

Selama penerbangan para penumpang baik kelas Eksekutip maupun kelas Ekonomi dapat mnonto Film pada LCD yang menempel di sandaran kursi di depan seat yang kami duduki.

Di layar LCD dengan sistim Touch screen, kami dapat melihat Film dan juga informasi / petunjuk penerbangan pesawat Garuda dari Sydney – Jakarta. Tampak juga ada Peta yang menunjukkan secara real time, saat ini kami sedang berada di mana? Semacam LCD pada alat GPS ( Global Positioning System ).

Selain itu juga LCD menujukkan, tampilan:
-        Ketinggian pesawat ( 12.100 meter dari permukaan tanah )
-        Kecepatan pesawat ( 850 km / jam )
-        Kecepatan angina bertiup
-        Suhu di luar pesawat ( - 55 Celcius )
-        Waktu saat ini baik di Sydney dan Jakarta
-        Waktu keberangkatan ( dari Sydney ) dan kedatangan pesawat ( di Jakarta )
-        Dan lain-lain informasi

Selesai Lunch time, diumumkan melalui pengeras suara di dalam pesawat bahwa para penumpang dimohon untuk mempersiapkan Paspor dan Lembar kedatangan kembali di Jakarta ( yang sudah kami isi saat dalam penerbangan dari Jakarta – Sydney ).

Ini service dari Garuda agar penumpang tidak perlu antri lagi untuk minta Stempel di bagian Imigrasi Bandara Sukarno-Hatta. Pelayanan ini konon sudah diberlakukan sejak bulan April 2010.

Ada 2 Petugas Imigrasi pria yang satu berseragam lengkap, lengan panjang dan yang satu lagi berpakai Jas lengkap dengan Dasi. Mereka bertugas mulai dari bagian depan pesawat di 2 gang / jalan kecil ( untuk penumpang lewat ).

Mereka bekerja serentak di 2 jalur, melihat dan memeriksa Paspor, kemudian menscanning  pada sebuah alat dan melihat tampilan data pemilik Paspor tsb. Bila semua o.k. Maka ia membubuhkan Stempel berwarna Biru diatas lembaran Paspor sebagai tanda kedatangan penumpang di Jakarta.

Tiap Paspor disisipi 1 lembar Kartu bewarna Merah sebagai bukti Immigration Clearance. Kartu ini wajib diserahkan kepada petugas Imigrasi di Bandara Sukarno-Hatta. Pelayanan Imigrasi di atas pesawat Garuda ini cukup baik bagi para penumpang.

Saat tiba di Bandara, para penumpang tidak perlu antri di bagian Imigrasi lagi, tetapi dapat langsung menuju dan mengambil Koper pakaian di ban berjalan nomer 8 bagi penumpang GA 0713 ini. Tiap pesawat yang mendarat, akan mendapat ban berjalan  dengan nomer tertentu.

Cukup lama kami ( sekitar 20 menit ) menunggu keluarnya Koper-koper kami dan cukup waktu pergi ke Toilet secara bergantian.

Saya segera mengambil sebuah Troley, kereta dorong untuk mengangkut koper-koper kami. Setelah 3 koper kami dapatka, kami antri di bagian Custom ( pabean ). 2 bagian ini segera penuh oleh para penumpang dari 3 pesawat yang datang hampir bersamaan.

Handbag penumpang di letakan di ban berjalan untuk di scanning dan dilihat pada layar monitor. Bila tidak ada masalah, boleh langsung lewat. Lembaran kartu Pabean ( declaration card ) yang kami isi saat di atas pesawat kami berikan kepada petugas wanita di bagian ini.

Selesai sudah semua prosdure kedatangan kami di Bandara Sukarno-Hatta.

Adik kami dan supir yang sudah lama menunggu segera membantu kami  mendorong trolley untuk keluar dari gedung Bandara.

Supir kami mengambil mobil di tempat parkir dan kami menunggu di tepi halaman parkir yang penuh sesak dengan mobil pengantar dan penjemput para penumpang.

Kesannya semerawut sekali dan ini terjadi dalam 24 jam / hari. Kita  harus waspada  dengan barang bawaan kita, sebab suasana yang ramai dan padat dapat membuat kita lengah dan barang bawaan kita  bisa hilang diambil orang.

Saat sudah berada di dalam mobil jemputan, saya berdoa dan bersyukur kalau kami sudah tiba kembali di tanah air dengan selamat dan sehat walafiat. Amin.-

Berlibur di Sydney (21)



7 Januari 2012.

-        Nonton Bioskop.

Besok akan kembali ke Tanah Air. Hari ini hari terakhir saya dan isteri berlibur di kota Sydney. Semalam kami merencanakan akan nonton Bioskop.

10.30 a.m. kami berlima mengunjungi daerah City, Sydney. Kami membeli 5 lembar Tiket Bioskop di Event Cinema.

Film yang akan kami lihat adalah film 3D berjudul”Adventure of Tintin”. Setiap penonton mendapat 1 Kacamata untuk melihat film 3D, dengan warna kaca plastik yang kelabu hitam.

Dalam gedung bioskop yang besar ini terdapat 7 Ruang Cinema yang masing-masing memutar film yang berlainan. Oleh karena film yang akan kami lihat akan dimulai pada pukul 02.45, maka kami cuci mata dahulu di pertokoan di sekitar daerah City yang merupakan CBD ( Central Business Districk ).

Saat kami duduk di dalam bioskop nomer 3, kami melihat jumlah penonton sekitar 1/3 dari jumah kursi.Kami tidak melihat seorang petugaspun di dalam gedung bioskop. Kami hanya melihat hanya ada 1 petugas Pria yang bertugas memeriksa dan menyobek karcis penonton di lantai bawah, saat para penonton akan memasuki bioskop. Semua tiket sudah mempunyai nomer seat, tempat duduk.

Pukul 02.45 – 03.00 kami melihat film-film iklan dan pada pukul 03.00 film “Adventure of Tintin” dimulai dan berdurasi selama 90 menit.

Film animasi ini menceritakan sebuah kisah petualangan seorang remaja putra ( Tintin ) yang dalam rangka menemukan harta karun. Tintin bekerja sama dengan seorang Kapten sebuah kapal perahu kayu besar. Kisah Tintin yang serius ini sering diselingi oleh adegan –adegan yang lucu, membuat tetawa para penonton. Bahasa pengantar adalah bahasa Inggris, tanpa adanya teks dilayar bioskop. Udara yang sejuk di ruangan ini juga membuat nyaman para penonton. Film ini cukup menghibur kami.

Selesai melihat bioskop kami berkeliling daerah City untuk mencari tempat makan. Kami mengunjungi sebuah Rumah Makan Malaysia “Mamak”, Malaysian Roti and Satay yang berlokasi di Chinatown 15 Goulbur Street, Sydney 2000. Rumah Makan ini mempunyai cabang baru di daerah Chatswood, 1-5 Railway Street.

Pukul 05.00 p.m. Rumah Makan ini belum buka, tetapi para tamu sudah antri dalam rombongan tamu yang cukup panjang sekitar 25 orang. Pukul 05.35 satu demi satu tamu yang akan makan mulai memasuki Rumah Makan ini. Luar biasa. Untuk makan saja, para tamu mesti antri. Rupanya hidangannya terkenal enak dan murah ( bagi penduduk disini ).

Daftar Menu tampaknya akrab dengan kami, misalnya: Nasi Goreng, Mie Goreng, Nasi Lemak yaitu Nasi putih ( steam rice ) dengan lauk Ayam Goreng bumbu Kare, IkanAsin Goreng ( yang tidak terlalu asn ), sepotong Telur Ayam Rebus, sambel, beberapa butir Kacang tanah goreng, Acar mentimun dan Kentang Goreng. Kami memesan 5 macam hidangan dan saling mencicipi

Foto Nasi Lemak:




Selesai Dinner, kami berjalan kaki menuju kompleks Darling Harbour untuk melihat-lihat banyak objek Pariwisata, misalnya Musium Angkalan Laut Australia. Di demaga tampak bermacam-,acam kapal seperti: Kapal Perang / Destroyer, Kapal Selam, Kapal Penangkap ikan. Gedung Musium ini sudah tutup saat kami tiba.

Banyak burung Camar yang berbulu putih yang terbang dan hinggap di lantai dermaga.

Foto Camar:


Para pengunjung dapat duduk menikmati suasana sore di tepi laut Darling Harbour ini. Para pengunjung juga dapat duduk di Café dan Restaurant yang banyak terdapat di kompleks ini.

Foto di Darling Harbour:



 

Pukul 07.05 p.m. kami meninggalkan kopleks ini menuju gedung parkir mobil.
07.30 kami tiba di flat putri kami.
08.10 p.m. adik ipar saya, Mr. ML  dan isteri datang berkunjung dan ngobrol-ngobrol. Kami berpamitan bahwa besok tanggal 8 Januari 2012 kami akan kembali ke Jakarta. Kami berterima kasih atas segala penerimaan dan bantuan selama kami berada di kota Sydney ini.

See you later. Bye.

Sabtu, Januari 07, 2012

Berlibur di Sydney ( 20 )


6 Januari 2012.

-Makan Mie Kuah Vietnam.

Hari ini cerah dan tidak hujan.
Sore hari pk. 06.30 kami berlima drive menuju daerah Bankstown, sekitar 10 menit dari daerah Campsie. Menjelang malam hari, perkantoran sudah tutup, kecuali Rumah-rumah makan ( Vietnam, Lebabon, Mesir dan sebagainya ). Nampaknya Rumah Makan Vietnam banyak terdapat di daerah ini dan selalu banyak pengunjung.

Kami memasuki ” An Restaurant”, So Pho So Good, mungkin artinya So Far So Good or something like that ( seperti yang tertera pada Kartu Nama Restaurant yang berwarna merah ), 27 Greenfield Parade, Bankstown NSW 2200, www.anrestaurant.com

Foto Restauran:



Kami disambut oleh pintu kaca yang terbuka scara otomatis saat kami berdiri di depan pintu masuk. Pintu kaca otomatis ini juga ada di depan Toilet yang berada di bagian belakang gedung restaurant . Udara dalam gedung dingin ber AC. Ada banyak meja dan kursi yang penuh oleh pengunjung yang sedang bersantap malam.

Kami mendapat tempat di dekat meja Kasir. Kami segera memesan hidangan yang hanya tersedia Mie Kuah Vietnam. Boleh pilih: Daging Sapi (Beef ) atau Daging ayam ( chicken ).

Foto Mie Kuah Vietnam:




Pada Chinese atau Vietnam Restaurant mempunyai ciri khas yaitu harus bayar kontan ( cash ) dan tidak menerima Cek atau Kartu Kredit. Sistim pembayaran Kontan ini pasti ada alasannya.

Saya melihat semua meja dan kursi, penuh dengan pengunjung. Jumlahnya sekitar 175 – 200 orang. Ada meja yang tersusun untuk 12, 10, 6, 4 orang. Luar biasa larisnya. Tamu white people juga banyak yang Dinner disini.

Foto para tamu:



Menunggu pesanan hidangan disini cukup cepat, meskipun dalam keadaan “full house” dalam bilangan menit, pesanan kami sudah tersaji di atas meja. Pelayan  Restaurant ada 7 orang ( pria dan wanita Vietnam). Kasir wanita ada 1  orang yang khusus menerima dan mengembalikan pembayaran tamu. Koki ada 3 orang wanita. Semua karyawan bekerja cepat dan gesit.

Pelayan wanita yang mencatat pesanan kami, juga keren dengan seragamnya, mencatat di sebuah gadget PDA ( Personal Digital Asistant ) dengan sebuah Stylus ( pena khusus ). Tiap pesanan akan langsung terkirim ke tempat para Koki bekerja. Beberapa Restaurant juga sudah menggunakan alat PDA sebagai alat pencatat hidangan pesanan Tamu.

Hidangan pertama yang disajikan begitu kami duduk adalah 2 piring besar Salad ( semacam lalaban mentah), berupa setumpuk Taoge mentah dan segar, semacam daun hijau segar dan 3 potomg buah Lemon yang berwana Kuning. Porsi Lalaban ini nampaknya sudah tersedia di meja-meja Koki yang siap diantar ke meja para Tamu.

Mie Kuah Vietnam ini ini tersaji dalam sebuah Mangkuk yang besar, berkuah banyak dan bercita rasa yang cocok dan pas dengan selera kami. Mendapat porsi Mie yang besar ini sudah cukup kenyang dan rasanya tidak perlu memesan hidangan lain.



Minuman boleh pesan: Es Kelapa muda, es Campur, Es Jeruk dan lain-lain. Es Kelapa Muda ( Young coconut ice ) yang saya pesan, penampilannya unik. Hanya ada 3 lembar Kelapa Muda ukuran sekitar 3 x 4 Cm, beberapa potong kecil Es Batu, 1 sendok kecil dan 1 sedotan plastik. Air gula yang harum Vanila dan dingin menimbulkan aroma yang khas dan membuat segar tubuh.

Bila anda berkunjung ke daerah Bankstown, Sydney, silahkan Lunch dan Dinner disini yang buka selam 7 hari / minggu, pukul 07.00 a.m. sampai  09.00 p.m.

Selesai Dinner kami berjalan-jalan sekitar daerah pertokoan Bankstown. Pada sebuah persimpangan jalan / traffic light kami mendengar suara ribut burung semacam burung Nuri / Betet (?)  yang berwarna Hijau, Merah dan Kuning  di atas 2 buah Pohon besar yang tumbuh di tepi jalan ( kaki lima ). 

Rupanya 2 pohon itu menjadi tempat bermalam burung-burung itu. Kalau jumlahnya banyak sekali maka bisa menjadi hama juga bagi pertanian. Suasana sudah agak gelap dan jarak yang jauh sehingga saya mengalami kesukaran untuk membuat foto Burung-burung  di atas pohon itu.

Foto Burung di pohon:


Mobil putra kami di parkir di sebuah gedug parkir berlantai 5 secara gratis ( free ) di dekat An Restaurant. Biasa parkir harus bayar, disini gratis. Luar biasa.-