4 hari yang lalu datang berobat Bapak Ibu Sadikin ( bukan nama sebenarnya ). Mereka membawa seorang putranya, Udin ( bukan nama sebenarnya ) 3 tahun.
Kaki kiri Udin dekat pergelangan kaki berlumuran darah. Udin menangis sekencang-kencangnya. Ruang Tunggu dan Ruang Periksa jadi heboh. Udin berteriak-teriak kesakitan.
Ortunya berkisah bahwa baru saja kaki Udin telah masuk ke roda ( jeruji ) belakang sepeda yang dikendarai Pak Sadikin. Hal ini menyebabkan kaki kiri Udin luka lecet sampai sebagian kulit terkelupas. Ah … kasihan betul si Udin ini.
Segera saya membersihkan luka tsb dan memberikan salep kulit yang mengandung Antibiotika sebagai pencegahan infeksi. Setelah mencatat data pasien dan penyakitnya, saya membuat resep obat untuk Udin.
1 hari yang lalu Pak dan Ibu Sadikin datang untuk kontrol luka kaki Udin.
Saya melihat Luka kering tetapi masih membutuhkan waktu untuk sembuh benar. Saya menambahkan obat-obatan dalam sebuah resep bagi Udin.
Saya memberi masukkan agar Pak Sadikin membuat pengaman di sepedanya agar lain kali kaki Udin atau siapapun yang dibonceng Pak Sadikin tidak masuk ke dalam jeruji ( roda ) belakang sepeda. Ia setuju dan mengatakan bahwa dekat rumah mereka ada tukang yang membuat Kap / atap mobil, perbaiki sofa dll. Tukang tsb dapat dimintai bantuannya untuk membuat pengaman yang terbuat dari kain terpal ( sejenis kain yang agak tebal ) untuk menutup roda belakang sepeda kesayangan Pak Sadikin tadi.
---
Setelah mereka keluar dari Ruang periksa, pikiran saya melayang pada tahun 1984-1985, dimana saat itu putra dan putri kami sering kami ajak pergi ke tempat bermain anak-anak atau Mall. Kami sudah tidak mempunyai sepeda lagi. Kami beruntung sudah memiliki kendaraan roda-4, sebuah minibus meskipun sudah agak tua. Lumayan dari pada naik sepeda / sepeda motor yang kalau hujan pasti kehujanan dan ada resiko kaki putra atau putri kami masuk ke jeruji sepede / sepeda motor. Lebih baik lagi kalau naik Vespa, karena roda belakangnya tertutup bagian body Vespa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar