Jumat, Februari 25, 2011

Sudahkah kita melayani dengan baik?


Ada orang yang bertugas melayani dan ada orang yang dilayani.
Sebagai Pegawai ( swasta dan negeri ) bertugas melayani masyarakat, bukan minta dilayani oleh masyarakat. Kenyataan di lapangan justeru sebaliknya. Aneh tapi nyata.

Sebagai mantan PNS ( Pegawai Negeri Sipil ) saya tetap berusaha melayani masyarakat dengan baik. Setelah 20 tahun masa kerja dan usia 50 tahun saya minta berhenti / pensiun Atas Permintaan Sendiri ( APS ). Selama bertugas saya banyak menerima masukan dari para pasien baik di berbagai Puskesmas di Kabupaten dan Kota Cirebon, maupun dari para pasien / Napi di Lapas Kelas I Cirebon. Masukan itu dapat berupa usulan, keluhan, omelan dan kritikan. Lebih mudah mencari kesalahan orang lain dari pada mencatat kebaikan orang itu.

Ada seorang Bankir yang bangga bahwa Bank dimana ia bekerja sudah mempunyai banyak nasabah, berkembang dengan baik dan omset bulanan yang memenuhi target dari Pusat. Sering kali ia lupa bahwa sebuah Bank dapat berkembang baik bila mempunyai nasabah yang banyak. Nasabah menyimpan uang di Bank karena  mereka percaya bahwa Bank tsb  baik dan dapat dipercaya. Oleh karena itu janganlah menyalahgunakan kepercayaan para nasabahnya. Kalau Bank tidak mempunyai nasabah, maka Bank itu akan kolaps alias bangkrut. Kejadian ini sering terjadi dalam 2 dekade terakhir ini.

Kunci pokoknya adalah:
  1. Jangan menyalahgunakan kepercayaan orang lain
  2. Melayani dengan baik

Bila ini dikerjakan dengan baik, maka sukses sudah di depan kita.

Saya masih ingat pesan Ibu mertua saya almarhum.
Demikian pesan beliau “Bangunlah sebelum matahari terbit.”

Hal itu sebenarnya sudah saya kerjakan sejak saya masih dusuk di SMP, tetapi saya ingin mengetahui lebih lanjut, apa alasan beliau berpesan seperti itu.

Saya bertanya kepada beliau “Mah, mengapa kita harus bangun sebelum matahari terbit?”

Beliau menjawab dengan tersenyum “Kalau bangun sudah siang, maka rejeki sudah diambil orang.”

Singkat dan lugas. Setuju.
Bila kita punya toko yang buka siang hari, maka para langganan akan belanja  di toko sebelah yang buka sejak pagi hari. Logis kan alasannya.

---

Sudahkah kita melayani dengan baik?
Sudah pasti kalau nasabah, calon pembeli, pasien dll yang butuh pelayanan orang lain ketika mendapat pelayaan yang prima, maka langanan akan bertambah banyak. Alasannya  sederhanya saja yaitu mereka puas  mendapat pelayanan yang diterima misalnya:  dilayani dengan ramah, tersenyum, tepat waktu dan biaya yang terjangkau.

23 Peb 2011, saya bermaksud ingin menambal ulang gigi nomer 4 kanan bawah. Sudah beberpa hari tambalannya lepas sebagian.

Seorang teman saya  memberikan rekomendasi seorang Dokter Gigi yang baru buka praktik sejak 1-2 tahun yang lalu. Pasiennya cukup banyak sehingga mesti daftar terlebih dahulu. Dilihat dari jumlah pasiennya, tergolong sukses.

Saya mendapat nomer teleponnya dari teman saya itu.
“Halo, saya dr. B ingin konsultasi gigi saya. Kapan bisa dilayani? Apakah bisa besok hari Kamis 24 Peb 2011?”

Seorang wanita, mungkin sang asisten berkata “Tunggu sebentar.”

Telepon berpindah tangan kepada sang Dokter Gigi “Met sore Dok. Kalau besok sudah penuh. Bagaimana kalau Jum’at 25 Peb 2011. Gini aja Dokter beri nomer telepon yang dapat kami hubungi. Nanti diberi tahu lebih lanjut.”

“Nomer Hp saya 08xxxxxxxx. Saya tunggu ya.”

Sampai malam hari pk. 22.00 saya tidak mendapat kabar / SMS dari Dokter ini. Sampai keesokan harinya masih belum juga ada berita. Hilanglah sudah seorang calon pasiennya.

24 Peb 2011 pagi hari saya berkunjung kepada seorang Ibu Dokter Gigi langganan saya. Beliau melayani dengan cekatan dan tidak banyak, bicara tetapi banyak kerja. Saya puas dengan pelayanan beliau.

Pak Dokter Gigi ini tidak melayani dengan baik calon pasiennya.
Mungkin dia sibuk sekali atau mungkin juga lupa memberi kabar kepada saya yang dokter juga, apalagi bagi pasien yang bukan dokter.

Kalau sudah cocok dengan seorang dokter maka biasanya pasien  akan tetap mencari dokter langganannya. Bila tidak puas atas pelayanan seorang dokter, maka jangan harap pasien akan kembali lagi.

Bagaimana dengan anda?


2 komentar:

  1. Anonim11:05 AM

    hai dokter. salam kenal, saya baru sekali ini buka blog dokter. menarik sekali. kebetulan setahun belakang ini saya - terpaksa- banyak berhubungan dengan banyak dokter dan rumah sakit. saat ini saya, setiap hari, menjalani fisioterapi di sebuah rumah sakit. bagian rehab medik rumah sakit ini merotasi petugas fisioterapisnya sebulan sekali. bulan lalu, fisioetrapis yang melayani saya sangat baik. banyak memberi masukan, motivasi, dan cekatan. yang bertugas bulan ini, sering membiarkan sya menunggu sampai 10 menitan- beliau ngobrol dengan petugas lain, dan kadang masuk ke bilik fisioterapi masih sibuk dg hpnya. bikin saya pingin pindah rumah sakit saja.

    salam, lisa

    BalasHapus
  2. To Lisa,

    Terima kasih anda sudah berkunjung.

    Sebenarnya anda menderita penyakit apa?

    Sang Fisioterapis tsb mestinya melayani pasien-pasiennya dengan baik. Kalau mereka tidak melayani dengan baik, maka kemungkinannya: mereka tidak menyadari akan tugasnya atau gaji mereka tidak mencukupi kebutuhan mereka.

    Kalau demikian anda dapat mencari pelayanan fisioterapi yang lebih baik di tempat lain atau anda melaporkan tindakan mereka kepada atasan langsung mereka atau langsung kepada Direktur RS tsb.

    Mereka harus dapat memberikan pelayanan yang baik sesuai dengan Fee yang mereka pungut dari anda dan pasien-pasien lain.

    Pertanyaan kita adalah: sudahkah kita semua melayani orang lain dengan baik?

    Suatu pertanyaan yang mudah, tetapi jawabannya terpulang kepada diri kita masing-masing.

    Anda jangan kecil hati.
    Hidup adalah anugerah, maka kita jangan menyerah.

    Salam.

    BalasHapus