Minggu, Oktober 16, 2011

Epistaxis









Epistaxis atau mimisan adalah perdarahan dari  hidung.
Epistaxis dapat timbul secara spontan, akibat penyakit lain   dan dapat terjadi setelah mendapat benturan ( trauma fisik ). Perdarahan yang keluar akibat pecahnya pembuluh dari pada dinding atau sekat rongga hidung.

Penyebab:
  1. Pada anak kecil dapat terjadi Epistaxis secara spontan ( saat mereka tidur ) ketika mereka mengalami demam akibat penyakit Flu dll.
  2. Benturan yang keras pada  daerah wajah ( dipukul, terjatuh saat kecelakaan lalu-lntas dll ) dapat juga menyebabkan Epsitaxis.
  3. Penyakit DBD ( Demam Berdarah Dengue ) juga dapat terjadi Epistaxis,  b.a.b berdarah atau perdarahan pada Kulit.
  4. Pada Darah Tinggi ( Hipertensi ) dapat terjadi Epistaxis, seolah alam sudah mengaturnya sebagai Klep pengaman. Dari pada pecah di dalam Otak yang dapat menyebabkan Stroke, lebih baik bila terjadi Epstaxis.
  5. Akibat adanya gangguan proses pembekuan darah pada penyakit-penyakit darah ( Hemofilia, Lekemia dll )

----

Kemarin sore datang Ibu K mengantar putra sulungnya, M, 20 tahun, seorang karyawan sebuah Toko.

Keluhan M adalah terjadinya Epsitaxis sejak 1 hari yang lalu.
M  terjatuh saat bekerja di Tokonya. Pelipis kiri  mengenai lantai. Akibatnya  ia merasa nyeri pada daerah peipis kiri dan pipi kiri. Dari lubang hidung kiri keluar darah.

Segera berobat ke sebuah Rumah Sakit terdekat. Saya melihat Kartu Pendaftaran pasien atas nama yang bersangkutan.  Pasien M ini tidak mendapat pelayanan yang memadai dan tidak mendapat  resep obat. Aneh. Sudah membayar, tetapi tidak mendapat pelayanan medis  sama sekali. Apakah tidak ada petugas Medis atau Paramedis disana?

Akhirnya M diantar Ibunya datang ke tempat praktik saya. Meskipun belum waktu buka praktik, saya melayani mereka.

Perdarahan hidung pasien ini sudah berhenti. Tekanan darah dalam batas normal ( bukan penderita Hipertensi ). Terlihat adanya sedikit Hematoma ( perarah di bawah kuit ) di bawah mata kiri. Sedikit pusing.

Saya memberikan resep obat berupa: tablet untuk mempercepat proses pembekuan darah, tablet yang mengandung Kalsium dan Vit. C yang berefek sama agar pembekuan  lebih cepat sehingga terjadi bekuan darah yang akan menutup lubang pembuluh darah kecil yang kecil ( kapiler ) pada hidung pasien ini.

Tindakan terakhir adalah: advis agar pada samping hidung kiri di kompres dengan Es batu ( dingin ) agar di lokasi tsb terjadi penurunan suhu tubuh yang akan membuat pembuluh darah mengecil ( vasokonstriksi ) dan terhentinya perdarahan.

Pasien minta diberikan Surat Keterangan Sakit  selama 3 hari.
Semoga Epsitaxis pasien ini membaik dan ia dapat segera bekerja kembali.

Bila dalam waktu 2 hari keluhan masih berlanjut, saya sarankan agar minta bantuan Dokter THT untuk menghentikan perdarahan hidung ini. Semoga tidak terjadi.

2 komentar:

  1. betul juga, dok... daripada pecah nya di otak, mendingan pecah di hidung, tinggal di tampung, ... alam memang hebat

    BalasHapus
  2. To Mikhael,

    Semula saya tidak mengerti kenapa hal itu terjadi. Setelah dipikir-pikir, lebih baik terjadi hal itu dari pada pecahnya di dalam Otak.

    Prof Dr. Iwan Darmansyah ( FKUI, Jkt ) pernah berkata, bahwa kita harus mempertimbangan "Risk and benefit " dalam menghadapi pasien.

    Kalau benefit-nya lebih besar dari pada risk-nya, maka lakukanlah.

    Bila risk-nya lebih besar, maka jangan lakukan.

    Beliau sangat bijaksana. Saya selalu mengingat hal itu. Semoga Teman Sejawat lain juga dapat berprinsi seperti itu.

    Salam.

    BalasHapus